Site Visit : B27’s Day Inside the MRT Project and Baja Mill
Jakarta, 2 Oktober 2024 — Di bawah permukaan hiruk-pikuk Kota Jakarta, sebuah transformasi infrastruktur berskala besar sedang berlangsung. Bagi para mahasiswa teknik sipil Angkatan B27, Site Visit ini bukan sekadar kunjungan biasa, melainkan sebuah penyelaman langsung ke dalam ruang kelas nyata yang penuh dengan kompleksitas: proyek MRT Jakarta Fase 2A. Dari tantangan teknis yang rumit hingga strategi pelestarian budaya, setiap lapisan tanah yang digali membuka cerita tentang bagaimana masa depan transportasi ibukota dirancang.

Gambaran Umum: Menghubungkan Masa Lalu dan Masa Depan
Diawali di Plaza Selatan Monas, para peserta disambut oleh visual sunken plaza untuk Stasiun MRT Monas yang megah. Dalam paparan di Gallery MRT, tim MRT Jakarta membeberkan peta jalan Fase 2A. Jalur sepanjang 6,3 km yang menghubungkan Bundaran HI ke Kota ini, dengan tujuh stasiun dan headway 3-5 menit, merupakan tulang punggung integrasi transportasi ibu kota yang ditargetkan beroperasi penuh pada 2029.

Tantangan yang Diatasi: Dari Sempitnya Koridor hingga Warisan Sejarah
Fase 2A adalah sebuah studi kasus tentang membangun di tengah kendala yang nyata.
- Ruang Sempit dan Kondisi Tanah: Di koridor Jalan Gajah Mada dan Hayam Wuruk, tim harus membangun terowongan bertingkat hingga kedalaman 27 meter. Kondisi tanah yang buruk memerlukan soil improvement, sementara aliran Sungai Ciliwung diakali dengan pembangunan pintu masuk di bawahnya.
- Dialog dengan Sejarah: Proyek ini bukannya tanpa penemuan tak terduga. Irigasi bata kuning peninggalan Belanda dan rel trem kayu yang ditemukan selama penggalian ditangani dengan sangat serius melalui pre-construction survey, pemasangan sensor pada bangunan cagar budaya, dan konsultasi dengan arkeolog, memastikan pelestarian in-situ dan ex-situ
Kemajuan Nyata: Pecahan-Pecahan Puzzel Bawah Tanah
Kemajuan pembangunan terowongan menggunakan Tunnel Boring Machine (TBM) untuk Contract Package 201 (CP201) dapat diukur melalui pemasangan segmental rings yang telah diselesaikan. Setiap ring, dengan dimensi luar 6.650 mm dan dalam 6.050 mm, adalah potongan puzzle beton bertulang yang membentuk terowongan.

Berikut adalah progres pemasangan ring yang dicapai:
- Seksi Bundaran HI (BHI) – Stasiun Thamrin: Tercapai 377 rings dengan panjang 565 meter, diselesaikan pada Maret 2023.
- Seksi Stasiun Thamrin – Stasiun Monas: Tercapai 258 rings dengan panjang 385 meter, diselesaikan pada Desember 2022.
- Seksi Stasiun Monas – Stasiun Harmoni: Merupakan seksi terpanjang dan paling menantang.
- South Bound: Tercapai 680 rings dengan panjang 1.020 meter.
- North Bound: Tercapai 683 rings dengan panjang 1.024,5 meter.
Kedua terowongan (North dan South Bound) pada seksi ini telah diselesaikan pada November 2023.
Insight Teknis: Mengapa MRT Memilih Rel Tanpa Ballast?
Salah satu pertanyaan kritis terjawab mengenai mengapa MRT menggunakan sistem bolted precast segment tanpa ballast (batu kerikil penopang rel konvensional). Jawabannya terletak pada keberlanjutan dan efisiensi jangka panjang.
Meski biaya awalnya lebih tinggi, sistem ballastless track menawarkan keunggulan fundamental: stabilitas struktural yang lebih tinggi dan perawatan yang jauh lebih minimal. Dengan membeton rel secara langsung ke dalam lantai terowongan, getaran dan kebisingan dapat diredam lebih efektif. Struktur yang rigid ini juga memberikan daya dukung optimal terhadap beban dinamis kereta, mengurangi risiko deformasi dan memastikan keamanan serta kenyamanan operasional untuk puluhan tahun ke depan. Ini adalah investasi awal untuk menghemat biaya operasi dan perawatan di masa depan.

