Jenis Kendaraan Baru Zaman Now? Berikut Dampak dari Electronic Vehicles
Akhir-akhir ini, topik mengenai Electric Vehicles sedang naik daun dan banyak diperbincangkan. Jadi, apa itu Electric Vehicles? Dalam Perpres 55/2019 mengenai Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan, Electric Vehicles dapat didefinisikan sebagai kendaraan yang digerakkan dengan motor listrik dan mendapatkan pasokan sumber daya tenaga listrik dari baterai secara langsung pada kendaraan maupun dari luar kendaraan.
Bagi bangsa Indonesia sendiri pengunaan Electric Vehicles masih jarang, akan tetapi pemerintah Indonesia sedang berusaha untuk membangun ekosistem Electric Vehicles. Keputusan untuk mulai melakukan transisi menuju penggunaan Electric Vehicles tentunya memiliki banyak hal yang perlu dipertimbangkan seperti dampak yang akan ditimbulkan. Berikut merupakan dampak – dampak Electric Vehicles di Indonesia yang mungkin terjadi.
- Bagi Lingkungan
Pada mobil konvensional, kendaraan digerakkan menggunakan energi yang disimpan secara kimiawi dan dilepaskan melalui reaksi kimia di dalam mesin. Beda halnya dengan Electric Vehicles yang menggunakan energi elektrokimia yang disimpan dalam baterai Lithium-Ion. Dengan menggunakan baterai ini maka tidak ada zat yang dibakar sehingga mengurangi polusi udara. Namun, untuk mengisi ulang baterai tersebut diperlukannya pembangkit listrik yang sebagian besar juga menggunakan bahan bakar konvensional seperti bahan bakar fosil dan batu bara yang menimbulkan polusi udara. Dengan demikian, Electric Vehicles baru dapat dibilang sepenuhnya ramah lingkungan jika pengisian ulang baterai juga berasal dari pembangkit listrik yang juga ramah lingkungan seperti tenaga air, surya, atau angin.
- Bagi Sosial
Bagi sosial, beralihnya dari kendaraan BBM ke Electric Vehicles dapat menyebabkan banyak kasus pengangguran. Dari sebuah artikel yang ditulis oleh Detikoto tertulis bahwa Electric Vehicles dibentuk dengan komponen yang lebih sederhana daripada kendaraan konvensional. Oleh karena komponen yang lebih sederhana, hal ini dapat mengancam beberapa pekerjaan, seperti mekanik, penjual spareparts dan aftermarket. Ditambah Electric Vehicles tidak membutuhkan bahan bakar bensin sehingga menjadi ancaman bagi karyawan yang bekerja di pom bensin untuk kehilangan pekerjaan mereka.
- Bagi Ekonomi
Teknologi Electric Vehicles masih dibilang baru dan merupakan teknologi yang dianggap canggih sehingga biaya untuk membeli Electric Vehicles masih tergolong mahal. Selain hal tersebut, tentunya akan ada biaya penukaran baterai yang harus ditukar tiap 3 sampai 10 tahun sekali. Meskipun memiliki biaya muka yang lebih mahal, penggunaan Electric Vehicles masih jauh lebih hemat dibanding menggunakan BBM karena pengunaan energi yang lebih irit dan biaya listrik yang cenderung lebih murah dibandingkan dengan biaya bensin.
Demikian sedikit contoh dari dampak – dampak pengunaan Electric Vehicles yang memberi dampak positif dan juga dampak negatif. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan sebelum menggunakan Electric Vehicles.
Daftar Pustaka
- https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20191024160712-384-442571/definisi-mobil-hybrid-ev-dan-fuel-cell-versi-pemerintah
- https://www.mongabay.co.id/2020/11/22/mobil-listrik-transportasi-masa-depan-apakah-ada-dampak-bagi-lingkungan/
- https://oto.detik.com/mobil/d-5823503/plus-minus-mobil-listrik-ramah-lingkungan-tapi-hilangkan-jutaan-pekerjaan
- https://www.finansialku.com/dampak-mobil-listrik/#2_Lebih_Hemat
- Penulis : Michael Christopher
- Editor : Marcello Yoel