Peran Generasi Milenial Di Era Digital
Saat ini, kita telah berada di era digital dimana teknologi telah berkemabang sangat pesat hingga hampir semua aspek kehidupan kita memerlukan teknologi. Kini semua kegiatan menjadi jauh lebih mudah dan efisien berkat bantuan teknologi.
Di dalam era digital ini, generasi milenial yaitu orang-orang yang terlahir di tahun 1980 hingga 2000-an merupakan generasi yang paling terdampak akan perkembangan teknologi ini. Mereka tumbuh di tengah kemajuan digital sehingga turut memiliki peran yang cukup penting dalam kemajuan era digital.
Secara umum, era digital ini dapat diartikan sebagai kondisi zaman atau kehidupan dimana seluruh kegiatan yang dilakukan oleh manusia dapat dipermudah dengan hadirnya teknologi.
Telah banyak bidang yang ikut terdampak berkat majunya era digital ini.
1. Bidang Komunikasi
Dulu orang-orang menggunakan telepon seluler untuk berkomunikasi jarak jauh dengan menggunakan kartu seluler. Di era digital ini, hadirnya internet membuat komunikasi jarak jauh dapat dilakukan dengan lebih mudah dan cepat. Bahkan, dengan adanya internet kita dapat berkomunikasi menggunakan video call. Terlebih lagi di Indonesia, dari apa yang disampaikan Sarathi Dev selaku Asia Pacific Communications Director Whatsapp bahwa Indonesia menjadi negara nomor 3 teratas untuk jumlah penggunanya. Selain Whatsapp, menurut survey yang dilakukan oleh Napoleoncat pengguna Instagram di Indonesia adalah sekitar 82.000.000 orang. Dimana dari angka tersebut hampir 30% dari total keseluruhan penduduk di Indonesia memiliki Instagram. Dari dua data tersebut menggambarkan bahwa dampak yang dirasakan oleh masyarakat Indonesia sendiri sudah cukup besar.
2. Bisnis
Dunia bisnis juga ikut terdampak akibat perkembangan teknologi. Pada zaman sekarang ini, akan sangat mudah bagi perusahaan untuk menjangkau konsumen mereka. Era digital ini akan sangat memudahkan perusahaan untuk dapat memasarkan produk mereka lewat platform-platform digital yang telah berkembang sehingga produk mereka dapat lebih dikenal orang. Dengan kata lain, teknologi turut membantu perusahaan guna menjangkau lebih banyak konsumen dalam jangkauan yang luas dengan mudah dan waktu yang sangat cepat. Komunikasi juga merupakan salah satu aspek yang penting didalam dunia bisnis. Dengan teknologi, maka kegiatan komunikasi baik itu antara pelaku usaha dengan distributor; pelaku usaha dengan pelanggan; karyawan dengan karyawan; dan lainnya dapat lebih efektif dan efisien seperti melalui email, whatsapp, atau pemesanan yang dilakukan melalui website.
3. Finansial
Bidang finansial sendiri memiliki perkembangan yang cukup signifikan akibat perkembangan teknologi. Beberapa tahun terakhir ini, telah banyak bermunculan uang elektronik seperti e-wallet, e-banking, dan e-money. Sejak tahun 2017 perkembangan perusahaan fintech (financial technology) berupa e-wallet di Indonesia ini telah meningkat sekitar 50%. Kurangnya akses rekening tabungan di masyarakat menjadi alasan tersendiri untuk pengembang aplikasi e-wallet di Indonesia dalam menawarkan berbagai fitur kemudahan menggunakan e-wallet. Dengan adanya layanan fintech ini, masyarakat sangat dimudahkan dalam bertransaksi secara online maupun offline Mari kita melihat contoh yang paling mudah saja, dulu ketika ingin melakukan transfer ke orang lain kita harus pergi ke bank atau mencari mesin ATM terdekat. Namun sekarang, teknologi membantu kita sehingga semua dapat dilakukan dari telepon pintar kita saja (termasuk pengecekan saldo dan mutasi). Ditambah lagi, situasi pademi COVID-19 menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah pengguna dompet digital (e-wallet) di tahun 2021. Berdasarkan data Juni 2021, total pengguna dompet digital Dana mencapai 70 juta. DANA ini bersaing dengan jumlah pengguna LinkAja, yang mencapai 71 juta. Sementara, ShopeePay sudah mencapai 10 juta pengguna aktif berdasarkan data terakhir pada 2020.
