2 Jenis Struktur Bangunan yang perlu kamu ketahui!

Dari rumah hingga gedung bertingkat, gedung besar dan kecil membutuhkan struktur bangunan yang baik sebelum dapat dibangun. Pada artikel ini, Anda akan belajar tentang dua jenis struktur bangunan yang perlu Anda ketahui. Namun perlu diketahui terlebih dahulu seperti apa struktur bangunan tersebut?

Struktur adalah fondasi yang sangat penting yang dimaksudkan untuk menjadi dasar konstruksi sebuah bangunan. Dimulai dari sebuah pondasi, sloof, dinding, kolom, ring, kuda-kuda, hingga atap. Istilah “struktur” mengacu pada  yang dirancang atau dibangun dari berbagai bagian yang saling berhubungan di lokasi tetap di  tanah.

Struktur  bangunan terdiri dari dua jenis utama yaitu Struktur Atas Bangunan (Upper Structure), dan Struktur Bawah Bangunan (Lower Structure).

 

Struktur Atas Bangunan ( Upper Structure)

Struktur atas suatu gedung adalah seluruh bagian struktur gedung yang berada di atas muka tanah (SNI 2002). Struktur atas ini terdiri atas kolom, pelat, balok,dinding geser dan tangga, yang masing-masing mempunyai peran yang sangat penting. Di dalam struktur atas kita dapat menemukan beberapa bagian yaitu kolom, balok, plat lantai, dan atap.

  1. Kolom

Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total (total collapse) seluruh struktur (Sudarmoko, 1996). Fungsi kolom adalah sebagai penerus beban seluruh bangunan ke pondasi.

  1. Balok

Balok juga merupakan salah satu pekerjaan beton bertulang. Balok merupakan bagian struktur yang digunakan sebagai dudukan lantai dan pengikat kolom lantai atas.Fungsinya adalah sebagai rangka penguat horizontal.

  1. Plat Lantai

Plat lantai adalah lantai yang tidak terletak di atas tanah langsung, jadi merupakan lantai tingkat. Plat lantai ini didukung oleh balok-balok yang bertumpu pada kolom-kolom bangunan.

 

Struktur Bawah Bangunan ( Lower Structure)

Struktur bawah suatu gedung adalah seluruh bagian struktur gedung yang berada di bawah muka tanah. Struktur bawah ini terdiri atas pondasi (pancang, bore pile, telapak, dll), galian tanah, pile cap dan sloof, raft foundation (jika ada), dinding penahan tanah / retaining wall, waterproofing (umumnya waterproofing membrane atau integral), urug tanah kembali dan pemadatan tanah yang masing-masing mempunyai peran yang sangat penting.

  1. Pondasi

Pondasi merupakan bagian yang akan menopang keseluruhan bagian atasnya, ia juga berhubungan langsung dengan tanah. Syarat bagi sebuah pondasi yang ideal adalah yang cukup kuat menahan muatan geser akibat muatan tegak ke bawah, yang menyesuaikan pergerakan tanah yang tidak stabil (tanah gerak), tahan terhadap pengaruh perubahan cuaca dan tahan terhadap pengaruh bahan kimia. Pondasi harus diperhitungkan untuk dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap beratnya sendiri, beban – beban bangunan (beban isi bangunan), gaya-gaya luar seperti: tekanan angin,gempa bumi, dan lain-lain. Disamping itu, tidak boleh terjadi penurunan level melebihi batas yang diijinkan. Pondasi terbagi menjadi tiga yaitu dangkal, sumuran, dan pondasi dalam.

 

  1. Galian Tanah

Galian tanah untuk pondasi adalah galian yang harus diperhitungkan dengan baik ukuran, lebar dan kedalamannya sesuai dengan peil dan instruksi yang dicantumkan oleh arstiteknya. Semua bekas-bekas pondasi bangunan lama dan akar-akar pohon yang terdapat pada bagian pondasi yang akan dilaksanakan harus dibongkar dan dibuang. Bekas-bekas pipa saluran yang tidak dipakai harus disumbat. Apabila pada lokasi yang akan dijadikan bangunan terdapat pipa air, pipa gas, pipa-pipa pembuangan, kabel-kabel listrik, telepon dan sebagainya yang masih dipergunakan, maka secepatnya diberitahukan kepada Konsultan Manajemen Konstruksi atau instansi yang berwenang untuk mendapatkan petunjuk-petunjuk seperlunya. Pelaksana Pekerjaan/ Kontraktor juga memiliki bertanggung jawab penuh atas segala kerusakan-kerusakan sebagai akibat dari pekerjaan galian tersebut.

  1. Konstruksi Basement

Konstruksi basement merupakan solusi yang ekonomis guna mengatasi keterbatasan lahan dalam pembangunan gedung. Biasanya dalam sebuah gedung basement dijadikan lahan parkir. Pemilihan metode galian disesuaikan dengan perencanaan bangunan dan kondisi di lapangan. Pada metode galian basement banyak faktor yang perlu diperhatikan antara lain: jenis tanah, kondisi proyek, muka air tanah, besar tekanan tanah yang bekerja, waktu pelaksanaan, analisa biaya dan sebagainya.

 

 

Sumber :

https://www.letsbuild.com/blog/types-of-building-structures

http://www.boredpile.co.id/jenis-jenis-struktur-bangunan/

https://www.99.co/id/panduan/seluk-beluk-struktur-bangunan

https://generalcontractorlicenseguide.com/6-building-construction-types-know/

https://www.fulldronesolutions.com/2-jenis-struktur-bangunan-yang-perlu-kamu-ketahui-bagian-2/