Site Visit 2025
Site Visit 2025
BPS, PT ADHITAMA, dan Proyek Summarecon Bogor
Site visit merupakan agenda rutin tahunan yang selalu diadakan oleh Himpunan Teknik Sipil. Site Visit 2025, HIMTES berkesempatan untuk mengunjungi 1 Proyek, dan 2 perusahaan, di mana salah satu proyeknya masih dalam proses pengerjaan. Proyek tersebut, yaitu perumahaan di Sumarecon Bogor. Banyak pelajaran dan ilmu terutama terkait Teknik Sipil yang teman-teman dapatkan selama berkunjung ke dua proyek tersebut. Tidak hanya mengunjungi proyek, kami juga mengunjungi Perusahaan baja, PT BPS dan PT Adhitama.
Untuk mencari ilmu secara langsung, para mahasiswa Angkatan B28 kali ini mendapat kesempatan untuk menjejakkan kaki langsung di lapangan. Tujuan mereka kali ini adalah untuk melihat produksi material esensial konstruksi: pabrik baja. Dengan langkah penuh semangat, rombongan ini menuju lokasi di Serang, Banten, tempat dua raksasa baja—Perusahaan BPS dan PT Adhitama—berdampingan. Kunjungan ini bukan sekadar studi lapangan, melainkan sebuah gerbang untuk menyaksikan secara langsung bagaimana baja, dibentuk dari nol.


Kunjungan dari kedua perusahaan tersebut memiliki waktu yang sama, karena itu kami di bagi menjadi dua kelompok, kelompok pertama pergi ke PT BPS dan kelompok kedua berkunjung ke PT Adhitama. Dari masing- masing kunjungan tersebut, setiap peserta membawa pengetahuan dan pengalaman yang berbeda. Dari pengetahuan tersebut kami mendapatkan Gambaran secara langsung dari lapangan.
Kunjugan ke PT. BPS, menjadikan pengalam baru untuk mempelajari bagaimana baja terbentuk dari bahan mentah menjadi baja yang dapat digunakan untuk konstruksi. PT Baja Perkasa Sentosa BPS adalah pabrik besi baja yang berfokus pada pembuatan batang besi baja bertulang yang andal untuk bangunan dan konstruksi. PT Baja Perkasa Sentosa BPS berdiri sekak tahun 2021. Untuk menghasilkan produk batang besi baja bertulang yang berkualitas.

Sebelum melihat langsung proses pembuatan baja di pabrik, para mahasiswa dibawa ke ruang pertemuan yang tenang, tempat ilmu dibagikan. Perjalanan dimulai dengan perkenalan mendalam—profil dan sejarah PT. BPS diuraikan, memberi konteks atas apa yang akan mereka lihat. Setelah itu, fokus beralih pada intinya: proses alkimia pembuatan baja. Dengan bantuan foto dan gambar detail, pemateri menjelaskan tahapan demi tahapan yang mengubah bijih besi menjadi material kuat. Semuanya diawali dengan proses seleksi yang cermat, sebelum baja-baja terpilih itu dimasukkan ke dalam tungku, dipanaskan hingga mencapai suhu mengerikan, 1300 derajat Celcius. Setelah meleleh sempurna, cairan baja itu dibentuk sesuai kebutuhan, lalu didinginkan secara bertahap. Akhirnya, baja-baja yang telah mengeras dan siap pakai itu akan dikemas rapi, menunggu waktu didistribusikan ke berbagai proyek konstruksi di seluruh negeri.

Setelah pemaparan materi, tiba saatnya untuk melihat langsung proses pembuatan baja. Kami dibawa masuk ke area pabrik, disambut oleh pemandangan mesin-mesin raksasa yang bekerja tanpa henti. Seketika, telinga dipenuhi oleh suara keras dan gemuruh yang memekakkan, sementara hawa panas yang menyengat terasa menusuk, bukti nyata dari proses peleburan yang baru dijelaskan. Menyaksikan secara langsung transformasi besi menjadi baja yang kuat adalah pengalaman yang sungguh memukau dan tak terlupakan. Kami perlahan berkeliling di dalam lautan mesin tersebut, dengan pemandu yang setia menjelaskan fungsi dan peran setiap alat, mengupas fungsi di balik setiap putaran dan hentakan mesin baja.

