Kendaraan Listrik Apakah Lebih Efisien?

Dalam beberapa tahun akhir ini, kendaraan listrik sedang naik daun, dimana mulai banyak manufaktur dan percobaan untuk kendaraan listrik. Dimana dimulai dari Tesla yang bisa dibilang perusahaan yang pertama kali mengkomersiil kan kendaraan listrik, dimana Tesla sendiri saat ini belum masuk ke dalam indonesia. Namun, akhir-akhir ini merk kendaraan lain juga membuat atau mengadakan kendaraan listrik yang sudah masuk di indonesia, contohnya : Hyundai dengan Ioniq, beberapa merk kendaraan roda dua yang sudah mulai menggunakan listrik. 

Penggunaan motor listrik ini dipercayai bisa lebih ramah lingkungan dan lebih irit dalam penggunaan bahan bakar. Apakah hal ini benar ? secara gamblang, kita tau bahwa dalam penggunaan bahan bakar dalam kendaraan listrik tidak ada pembuangan, sedangkan dalam kendaraan mesin memilki pembuangan berupa asap yang keluar dari knalpot, hal ini lah yang membuat polusi kendaraan terjadi di mana-mana. Akan tetapi, untuk memperhitungkan efektifitas dalam pengiritan apakah benar lebih irit ? Ioniq 5 memiliki charging time 18 menit untuk dari 10% baterai ke 80% yang mana bisa menempuh 111 Km untuk long range battery dan 88 km untuk short range battery, dimana dalam kasus tersebut menggunakan 72.6 kw dan 58 kw masing masing untuk long range dan short range. Mari kita bandingkan dengan kendaraan mesin biasa, contoh kita ambil fortuner dimana memiliki harga baru yang sama yaitu 700 an jt, fortuner jika full tank memiliki 80 liter dan bisa menempuh 1,9 km per liter dalam kota , yang berarti jika kita hitung maka hasilnya 152 dan bisa lebih jika luar kota, jadi apakah mobil listrik lebih efektif ?

Mari kita bandingkan harga charging dan bahan bakar 1 liter menggunakan pertamax berharga sekitar 12rb sedangkan untuk hyundai ioniq menggunakan Rp. 2,446,00 per 1 kwh yang mana jika kita hitung jelas lebih irit untuk dalam kota, akan tetapi bagaimana dengan terjangkau nya atau tidak ? Jelas mobil listrik saat ini masih kurang terjangkau untuk masyarakat menengah dimana mobil ini jelas-jelas masih berkisar 700 an jt, meski akan lebih irit untuk bahan bakar nya, namun ada satu faktor lagi yaitu bahan baku untuk bahan bakar kendaraan, untuk bensin dibuat dari minyak bumi yang memang kita tahu tidak ramah lingkungan, kemudian ada listrik, yang mana kita membutuhkan baterai atau accu yang terbuat dari lithium, akan tetapi listrik yang digunakan untuk charging saat ini menggunakan 35 % dari bahan bakar fossil, sehingga tetap saja menggunakan bahan bakar yang kurang lingkungan akan tetapi jika dibandingkan dengan mobil mesin, maka mobil listrik akan 65% lebih ramah lingkungan.

Jadi Apakah kendaraan listrik efesien ? jawabannya adalah ya, di beberapa tahun kedepan karena saat ini kendaraan listrik masih kurang terjangkau untuk masyarakat menengah kebawah, yang mana harga dari kendaraan listrik masih sangat tinggi untuk masyarakat menengah kebawah. meskipun secara perhitungan kendaraan listrik lebih irit dan ramah lingkungan.

 

References 

https://www.hyundai.com/worldwide/en/eco/ioniq5/charging

https://www.gridoto.com/read/223161829/kapasitas-mesin-toyota-fortuner-tambah-besar-bbm-jadi-lebih-boros#:~:text=Asyiknya%20di%20Fortuner%202.8%2C%20konsumsi,14%2C7%20km%2Fl.

https://www.kompas.com/skola/read/2020/05/03/060000069/minyak-bumi-asal-usul-jenis-dan-dampaknya?page=all#:~:text=Minyak%20bumi%20termasuk%20dalam%20teknologi,bumi%20juga%20dapat%20merusak%20alam

https://oto.detik.com/berita/d-6291307/jangan-heran-mobil-listrik-tak-sepenuhnya-ramah-lingkungan

Ivo Herid Lesmana