Jembatan Pulau Balang, Ikon Baru Koridor Trans-Kalimantan Akhirnya Tersambung
Jembatan Pulau Balang yang menghubungkan Kota Balikpapan dengan Pulau Balang di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, akhirnya tersambung, tepat pada Sabtu 31 Oktober 2020. Hal ini sekaligus menandai era baru kemajuan infrastruktur konektivitas di Pulau Kalimantan yang diyakini akan memudahkan mobilitas, dan mendorong terciptanya pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru. EVP Sekretaris Perusahaan PT Hutama Karya (Persero) Muhammad Fauzan menuturkan, tersambungnya Jembatan Pulau Balang merupakan hasil kerja keras tim serta dukungan dari seluruh pihak baik dari masyarakat maupun stakeholder. “Pembangunan jembatan ini dapat berjalan dengan baik dan minim hambatan berarti,” ujar Fauzan.
Kesukseskan pembangunan jembatan yang digadang-gadang menjadi jembatan cable stayed dengan dek beton terpanjang di Indonesia, ini dibangun bersama oleh PT Hutama Karya (Persero) dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk, dan PT Bangun Tjipta Konstruksi. Dengan tersambungnya jembatan ini, lanjut Fauzan, maka konektivitas serta mobilitas orang dan barang di koridor Trans-Kalimantan akan semakin lancar. Jarak tempuh dari Balikpapan ke Penajam pun menjadi lebih singkat. Sebelumnya mencapai 5 jam melalui jalur laut menjadi 1 jam saja lewat darat melintasi Balikpapan-Kariangau-Jembatan Pulau Balang-Simpang Gersik-Penajam. “Kehadiran jembatan ini tentu akan memudahkan masyarakat umum dan pengusaha dalam melakukan perjalanan atau distribusi logistik,” imbuh Fauzan. Dia berharap, Jembatan Pulau Balang yang menjadi ikon baru ini dapat meningkatkan perekonomian di wilayah Gersik, Riko, Penajam Passer Utara, dan Tempadung. “Hal ini sekaligus sebagai monumen pengingat hasil keringat dan pengorbanan anak bangsa yang telah berusaha keras dalam mewujudkan infrastruktur berteknologi tinggi,” ucap Fauzan.
Author : Hilda B Alexander
Editor : Hilda B Alexander
Publisher : kompas.com