Kabel yang Menghubungkan Indonesia
Tahukah kamu, berapa banyak orang yang susah mendapatkan edukasi maupun informasi di indonesia? Berjarak dari sabang sampai merauke, Indonesia merupakan negara kepulauan yang tiap kotanya jauh sekali dari ibukota. Akan tetapi, di era pembangunan Joko Widodo ini, dibuatlah kabel yang akan dan sudah mempersatukan bangsa Indonesia. Kabel apakah itu? Itulah kabel Fiber Optik.
Apa itu Teknologi Fiber Optik?
Fiber optik adalah salah satu jenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus (ber diameter 120 mikrometer, lebih kecil dari rambut manusia). Kabel ini berfungsi sebagai media transmisi. Fiber optik dapat mentransmisikan sinyal cahaya dari lokasi satu ke lokasi lainnya dengan kecepatan yang optimal karena menggunakan pembiasan cahaya. Cahaya yang digunakan untuk proses transmisi sendiri adalah LED atau laser. Oleh karena fiber optik memiliki kecepatan yang tinggi, kabel ini banyak digunakan sebagai saluran komunikasi, sehingga pengguna bisa menjangkau orang lain dengan kecepatan yang optimal pula.
Presiden Joko Widodo sudah meresmikan proyek pembangunan infrastruktur jaringan tulang punggung pitalebar serat optik bernama “Sulawesi Maluku Papua Cable System” (SMPCS) di Manokwari, Papua Barat, Minggu (10/5/2015).
SMPCS merupakan pembangunan jaringan serat optik yang menjangkau 8 propinsi dan 34 kabupaten di Kawasan Timur Indonesia. Propinsi yang dijangkau meliputi Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat dan Papua.
Proyek ini memiliki nilai sebesar Rp 3,6 triliun peresmian proyek ini merupakan bagian dari rangkaian kunjungan kerja Jokowi di Bumi Cendrawasih, Jumat (8/5/2015). “Urusan tulang punggung serat optik, di Indonesia bagian Barat, bagian Timur, semua bisa menikmati Indihome tanpa kecuali. Masyarakat bisa nikmati internet dimanapun di Papua dan kondisinya sama dimanapun di tanah air,” kata Presiden dalam sambutannya. Peresmian ini dilakukan dengan pemukulan tifa oleh Jokowi yang ditemani oleh Gubernur Papua Barat Abraham Octavianus Atururi dan Direktur Utama Telkom Alex J. Sinaga.
Dengan beroperasinya SMPCS ini, sekitar 4,3 juta pelanggan layanan telekomunikasi suara dan data di Maluku dan Papua yang sebelumnya dilayani menggunakan satelit dengan lebar pita yang masih terbatas, diganti dengan sistem jaringan tulang punggung pita lebar serat optik dengan kualitas layanan yang sama dengan di Pulau Jawa.
Pembangunan jaringan serat optik yang menghubungkan kawasan Sulawesi, Maluku, dan Papua ini memiliki panjang 8.772 kilometer. Dimana saat pembangunannya dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian satu sepanjang 5.617 km dan bagian dua sepanjang 3.155 km.
Dengan semua pembangunan Jokowi dalam memajukan koneksi internet memudahkan masyarakat Indonesia dalam mendapatkan informasi. Dengan banyaknya informasi yang bagus masuk ke dalam, ada banyak pun informasi buruk yang akan masuk. Oleh karena itu, kita harus selalu menjaga diri dan memperkaya ilmu agar bisa melawan hal hal yang negatif dari informasi yang tersebar. Kita pun jangan lah menyebarkan informasi negatif atau hoaks dengan cara mengecek ulang sumber-sumber yang terpercaya.