FEAR OF GROWING UP: KENAPA KITA TAKUT TAMBAH DEWASA?

Takut tambah dewasa
Takut aku kecewa
Takut tak seindah yang kukira

Hai, Psytroopers! mungkin beberapa dari kalian ada yang sudah tidak asing lagi dengan lirik lagu di atas ya. Lirik di atas berasal dari lagu yang berjudul ‘Takut’ yang dinyanyikan oleh Idgitaf, lagu ini sempat viral karena liriknya yang relate banget dengan banyak orang yang juga mengalami ketakutan untuk bertambah dewasa. Teman-teman Psytroopers ada yang takut bertambah dewasa juga nggak nih?

Takut bertambah dewasa atau Fear of Growing Up menurut Britt Brewer adalah ketakutan yang ditandai dengan ketidakmampuan atau ketidakmauan dalam mengemban tanggung jawab dewasa dan juga kecenderungan untuk menolak transisi ke fase dewasa. Meskipun tidak diakui secara resmi sebagai kondisi kesehatan mental yang dapat didiagnosis, Fear of Growing Up ini dapat memiliki dampak yang signifikan pada individu dalam kehidupan sehari-hari serta kemampuan mereka dalam mengelola tanggung jawab.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan munculnya Fear of Growing Up pada diri seseorang, yaitu:

  1. Pemisahan dari Orang Tua atau Individu yang Memberikan Kenyamanan

Ketika beranjak dewasa, kita secara alami mulai membentuk identitas yang baru dan lebih mandiri. Proses ini melibatkan eksplorasi nilai-nilai, keinginan, dan tujuan hidup yang mungkin berbeda dengan apa yang diajarkan oleh orang tua kita. Bagi sebagian orang, pengalaman ini dapat memunculkan perasaan kehilangan atau ketakutan, karena harus melakukan tanggung jawab mereka tanpa kehadiran langsung orang tua sebagai sumber keamanan dan pengarahan, pengalaman-pengalaman seperti ini dapat membangkitkan perasaan kehilangan dan ketakutan untuk bertumbuh dewasa.

  1. Preferensi Terhadap Fantasi sebagai Mekanisme Pertahanan daripada Pertimbangan Realitas

Preferensi terhadap fantasi sebagai mekanisme pertahanan daripada pertimbangan realitas sering berkaitan dengan ketakutan akan menjadi dewasa atau proses menjadi dewasa. Ketika seseorang mengalami peristiwa menyakitkan atau mengalami stres pada saat ia masih kecil atau di masa hidupnya, sebagian dari mereka cenderung untuk menarik diri ke dalam dunia fantasi sebagai cara untuk melarikan diri atau menekan rasa stres yang mereka rasakan, Seperti menutup atau menolak pengalaman traumatis yang terlalu sulit untuk mereka hadapi secara langsung. Penggunaan fantasi ini dapat menjadi kebiasaan yang berkelanjutan dan adiktif. Penggunaan fantasi yang berlebihan dapat menghambat individu untuk menghadapi dan memproses tantangan-tantangan yang diperlukan dalam menjalankan kehidupan sebagai orang dewasa.

  1. Ancaman terhadap Merasakan Kesendirian

Ancaman terhadap merasakan kesendirian muncul ketika kita menyadari bahwa kita harus menghadapi hidup secara mandiri sebagai individu dewasa. Hal ini bisa menimbulkan perasaan terisolasi atau kesepian karena kita tidak lagi sepenuhnya bergantung pada dukungan orang tua atau orang lain seperti ketika kita masih kecil. Selain itu, ada ketakutan untuk berbeda atau menonjol dari kerumunan. Hal ini berkaitan dengan naluri primitif kita untuk tidak berpisah dari kelompok. Jadi, ancaman tersebut dapat mempengaruhi cara seseorang menghadapi dan menyesuaikan diri dengan proses dewasa. Hal ini dapat menjadi faktor yang memperlambat atau menghambat pertumbuhan pribadi dan menjadikan individu takut untuk bertumbuh dewasa, karena individu mungkin cenderung untuk mempertahankan ketergantungan atau keselarasan dengan kelompok atau lingkungan yang lebih dikenalnya.

  1. Lebih Banyak Tanggung Jawab untuk Diri Sendiri dan Orang Lain.

Secara umum, orang dewasa memiliki beban hidup yang lebih berat, karena mereka diharapkan memberikan arahan, dukungan, dan bahkan membesarkan anak. Hal ini membuat mereka lebih sadar bahwa kebutuhan-kebutuhan ketergantungan mereka yang tidak terselesaikan dari masa kecil akan tetap tidak terpenuhi, yang mana menjadi salah satu penyebab mengapa sebagian orang takut untuk bertambah dewasa.

