Nadiem Makarim
Sumber Gambar : http://smart-money.co/peluang-usaha/nadiem-makarim-pria-dibalik-kesuksesan-go-jek-1
Nadiem Anwar Makarim (lahir di Singapura, 4 Juli1984) adalah seorang pengusaha Indonesia. Beliau merupakan pendiri serta CEO Go-Jek, sebuah perusahaan transportasi dan penyedia jasa berbasis daring. Nadiem Anwar Makarim lahir dari pasangan Nono Anwar Makarim dan Atika Algadri. Ayahnya adalah seorang aktivis dan pengacara terkemuka yang berketurunan Minang-Arab. Sedangkan ibunya merupakan penulis lepas, putri dari Hamid Algadri, salah seorang perintis kemerdekaan Indonesia. Nadiem menjalani proses pendidikan dasar hingga SLTA berpindah-pindah dari Jakarta ke Singapura. Setelah menyelesaikan pendidikan SMA-nya di Singapura, pada tahun 2002 ia mengambil jurusan International Relations di Brown University, Amerika Serikat. Setelah memperoleh gelar sarjana di tahun 2006, tiga tahun kemudian ia mengambil pasca-sarjana dan meraih gelar Master of Business Administration di Harvard Business School.
Pada tahun 2006, Nadiem memulai kariernya sebagai konsultan manajemen di McKinsey & Company. Setelah memperoleh gelar MBA, ia terjun sebagai pengusaha dengan mendirikan Zalora Indonesia. Di perusahaan tersebut ia juga menjabat sebagai Managing Editor. Setelah keluar dari Zalora, ia kemudian menjabat sebagai Chief Innovation Officer (CIO) Kartuku, sebelum akhirnya fokus mengembangkan Go-Jek yang telah ia rintis sejak tahun 2011. Permasalahan lalu lintas ibu kota yang menjadikan ojek sebagai moda transportasi alternatif untuk membelah jalanan yang macet, menjadi alasan utama baginya untuk merintis GO-JEK. GO-JEK merupakan layanan ojek yang dipesan melalui panggilan telepon atau mengirim pesan dari ponsel. Pada awal tahun 2015, GO-JEK kemudian merilis aplikasinya di Google Play Store dan Apple App Store.
Aplikasi tersebut membuat pengguna dapat memesan layanan ojek serta mendapatkan biaya jasanya secara pasti. Dalam waktu singkat, GO-JEK pun menjadi primadona masyarakat ibukota karena menjadi pilihan yang tepat untuk berkendara di tengah kemacetan. Selain dari segi user, GO-JEK juga memberdayakan para pengojek untuk menjadi lebih produktif dalam bekerja sebab selain layanan transportasi, para pengemudi GO-JEK juga dapat melayani pengiriman barang, pemesanan makanan serta belanja. Saat ini Go-Jek merupakan perusahaan rintisan terbesar di Indonesia. Pada bulan Agustus 2016, perusahaan ini memperoleh pendanaan sebesar USD 550 juta atau sekitar Rp 7,2 triliun dari konsorsium yang terdiri dari KKR, Sequoia Capital, Capital Group, Rakuten Ventures, NSI Ventures, Northstar Group, DST Global, Farallon Capital Management, Warburg Pincus, dan Formation Group.
Sumber Penulisan/Daftar Pustaka :
http://blog.ontelstudio.com/2015/08/17/7-warga-negara-indonesia-yang-berprestasi-di-bidang-it/