Inovasi Digital Karya Anak Bangsa di tengah Pandemi
Pandemi COVID-19 telah berlangsung di Indonesia selama lebih dari satu tahun sejak teridentifikasi untuk pertama kalinya pada tanggal 2 Maret 2020. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah dalam menangani penyebaran virus. Hal ini dapat dilihat dengan adanya pembuatan aplikasi sebagai penanganan virus COVID-19 tersebut, salah satunya adalah PeduliLindungi. Aplikasi ini merupakan hasil inovasi oleh Kemkominfo, Kemenkes, Kementerian BUMN, BNPB dan juga Telkom Indonesia. Aplikasi PeduliLindungi dinilai memberikan kemudahan bagi masyarakat dan bahkan menjadi salah satu syarat masyarakat untuk memasuki tempat umum dengan melakukan scan barcode pada aplikasi tersebut. Namun tidak hanya aplikasi PeduliLindungi yang dibentuk oleh pemerintah untuk menanggulangi pandemi COVID-19 di Indonesia, terdapat beberapa aplikasi lainnya antaranya sebagai berikut:
1. 10 Rumah Aman
Aplikasi 10 Rumah Aman merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama dengan Kantor Staf Presiden (KSP). Aplikasi ini juga berkolaborasi dengan perusahaan anak negeri dari berbagai sektor, mulai dari WIR Group, COMPRO, Prixa.ai, Disrupto sampai dengan perusahaan komunikasi dan konten anak negeri, Kennedy Voice Berliner (KVB). Aplikasi ini dikembangkan menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI), dimana teknologi tersebut akan menghubungkan data berbasis peta dan lingkungan sekitar melalui perangkat telepon seluler dan langsung menghubungkannya dengan platform media sosial. Sehingga aplikasi ini dapat membantu masyarakat untuk melakukan pemeriksaan secara mandiri dengan menggunakan alat diagnosis berbasis AI dan juga dapat melihat peta untuk menghindar dari paparan COVID-19. Pada aplikasi ini terdapat beberapa fitur yang dapat digunakan, yaitu adanya pengukuran suhu berkala secara langsung menggunakan perangkat pengguna, inspirasi hidup sehat, pemeriksaan mandiri, sampai dengan update peta sebaran individu berdasarkan suhu tubuh normal ataupun di atas rata-rata. Aplikasi ini dapat diunduh di Google Play Store atau melalui laman web ( www.sepuluhrumahaman.com ).
2. Bersatu Lawan COVID-19
Aplikasi Bersatu Lawan COVID-19 merupakan hasil kerja sama antara Kemkominfo, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Komisi Informasi Pusat, dan lembaga terkait lainnya. Aplikasi ini dapat melihat data persebaran COVID-19 secara real-time, pasien positif yang sembuh dan meninggal, orang dalam pemantauan (ODP), sampai dengan pasien dalam pengawasan (PDP) secara nasional maupun provinsi. Hal tersebut dikarenakan data yang dikelola oleh aplikasi ini berasal dari puskesmas, rumah sakit, laboratorium pemeriksa, dan juga dinas kesehatan. Aplikasi ini juga dapat menganalisis kebutuhan yang akan digunakan dalam kegiatan operasional yang bersifat habis pakai dalam penanganan COVID-19 yang dapat dijadikan sebagai landasan dalam pembuatan kebijakan kedepannya. Aplikasi yang berfungsi dalam integrasi dan konsolidasi data kesehatan, kependudukan, logistik, dan data-data lainnya menghimpun data dari 514 kabupaten dan kota, 34 provinsi, dan berbagai kementerian lembaga terkait. Pada aplikasi ini terdapat beberapa fitur yang dapat digunakan, yaitu seperti dashboard pengelolaan data, memeriksa gejala secara mandiri untuk mengetahui status kesehatan dan pemantauan isolasi diri, chatbot, penanganan hoaks, informasi telemedicine dan rumah sakit rujukan, sampai dengan data lengkap protokol dan regulasi. Aplikasi ini dapat diunduh di Google Play Store dan Apple App Store atau melalui laman web ( covid19.go.id ).\
3. SIRANAP
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia turut serta dalam proses pengembangan aplikasi SIRANAP atau yang merupakan kepanjangan dari Sistem Informasi Rawat Inap ini. Tujuan dari Kemenkes membangun aplikasi ini untuk memudahkan masyarakat yang membutuhkan informasi mengenai ketersediaan Unit Gawat Darurat (IGD) di rumah sakit bagi pasien COVID-19. Aplikasi ini memberikan akses kepada masyarakat untuk mengetahui data kapasitas ataupun ketersediaan setiap jenis tempat tidur di rumah sakit, sehingga hal ini dapat meminimalisir terjadinya penolakan pasien dikarenakan tempat tidur rumah sakit yang penuh. Hal ini juga mendukung Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) dan Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE). Pada aplikasi ini terdapat dua pilihan tempat tidur, yaitu tempat tidur untuk pasien COVID-19 atau Non COVID-19. Pengguna dapat melakukan pencarian dengan memasukkan provinsi dan kabupaten/kota yang diinginkan dan aplikasi ini akan menampilkan informasi rumah sakit tertentu yang menyediakan tempat tidur sesuai dengan kategori yang telah dipilih sebelumnya. Data yang ditampilkan akan meliputi nama rumah sakit, alamat lengkap, nomor telepon, serta berapa jumlah total kamar dan jumlah kamar kosong yang tersedia. Aplikasi ini dapat diunduh di Google Play Store atau melalui laman web ( https://yankes.kemkes.go.id/app/siranap/ ).
4. Sejiwa
Salah satu dampak COVID-19 yang membahayakan selain masalah kesehatan fisik adalah kesehatan mental. Berdasarkan laporan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, 80% permasalahan COVID-19 adalah persoalan psikologi, sedangkan sisanya adalah persoalan fisik. Sejiwa merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan NAPZA. Pembangunan aplikasi ini bertujuan sebagai platform komunikasi mengenai permasalahan kesehatan jiwa bagi masyarakat Indonesia. Aplikasi Sejiwa ini dapat diakses melalui Google Play Store dengan harapan lebih mudah dijangkau oleh masyarakat Indonesia. Layanan konseling Sejiwa ini juga dapat diakses dengan menelepon hotline untuk COVID-19 di nomor 119 ekstensi 8. Kemudian pengguna akan disambungkan ke tenaga ahli dalam bidang kesehatan mental untuk mendapatkan edukasi, konsultasi, sampai dengan pendampingan psikologi. Dengan adanya Sejiwa sebagai langkah awal pencegahan untuk menanggulangi masalah mental yang muncul akibat pandemi COVID-19, diharapkan masyarakat Indonesia bisa mendapatkan akses dan perhatian khusus pada kesehatan jiwa mereka.
Tentunya ditengah pandemi yang telah merajalela belakangan ini di dunia, kita tidak boleh letih untuk menunjukkan semangat untuk berjuang mengatasinya. Dengan berinovasi untuk Bangsa, kita menunjukkan kegigihan dengan karya. Keempat inovasi digital diatas merupakan bukti konkret bahwa semangat masyarakat Indonesia untuk melewati pandemi ini masih ada dan begitu juga dengan kita yang harus berani menjadi kreatif dan berinovasi untuk Indonesia yang lebih maju.