4. E-commerce
Kata ini pasti sudah tidak asing lagi untuk kita dengar di era digital ini. Perkembangan e-commerce sendiri semakin pesat pada beberapa tahun terakhir ini. Sudah banyak sekali layanan penyediaan produk dan jasa secara online yang bermunculan, dimana kita hanya cukup membelinya secara online dari rumah tanpa harus bepergian keluar rumah. Berdasarkan riset yang dilakukan pada bulan April 2021 oleh katadata bersama dengan We Are Social, 88,1% pengguna internet di Indonesia menggunakan layanan e-commerce. Selain survey tersebut, Data Insight atau KIC juga melakukan survey yang menyatakan 56% anak muda menyatakan selalu melakukan transaksi setiap bulannya pada platform e-commerce tertentu. Kategori barang yang sering dibeli seperti barang elektronik, keperluan rumah tangga, produk skincare, dan alat olahraga.
Contoh diatas merupakan bidang-bidang yang ikut berkembang akibat kemajuan teknologi dengan perubahan yang bersifat positif. Meskipun begitu, tidak bisa kita pungkiri juga bahwa masih terdapat perkembangan teknologi yang membawa dampak negatif, diantaranya:
- Banyaknya informasi yang dapat diakses sehingga sering kali banyak tersebarnya berita palsu atau hoax;
- Membuat penggunanya menjadi ketergantungan atau bahkan kecanduan kepada internet dan media sosial yang dapat diakses melalui gawai mereka;
- Bocornya data pribadi akibat mudahnya mengakses situs-situs yang tidak aman dan tidak terlindungi;
- Pudarnya budaya-budaya tradisional dalam negeri akibat kemajuan teknologi yang dipengaruhi oleh banyaknya budaya luar atau budaya baru seiring dengan perkembangan teknologi yang membuat budaya tradisional bangsa kita menjadi tergeser;
- Meningkatnya angka pengangguran yang diakibatkan banyak tenaga kerja yang menjadi tidak terkualifikasi sesuai dengan kebutuhan dikarenakan pada era ini banyak perusahaan yang lebih membutuhkan tenaga kerja yang mahir dalam menggunakan teknologi;
- dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, sebagai generasi milenial kita memiliki peran untuk menghadapi dan memanfaatkan kemajuan teknologi ini. Beberapa cara yang dapat kita lakukan antara lain:
- Merubah tujuan mereka menulis atau mengunggah sesuatu ke dalam sosial media mereka, yang mulanya hanya untuk sarana mengumbar eksistensi semata perlahan-lahan harus difokuskan sebagai sarana penyadaran kolektif guna menangkal berita hoax. Mengapa? Hal ini didasari oleh kemampuan generasi milenial dalam menggunakan sosial media seperti Twitter, Facebook, dan Instagram yang sudah pasti tidak asing. Sebagai generasi milenial kita pasti sering menulis, mengunggah instastory, dan mengekspresikan diri kita dalam bentuk unggahan melalui media sosial. Ditambah lagi, rata-rata pengikut sosial media anak muda adalah 500 orang, yakni jumlah yang cukup besar untuk kita dapat saling mengedukasi.
- Memanfaatkan perkembangan teknologi ]untuk menyiapkan diri dalam menghadapi dunia pekerjaan. Mudahnya mengakses informasi dan juga layanan/platform untuk belajar dapat membantu generasi milenial untuk mengasah ilmu pengetahuan dan skill yang nantinya akan berguna.
- Dengan kemajuan teknologi, generasi milenial juga dapat mengekspresikan kreativitas mereka yang dapat menghasilkan nilai jual sembari menyisipkan nilai budaya Indonesia ke dalamnya. Saat ini, majunya teknologi mengakibatkan banyak sekali platform yang tersedia bagi kita untuk dapat mengunggah karya kita agar dapat dinikmati oleh banyak orang, termasuk pengguna dari seluruh dunia. Jika karya kita dapat dilirik oleh pengguna di luar sana, maka secara tidak langsung kita dapat mempromosikan karya dan budaya bangsa Indonesia ke kancah internasional.
Secara keseluruhan, kita dapat menyimpulkan bahwa banyak dampak positif yang kita rasakan dan memudahkan berbagai aktivitas kita sehari. Namun, tentu saja masih terdapat dampak negatif yang ditimbulkan dari perkembangan teknologi yang pesat ini. Oleh karena itu, sebagai generasi milenial kita harus mampu mengelola informasi dan menguasai perkembangan teknologi setelahnya sebagai bekal bagi kita di masa depan.
Daftar Pustaka
https://uzone.id/indonesia-masuk-3-besar-pengguna-whatsapp-terbanyak-di-dunia-tapi-
https://napoleoncat.com/stats/instagram-users-in-indonesia/2021/01/
- Penulis: Felix Gabriel, Naryama Hamonangan Lubis
- Editor: Vangelia Peace Palijama