Sementara kelompok pertama sedang melihat- melihat mesin di PT. BPS, di sisi lain, kelompok dua juga tengah mendapatkan ilmu di PT. Adhitama. Kedatangan mereka disambut ramah oleh salah seorang pekerja, dan sesi briefing singkat segera dilakukan sebelum menjelajahi pabrik. Perjalanan dimulai dari area pendinginan, di mana baja beristirahat sebelum bertransformasi menjadi produk akhir. Kontras dengan itu, mereka kemudian dibawa ke area yang paling padat polusi: tempat besi rongsokan dikumpulkan, sebuah lautan besi bekas yang diseleksi menggunakan alat crane raksasa. Tak hanya itu, kami juga disuguhkan dengan kolam air yang berperan vital sebagai sistem pendingin baja, serta gudang penampungan abu, sisa dari proses peleburan yang intens. Setelah puas mengamati berbagai mesin dan perangkat pembuat baja, rombongan pun diantar kembali menuju kantor.


Setelah puas menjelajahi pabrik di bawah, para peserta dibawa ke ruangan kantor. Kami di sugguhkan air sebelum lanut ke lanjut ke pemaparan materi. Sebagai permulaan, mereka disajikan film profil Perusahaan PT. Adhitama, diikuti dengan tayangan foto-foto yang mengabadikan setiap tahapan pembentukan baja. Barulah setelah itu, diskusi mendalam dimulai, di mana mereka bersama-sama mengupas tuntas dan memperjelas setiap detail rumit dari proses transformatif besi menjadi baja yang kokoh. Salah satu fakta menarik yang didapat, saat baja mengalami proses pendinginan, baja itu juga akan diputar dengan mesih gerigi. Tujuan nya agar baja yang sudah terbentuk tidak mengalami lendutan atau bengkok karena suhu panas.

Selepas sesi materi dan diskusi, tiba waktunya untuk mengisi ulang energi. Dengan keramahan yang luar biasa, pihak PT. Adhitama menyuguhkan hidangan lezat kepada seluruh rombongan. Setelah perut terisi penuh dan semangat kembali membara, tanpa membuang waktu, kami langsung tancap gas memulai perjalanan selanjutnya menuju Bogor. Untungnya, perjalanan menuju area proyek berjalan lancar tanpa hambatan berarti. Setibanya di sana, suasana langsung berubah. Kami tidak dibawa ke kantor atau ruang rapat, melainkan langsung diarahkan menuju proyek: tepat di tengah-tengah proses konstruksi sebuah klaster perumahan mewah di Summarecon Bogor, siap untuk menyaksikan dunia teknik sipil dalam wujud aslinya.

Sesampainya di proyek, kami langsung disambut oleh keriuhan nyata sebuah proyek konstruksi. Hal yang kami lihat, para pekerja hilir mudik, truk-truk sibuk membongkar muat pasir, dan excavator menderu kuat menggerus tanah. Kami pun diajak berkeliling oleh Pak Anthony untuk melihat progres proyek. Beliau dengan ramah menjelaskan berbagai treatment yang mereka lakukan pada area tanah yang berpotensi longsor.

Teknologi yang dimaksud seperti, geocell merupakan sistem perkuatan tanah tiga dimensi yang berbentuk seperti sarang lebah, terbuat dari material seperti HDPE, yang digunakan untuk stabilisasi dan perlindungan tanah. Tanah yang diberikan treanment bertujuan untuk mencegahnya deformasi pada tanah. Ada juga geotekstil yang merupakan bahan tekstil sintetik berpori yang digunakan dalam teknik sipil untuk memperkuat, memisahkan, menyaring, dan mengeringkan tanah atau material geoteknik lainnya. Yang paling terlihat ada bronjong yang memiliki gungsi utama bronjong kawat adalah untuk menahan tanah dan mengendalikan erosi di area lereng, tebing, sungai, dan pantai. Struktur anyaman kawat yang diisi batu ini juga berfungsi sebagai penstabil infrastruktur seperti tanggul.


Menjelang akhir kunjungan, sebelum kembali bergegas menuju Jakarta, kami menyempatkan diri singgah di tepi danau ikonik, danau yang dulunya hanya berkedalaman delapan meter, kini ditimbun dan diubah menjadi empat belas meter dalamnya. Di tengah pemandangan yang menenangkan itu, kami mengabadikan momen dengan foto bersama yang memancarkan kehangatan, penuh tawa dan canda. Sesi ini juga menjadi penutup yang bermakna saat kami menyerahkan plakat sebagai wujud terima kasih tulus, sekaligus menjadi penanda resmi terjalinnya kolaborasi dan hubungan baik antara HIMTES dan pihak Summarecon.


Dengan segala kerendahan hati, Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil (HIMTES) menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada PT. BPS, PT. Adhitama, dan Summarecon Bogor atas kesempatan berharga yang telah diberikan. Kunjungan industri dan proyek ini telah memberikan wawasan praktis yang sangat berharga mengenai proses produksi baja dan implementasi teknik sipil di lapangan. Dukungan dan sambutan hangat yang diberikan oleh seluruh pihak perusahaan menjadi bekal pengetahuan yang signifikan bagi pengembangan kompetensi mahasiswa teknik sipil.