Nah, kira-kira dampak apa saja sih yang dapat muncul dari aspek psikologis kita jika mengalami fenomena Fear of Growing Up ini? individu dapat mengalami kecemasan dan stres yang berlebihan karena adanya pikiran tentang masa depan dan tanggung jawab dewasa yang menyertainya. Hal ini dapat mengganggu kehidupan sehari-hari, di mana membuat individu sulit untuk fokus, tidur, dan bekerja. Fear of Growing up juga dapat menimbulkan perasaan cemas akan kehilangan kebebasan dan kenikmatan masa kecil yang dapat berujung pada depresi. Individu menjadi merasa putus asa dan tidak berdaya untuk menghadapi masa depan mereka. Selain itu Fear of Growing Up dapat menghambat tahapan perkembangan individu. Adanya ketakutan untuk bertambah dewasa membuat Individu cenderung menghindari tanggung jawab dan pengalaman barunya, sehingga menghambat perkembangan dan kemampuan individu dalam mengatasi tantangan hidup.

Selanjutnya kita perlu tahu juga bagaimana cara mengatasi Fear of Growing Up, berikut adalah beberapa hal yang teman-teman Psytroopers bisa lakukan, yaitu:

  1. Bercerita dengan Orang Terdekat

Kamu bisa mencurahkan tentang perasaanmu atau kecemasanmu kepada orang terdekat dan terpercaya. Dengan melakukan hal ini, kamu bisa menciptakan ruang untuk mendiskusikan masalah dan solusi dengan orang yang kamu percaya, di mana dapat membantu dalam mengatasi permasalahan yang kamu hadapi.

  1. Melakukan Meditasi Mindfulness

Kamu dapat melakukan teknik meditasi Mindfulness dengan cara pemindaian tubuh, meditasi berjalan, pernapasan, dan yoga. Meditasi mindfulness memiliki manfaat dalam mengobati gejala kecemasan dan depresi yang timbul karena ketakutan akan bertambah dewasa. Latihan mindfulness juga berkaitan dengan peningkatan fungsi kekebalan tubuh, penurunan tekanan psikologis, mengurangi kecemasan, dan meningkatkan empati serta kasih sayang.

  1. Mempelajari Keterampilan Praktis

Kamu juga dapat mempelajari keterampilan praktis, seperti memecah tugas menjadi langkah-langkah kecil dan menetapkan tujuan yang realistis, di mana hal ini juga dapat membantu mengelola stres. Selain itu, mendorong kebiasaan self-care seperti olahraga dan istirahat yang cukup juga berperan penting. Dengan demikian, kamu dapat merasa lebih siap dan lebih mampu untuk menghadapi tantangan-tantangan dalam kehidupan dewasa dengan  percaya diri dan tenang.

  1. Konsultasi dengan Psikolog atau Terapis

Jika sudah melakukan banyak hal namun merasa masih mengalami Fear of Growing Up, maka disarankan untuk melakukan konsultasi dengan psikolog atau terapis. Berkonsultasi dengan psikolog atau terapis dapat membantu kamu untuk menjelajahi akar masalah, memahami pemikiran negatif, dan mengembangkan strategi untuk mengatasi rasa cemas atau ketakutan bertumbuh dewasa.

Nah, sekarang sudah paham kan, bagaimana cara untuk mengatasi Fear of Growing Up? semoga setelah membaca artikel ini, teman-teman menjadi tidak takut dan khawatir lagi untuk melewati proses menuju kedewasaan dan dapat menikmati proses kedewasaan dengan penuh percaya diri ya! 🙂

Referensi

Brewer, B. (2024, Mei 21). Yes, Some Teens Have a Fear of Growing Up — Here’s How to Deal. Charlie Health. https://www.charliehealth.com/post/fear-of-growing-up.

Blum, P. L. (2014). Severe Growing-Up Phobia, a Condition Explained in a 14-Year-Old Boy. Case Report in Psychiatry. 2014(1) 2-4. http://dx.doi.org/10.1155/2014/706439.

Nekic, M. (2023). How Anxious and Stressed Are Emerging Adults? The Role of Mindfulness and Intolerance of Uncertainty. Psych 2023 5(4). 1019-1029. https://doi.org/10.3390/psych5040068.

Sari, D. K., Nababan, R. H., & Daulay, W. (2023). Pengaruh Meditasi Mindfulness terhadap Perubahan Cemas. Jurnal Kesehatan 12(1). 19-20. 10.46815/jk.v12i1.118.

Hanifah, S. Z. (2022, September 16). Takut Tambah Dewasa? Hadapi Quarter Life Crisis dengan Tips Berikut!. Gramedia Blog. https://www.gramedia.com/blog/takut-tambah-dewasa-hadapi-quarter-life-crisis-dengan-tips-berikut/.

 

(Najma Izzati Tsaabilah)