IKIGAI: Find what you love, love what you do, and do your best
Usia remaja ke awal 20-an biasanya adalah masa-masa paling galau untuk para remaja, bagaimana tidak? di usia peralihan dari masa remaja menuju dewasa ini mereka akan banyak dihadapkan oleh berbagai pilihan yang akan menentukan tujuan hidup mereka kedepannya. Pertanyaan-pertanyaan yang umumnya dipertanyakan adalah, “Kenapa ya aku gak punya tujuan hidup? Cita-citaku tuh apa sih? Di masa depan nanti aku mau jadi apa ya? Hidup ku kok, begini-begini aja sih? Sebenarnya aku terlahir di dunia ini untuk apa?”, Dan berbagai pertanyaan lainnya yang akan berujung dengan overthinking sebagai temanmu di malam hari.
Daripada kamu bingung dan overthinking memikirkan hal-hal itu, mungkin kamu bisa menerapkan IKIGAI untuk membantumu menjawab segala pertanyaan tersebut.
Apa itu IKIGAI?
IKIGAI (生き甲斐) merupakan suatu konsep yang digunakan oleh orang Jepang dalam menentukan tujuan hidup mereka atau secara sederhana dapat dikatakan sebagai “alasan untuk bangun di pagi hari” yang maknanya adalah mereka akan memperjuangkan sesuatu dan mereka memiliki harapan untuk hidup. Dalam Bahasa Jepang “IKI” yang berarti hidup atau kehidupan, dan “GAI” yang artinya manfaat atau nilai. Psikolog Jepang Michiko Kumano (2017) mengatakan bahwa IKIGAI adalah keadaan sejahtera (well being) yang muncul berdasarkan pengabdian pada aktivitas yang dinikmati seseorang, serta membawa rasa kepuasan (fulfillment) dari aktivitas tersebut.
Kunci penting dari IKIGAI
- Dimulai dari hal kecil
Terkadang hal kecil dapat membawamu dalam kebahagiaan, sesederhana bangun pagi untuk menghirup udara segar, banyak tersenyum, berbagi, dan bersyukur. Karena sesuatu yang besar juga berasal dari hal kecil terlebih dahulu.
- Keselarasan dan kesinambungan
IKIGAI berhubungan erat dengan menjaga keselarasan dengan lingkungan, dengan orang-orang di sekitar, dan masyarakat secara luas supaya mencapai keberuntungan dan kesejahteraan.
- Bebaskan dirimu
Kebebasan adalah kemampuan disaat kamu mampu untuk melakukan apa yang diinginkan, kondisi mengalir, dan tidak terbebani akan suatu hal. Saat dirimu bebas maka kebahagiaan akan muncul dengan sendirinya.
- Hadir di tempat dan waktu sekarang
Menikmati waktu dan kondisi yang dirasakan saat ini adalah salah satu bentuk dari kesederhanaan, ketika kita bisa menghargai dan menikmati waktu yang telah diberikan tentunya akan membuat hidup terasa lebih bermakna.
Bagaimana cara menemukan IKIGAI?
Konsep dasar yang dimiliki IKIGAI terbentuk dari sebuah diagram yang mengidentifikasi pertemuan antara 4 elemen, berikut:
- Apa yang kamu sukai (what you love)?
- Apa yang dunia butuhkan (what the world needs)?
- Apa yang bisa membuatmu mendapatkan bayaran (what you can be paid for)?
- Apa hal yang kamu kuasai (what you are good at)?
Berdasarkan 4 elemen di atas, IKIGAI membagi lagi ke dalam beberapa fase, di antaranya:
- Passion, kamu mendapatkan passion dari irisan apa yang kamu sukai dan apa yang kamu kuasai.
- Mission, fase ini merupakan gabungan antara apa hal yang kamu sukai dan bermanfaat bagi orang lain.
- Profession, gabungan antara hal yang kamu kuasai dan kamu dibayar untuk itu.
- Vocation, saat kamu memiliki apa yang dunia butuhkan dan kamu dibayar untuk hal tersebut.
Sehingga dapat dikatakan kamu mencapai titik termanis dalam IKIGAI bila kamu melibatkan sesuatu yang kamu sukai, yang juga dikuasai, yang dibutuhkan dunia saat ini, dan kamu akan mendapatkan bayaran akan hal itu. Namun, perlu diingat juga bahwa mendapatkan ke-4 elemen di atas sekaligus terutama dalam pekerjaan bukan lah hal yang mudah, maka kamu dapat menyederhanakannya dengan mencari 2 elemen terpenting dalam menemukan hal terbaik untuk dirimu sendiri.
Sekian pembahasan mengenai IKIGAI, terima kasih sudah membaca dan sampai jumpa di artikel Psikopedia berikutnya!!
–If you can make the process of making the effort your primary source of happiness, then you have succeeded in the most important challenge of your life.-
Referensi:
Akbar, F. (2021). IKIGAI: Konsep Hidup Bahagia Dan Cara Mencapainya. Satu Persen. https://satupersen.net/blog/mengenal-ikigai-konsep-hidup-bahagia
Gaines, J. (2020. The philosophy of Ikigai: 3 examples about finding purpose. PositivePsychology.com. https://positivepsychology.com/ikigai/
Kumano, M. (2017). On the concept of well-being in Japan: Feeling shiawase as hedonic well-being and feeling ikigai as eudaimonic well-being. Applied Research in Quality of Life, 13.
Miralles, F., & Gracia, H. (2017). Ikigai: The Japanese Secret to a Long and Happy Life. Random House UK.
Mogi, K. (2018). Awakening your ikigai: How the Japanese wake up to joy and purpose every day. The Experiment.
Putri, B, A. (2020). Ikigai, Filosofi Hidup orang Jepang Yang Perlu Ditiru. Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan RI. https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kanwil-suluttenggomalut/baca-artikel/13385/Ikigai-Filosofi-Hidup-Orang-Jepang-yang-Perlu-Ditiru.html
Penulis: Najwa Fakhriyahputri Feriyanto