Proses Produksi Baja: Dari Bahan Baku hingga Jadi Produk
Setelah menyelami kompleksitas proyek infrastruktur bawah tanah di MRT Jakarta, perjalanan Site Visit berlanjut ke jantung industri hulu: PT Baja Perkasa Sentosa (BPS) di Cilegon. Di sini, para mahasiswa menyaksikan langsung transformasi material besi tua menjadi produk baja tulangan berkualitas yang menjadi rangka bagi setiap beton di Indonesia.

Memahami Filosofi Produksi Baja yang Andal
Sebelum memasuki area pabrik yang bising, para peserta dibekali dengan pemahaman mendalam dalam sesi kelas. PT BPS, yang berdiri pada 2021, berkomitmen untuk menghasilkan batang besi baja bertulang (deform bar dan plain bar) yang andal untuk kebutuhan bangunan dan konstruksi nasional. Presentasi ini mengantarkan mahasiswa pada alur produksi yang ketat, dimulai dari seleksi bahan baku hingga produk akhir siap kirim.

Penyelaman ke Jantung Pabrik: Rantai Produksi yang Tak Terputus
Dibagi dalam dua kelompok, para mahasiswa kemudian memasuki arena produksi nyata. Suara gemuruh mesin dan hawa panas yang menyengat langsung menyambut, menjadi bukti fisik dari proses industri berat yang sebelumnya hanya digambarkan dalam teori.

Berikut adalah tahap-tahap kunci produksi yang disaksikan secara langsung:
- Seleksi dan Persiapan Bahan Baku: Memilah dan menyiapkan steel scrap (besi tua) yang akan dilebur.
- Peleburan di Induction Furnace: Menyaksikan bagaimana besi tua dilebur menjadi cairan baja bersuhu ultra-tinggi dalam tungku induksi.
- Pengujian Komposisi Kimia: Memastikan komposisi kimia cairan baja tepat sebelum proses pencetakan, sebuah langkah kritis untuk menentukan kualitas akhir.
- Pencetakan Kontinu (Continuous Casting): Cairan baja dituang dan didinginkan secara kontinu menjadi billet (batang baja setengah jadi) dengan bentuk persegi panjang.
- Pemanangan Ulang (Reheating Furnace): Billet dipanaskan kembali hingga suhu tertentu untuk membuatnya lebih lunak dan siap dibentuk.
- Proses Penggilingan (Rolling Mill): Billet yang memanas digiling dan dibentuk melalui serangkaian roll untuk mencapai diameter dan profil (ulir atau polos) yang diinginkan.
- Proses Pendinginan (Cooling Bed): Batang baja yang telah memanjang didinginkan secara terkendali di area khusus untuk menstabilkan sifat materialnya.
- Pengujian Visual dan Mekanik: Melakukan quality control, termasuk uji tarik dan lentur, untuk memastikan produk memenuhi standar kekuatan dan daktilitas.
- Packing dan Pengiriman: Produk akhir yang lolos kualitas diikat dan dikemas rapi, siap didistribusikan ke berbagai proyek konstruksi.


Penutup
Kunjungan Site Visit pada 2 Oktober ini telah merangkai sebuah narasi lengkap tentang siklus hidup konstruksi. Dari panasnya tungku peleburan di PT BPS, tempat material dasar konstruksi dilahirkan dengan presisi dan kontrol kualitas ketat, hingga kedalaman terowongan MRT Jakarta, di mana material tersebut diaplikasikan untuk menjawab tantangan teknik sipil paling kompleks. Dua lokasi yang berbeda ini bukanlah entitas yang terpisah, melainkan dua sisi dari mata uang yang sama. Pengalaman langsung ini mengokohkan pemahaman bahwa di balik setiap pembangunan infrastruktur megah, terdapat fondasi material yang andal dan perencanaan yang matang, menghubungkan visi, inovasi, dan eksekusi dalam satu rantai nilai yang tak terputus. Bagi para calon insinyur, ini adalah pelajaran nyata yang mengukir inspirasi: mereka tidak hanya belajar membangun, tetapi memahami bagaimana setiap elemen, dari sebatang baja hingga segmen terowongan, bersatu membentuk kerangka peradaban modern.
