The Future

Sumber Gambar : https://nextshark.com/japanese-ai-robot-takes-university-entrance-exam-exposes-alarming-flaw-human-education/

Pada Konferensi TED tahun 2017, ada sebuah presentasi mengenai sebuah robot yang bernama “Todai Robot”. Robot tersebut merupakan robot yang memiliki AI tinggi yang memungkinkannya untuk sukses atau berhasil menyelesaikan tes masuk Todai University di Tokyo, Jepang dengan hasil di atas 80% dari keseluruhan siswa yang mengikutinya saat itu. Dari sini dapat kita tangkap bahwa di tahun 2017 saja, sudah ada teknologi yang dapat dikatakan memiliki kecerdasan yang sama bahkan lebih tinggi dibandingkan manusia. Sekarang sudah tahun 2018, lalu tidak lama lagi tahun menjadi 2019, pasti teknologi akan semakin berkembang lagi, mungkin saja kecerdasan buatan manusia sudah melebihi kecerdasan pembuatnya. Dengan kecerdasan seperti itu, robot-robot seperti Todai Robot siap digunakan dalam pekerjaan-pekerjaan intelektual yang butuh tingkat ketelitian tinggi untuk membantu kehidupan manusia.

Kita boleh bangga dengan perkembangan teknologi, akan tetapi Direktur Proyek dari Todai Robot ini, Noriko Arai, berpesan bahwa kita seharusnya tidak berfokus terhadap kemajuan teknologi tersebut, tetapi berfokus kepada segi pendidikan generasi sekarang. Robot tidak dapat berpikir seperti manusia, contohnya sekali manusia diajarkan bahwa suatu makhluk itu bernama “kucing” maka bagaimanapun posisi kucing itu, bagaimanapun warnanya, selama memiliki kumis, ekor, dua kuping, dan deskripsi kucing lainnya, manusia pasti tahu bahwa makhluk tersebut adalah kucing. Robot harus punya data-data mengenai kucing tersebut dari gambar-gambar yang ada di data teknologi tersebut. Oleh karena itu seharusnya manusia yang lebih pintar.

Kita sebagai manusia selain bangga dengan kemajuan teknologi, kita juga harus punya semangat untuk belajar, semangat agar tidak dikalahkan oleh teknologi. Jika teknologi sampai di titik di mana kecerdasan mereka lebih pintar daripada kecerdasan manusia, hidup manusia akan bergantung pada teknologi dan jika ada suatu hal yang membuat kita tidak boleh bergantung dengan teknologi, kita belum tentu dapat hidup. Jadinya, kita harus tetap semangat menjalani hidup perkuliahan kita agar selain dapat membuat teknologi-teknologi yang canggih, kita tetap lebih pintar dan dapat hidup tanpa mereka.

Sumber Penulisan/Daftar Pustaka :

  • https://nextshark.com/japanese-ai-robot-takes-university-entrance-exam-exposes-alarming-flaw-human-education/
Justinus John Jervis