KONSTRUKSI DAN PEMANASAN GLOBAL
Pemanasan Global, kita sadari atau tidak, merupakan efek dari perubahan kondisi alam yang semakin hari semakin mengancam. Pekerjaan proyek atau konstruksi memberikan peran cukup besar dalam perubahan kondisi alam, dimana hal ini tentunya dapat memicu pemanasan global. Segala aspek pembangunan tidak luput dari pemanfaatan sumber daya alam yang tidak dapat kita perbaharui. Namun, tanpa adanya konstruksi, maka perkembangan infrastruktur suatu daerah dalam pemenuhan kebutuhan manusia tidak dapat terpenuhi. Lalu, bagaimana kita dapat mengurangi dampak konstruksi terhadap pemanasan global?
Dalam mengurangi dampak konstruksi terhadap pemanasan global dan sebaliknya, perlu adanya perbaikan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. Para insinyur sipil perlu memahami aspek-aspek yang berbasis Konstruksi berkelanjutan (Sustainable Construction), hal tersebut berarti efisiensi dalam pelestarian lingkungan juga menjadi agenda yang penting untuk di jadikan dasar pertimbangan dalam setiap pelaksanaan konstruksinya. Penggunaan material dan metode yang tepat untuk mendapatkan hasil bangunan yang tidak hanya menghasilkan bangunan dengan kuat dan umur yang panjang, tetapi juga tidak merusak lingkungan dengan massive. Hal tersebut diatas juga dapat ditinjau berdasarkan jenis konstruksi hingga ke aspek pembangunannya, seperti: Pembangunan Rumah, hingga jalan raya, tentu memiliki solusi implementasi yang berbeda-beda.
Dalam pembangunan dan penataan hunian tentunya fokus utama adalah dalam efisiensi dan optimalisasi energi. Hal tersebut lebih dikenal dengan sistem eco-green dimana mewujudkan hunian ramah lingkungan dapat diwujudkan dengan memperhatikan penggunaan sumber daya, seperti lahan, udara, dan air. Material dan bahan konstruksi yang digunakan pun sebaiknya ramah lingkungan, seperti cat tembok yang tidak mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat mencemari lingkungan. Menciptakan desain hunian dengan sirkulasi udara yang optimal sehingga penghuni rumah tidak perlu menggunakan pendingin ruangan. Hunian ramah lingkungan juga dapat diwujudkan dengan membuat penghijauan seperti taman.
Sistem eco-green juga dapat di implementasikan dalam pembangunan jalan raya. Dalam pembangunan jalan, penggunaan sumber daya yang tak terbarukan seperti lahan dan pencemaran tanah dan air akibat faktor kimiawi yang terdapat dalam aspal menjadi masalah utama. Namun, dalam konstruksinya, mengurangi penggunaan lahan merupakan solusi yang tidak mungkin diimplementasikan sehingga solusi yang sesuai dengan sistem eco-green yang paling mungkin adalah dengan penghijauan sepanjang jalan raya, selain itu untuk dapat mencegah terjadinya pencemaran yang diakibatkan oleh zat kimia dari material aspal, material pembangunan alternatif yang dapat digunakan adalah beton berpori. Air yang terdapat pada permukaan dapat diserap hingga ketanah dan tidak mencemari lingkungan.