PSYCARE (Psychology Care) 0.2
Himpunan Mahasiswa Psikologi (HIMPSIKO) BINUS University kembali melanjutkan program kerja unggulannya melalui PSYCARE (Psychology Care) 0.2, yang diselenggarakan pada 27-31 Agustus 2025. Kegiatan ini menjadi wadah bagi mahasiswa Psikologi BINUS untuk mengimplementasikan nilai-nilai kemanusiaan, empati, serta pengabdian kepada masyarakat secara nyata.
Mengusung semangat berbagi dan kepedulian terhadap kelompok lanjut usia, PSYCARE 0.2 mengangkat tema “Together We Care: Membangun Empati untuk Kebersamaan”, yang merefleksikan komitmen HIMPSIKO dalam mempererat hubungan antar generasi dan meningkatkan kesejahteraan psikologis para lansia.
Berbeda dari pelaksanaan sebelumnya, PSYCARE 0.2 dilaksanakan di Panti Jompo Kencana Sejahtera dengan rangkaian kegiatan interaktif, edukatif, dan rekreatif yang dirancang khusus untuk menumbuhkan semangat positif dan kebersamaan antara mahasiswa dan penghuni panti. Melalui program ini, HIMPSIKO berharap dapat menumbuhkan rasa empati, solidaritas sosial, serta kesadaran akan pentingnya kontribusi nyata mahasiswa Psikologi dalam masyarakat.
Kegiatan hari pertama PSYCARE 0.2 dimulai dengan sesi ice breaking “Tebak Gaya” yang menciptakan suasana hangat dan penuh tawa antara panitia serta para lansia. Setelah itu, peserta mengikuti sesi materi bertema “Pentingnya Olahraga Ringan untuk Lansia” yang dibawakan oleh Kak Lulu Nadya, selaku Student Organization Advisor (SoA) HIMPSIKO. Materi ini menekankan pentingnya menjaga kebugaran fisik melalui aktivitas ringan yang dapat dilakukan sehari-hari. Hari pertama kemudian ditutup dengan permainan interaktif “Eat Bulaga”, yang mendorong semangat dan kolaborasi antar peserta dan lansia.
Hari kedua diawali dengan permainan “Gunung dan Laut” untuk membangun keakraban. Sesi dilanjutkan dengan penyampaian materi “Seni sebagai Cara untuk Mengelola Stres” oleh Maria Pawestri Lamarian, Ketua Departemen Bankewir 25/26. Dalam materi tersebut, Maria menjelaskan bagaimana kegiatan seni dapat menjadi media ekspresi diri sekaligus membantu menurunkan tingkat stres pada lansia. Setelah sesi materi, para peserta bersama lansia berkreasi dalam kegiatan membuat pipe flower, kemudian menikmati waktu santai melalui snack time yang penuh kehangatan.
Hari ketiga dibuka dengan ice breaking “Agus Berkata” yang melatih fokus dan kerja sama. Materi utama hari tersebut disampaikan oleh Belychia Najla Grasberina Darmawan, Ketua Umum HIMPSIKO Periode 25/26, dengan topik “Dampak Negatif Konsumsi Makanan dan Minuman Manis pada Lansia”. Materi ini memberikan wawasan tentang pentingnya pola makan sehat dalam menjaga kesehatan tubuh di usia lanjut. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan melukis totebag, di mana para lansia mengekspresikan kreativitas mereka melalui warna dan gambar, serta diakhiri dengan snack time.
Gambar 3. Materi tentang ”Dampak Negatif Konsumsi Makanan dan Minuman Manis pada Lansia” yang dibawakan oleh Belychia Najla Grasberina Darmawan.
Pada hari keempat, kegiatan dimulai dengan ice breaking “Tebak Artis” yang menghidupkan suasana dengan tawa dan antusiasme. Sesi materi hari itu dibawakan oleh Nadia Indah Darmawan, Ketua Region Kemanggisan Periode 25/26, dengan topik “Cara Mengatasi Masalah Tidur pada Lansia”. Materi tersebut membahas berbagai faktor penyebab gangguan tidur serta strategi sederhana yang dapat membantu meningkatkan kualitas istirahat para lansia. Setelah itu, peserta mengikuti fun activities “Sing Along” dan “Finger of Memorize”, yang bertujuan melatih daya ingat sekaligus memperkuat hubungan emosional antar peserta. Hari keempat diakhiri dengan snack time yang menyenangkan.
Hari terakhir dimulai dengan kegiatan senam pagi bersama yang membangkitkan semangat dan kebugaran. Setelah itu, dilanjutkan dengan ice breaking “Tebak Makanan” dan snack time. Sebagai penutup rangkaian kegiatan PSYCARE 0.2, dilakukan penyerahan sertifikat dan donasi kepada pihak Panti Jompo Kencana Sejahtera sebagai bentuk apresiasi dan dukungan HIMPSIKO terhadap kesejahteraan para lansia.
Melalui kegiatan PSYCARE 0.2, HIMPSIKO berharap dapat menumbuhkan empati, solidaritas, dan kepedulian sosial di kalangan mahasiswa Psikologi BINUS University.
Interaksi langsung dengan para lansia menjadi pengalaman yang berharga bagi seluruh panitia dan peserta, mengingatkan bahwa perhatian dan kebersamaan sederhana dapat memberikan kebahagiaan yang mendalam. Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa “merawat jiwa bukan hanya tugas psikolog, tetapi juga bentuk kasih dari setiap manusia.”