Jakarta Berpotensi Tenggelam, Infrastruktur Terapung Bisa Jadi Solusi
Artikel ini telah tayang di kompas.com dengan judul “Jakarta Berpotensi Tenggelam, Infrastruktur Terapung Bisa Jadi Solusi”, klik selengkapnya disini: https://www.kompas.com/properti/read/2022/04/05/192528521/jakarta-berpotensi-tenggelam-infrastruktur-terapung-bisa-jadi-solusi
Author: Muhdany Yusuf Laksono
Editor: Muhdany Yusuf Laksono
DKI Jakarta masih dihantui ancaman tenggelam. Seiring terjadinya penurunan muka tanah serta ditambah kenaikan air laut karena dampak dari perubahan iklim.
Nasib Jakarta yang berpotensi tenggelam atau terendam air juga diamati oleh perusahaan infrastruktur terapung asal Singapura yakni FlexBase International.
“Jakarta di Indonesia dan Bangkok di Thailand perlahan tenggelam, menempatkan keduanya ada risiko banjir yang lebih besar karena cuaca ekstrem dan perubahan iklim,” ujar Co-founder & CTO of FlexBase International, Jan Willem Roël, kepada Kompas.com, Selasa (05/04/2022).
Dia melihat, melihat ibu kota seperti Jakarta dan Bangkok memang sedang terancam banjir yang besar. Karena perubahan iklim yang membuat naiknya muka air laut.
Kelangkaan lahan juga memaksa populasi global untuk berkonsentrasi di daerah perkotaan. Seringkali terletak di garis pantai, baik sejajar atau di bawah permukaan laut.
“Saat permukaan air laut naik, ini menempatkan sebagian besar populasi global pada risiko terlantar akibat banjir,” imbuhnya.
Khusus untuk Jakarta, menurut Jan Willem Roël, Pemerintah Indonesia memang telah berkomitmen untuk memindahkan ibu kota negara.
Namun, proyek tersebut akan memakan waktu puluhan tahun dan membutuhkan investasi puluhan miliar dolar.
Selain itu, memindahkan seluruh ibu kota bukanlah tugas yang mudah, melibatkan perpindahan banyak orang.
“Dan prospek suatu hari nanti bangunan (yang ditinggalkan) akan tenggelam secara permanen di bawah permukaan laut yang naik,” tandasnya.
Kondisi itupun dirasa memerlukan solusi tambahan. Mengingat beberapa bagian kota mungkin akan terendam banjir sebelum relokasi ibu kota negara selesai.
Kolaborasi antara pemerintah, bisnis, dan masyarakat dibutuhkan untuk menginformasikan regulasi yang baik di bidang teknologi iklim.
Karena situasi perubahan iklim memburuk dengan cepat dan kebijakan publik tidak dapat ditunda selama bertahun-tahun.
“Teknologi struktur terapung mungkin bisa menjadi salah satu jawaban. Memungkinkan segala sesuatu mulai dari pertanian, perumahan, perkantoran, serta energi dan bahkan pusat data, mengapung di atas gelombang pasang di dalam kota,” terang Jan Willem Roël.
Untuk diketahui, FlexBase International merupakan perusahaan yang merancang dan mengimplementasikan infrastruktur terapung berkelanjutan.
Digunakan untuk membangun di atas air dalam berbagai aplikasi untuk hidup, bekerja, dan rekreasi. Sektor-sektor utama termasuk energi, makanan dan pertanian, IT, dan rekreasi dan perhotelan.