PSYCARE 2025
Selamat Pagi!
Semangat Pagi!!
Himpunan Mahasiswa Psikologi (HIMPSIKO) BINUS University kembali menyelenggarakan program kerja tahunan unggulan, yaitu PSYCARE (Psychology Care) 2025. Kegiatan ini bertujuan membentuk sumber daya manusia yang berkualitas sekaligus menumbuhkan kepekaan sosial dan empati mahasiswa psikologi melalui pengabdian pada masyarakat. Pada tahun ini, PSYCARE mengusung tema “Together We Care: Empati untuk Kebersamaan” yang merefleksikan komitmen HIMPSIKO dalam mempererat solidaritas dan kepedulian bersama antara mahasiswa dan masyarakat khususnya penghuni panti sosial. Yang membedakan PSYCARE 2025 adalah kolaborasinya dengan program Care and Share dari Teach for Indonesia Student Community (TFISC). Kerja sama ini tidak hanya memperkaya pengalaman panitia dan volunteer, tetapi juga membuka ruang kolaborasi lintas komunitas dalam menciptakan kegiatan sosial yang lebih berdampak dan berkelanjutan.
PSYCARE 2025 digelar selama lima hari penuh, mulai tanggal 20 – 24 Agustus 2025, bertempat di Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 2, Cipayung. Kegiatan ini menjadi wadah bagi mahasiswa psikologi untuk menerapkan ilmu yang mereka miliki sekaligus mengasah empati dan kreativitas dalam rangka memberikan dukungan psikososial kepada penghuni panti sosial. Melalui berbagai rangkaian kegiatan, PSYCARE bertujuan membangun rasa kebersamaan yang kokoh serta menstimulasi pertumbuhan psikologis baik bagi peserta panti maupun mahasiswa yang menjadi volunteer dan panitia.
Hari pertama acara dimulai dengan sesi pembukaan yang diisi dengan rangkaian kata sambutan. Cut Alya Alindra selaku Ketua Pelaksana membuka kegiatan secara resmi, dilanjutkan oleh Liany Nafisa Inantoputri selaku Ketua Care and Share dari TFISC yang turut menyampaikan sambutan atas kolaborasi yang terjalin. Setelah itu, Kak Belychia Najla Grasberina Darmawan selaku Ketua Umum HIMPSIKO 2025 memberikan arahan, kemudian Ibu Dr. Esther Widhi Andangsari, M.Si., Psikolog, Kepala Jurusan Psikologi BINUS University, menyampaikan motivasi akademis. Perwakilan dari Panti Sosial Bina Laras (PSBL), yaitu Kak Rini, juga memberikan sambutannya sebagai bentuk apresiasi terhadap kegiatan yang diselenggarakan. Setelah pembukaan, peserta dibagi dalam kelompok-kelompok kecil dengan total 6 kelompok untuk mengikuti sesi materi “Regulasi Diri” yang dibawakan oleh volunteer. Sesi ini dilengkapi dengan pretest sebagai alat ukur pemahaman awal peserta. Tidak kalah penting, sesi sharing interaktif dari setiap kelompok menjadi momen untuk bertukar pengalaman dan menyatukan persepsi antar peserta. Rangkaian hari pertama diakhiri dengan sesi sharing bersama dan dokumentasi kegiatan.




Pada hari kedua, kegiatan diawali dengan senam pagi yang dipimpin oleh para volunteer untuk membangkitkan semangat dan menjaga kebugaran peserta. Setelah itu, fokus kegiatan beralih pada kreativitas manual dengan pembuatan gelang, cincin, dan kalung dari manik-manik. Aktivitas ini dilakukan secara berkelompok dengan pendampingan dari volunteer dan panitia yang turut mendampingi. Hasil karya yang beragam kemudian dipresentasikan oleh setiap kelompok dalam sesi sharing yang mendorong peserta untuk berani mengekspresikan diri dan membangun rasa percaya diri. Sesi hari kedua ditutup dengan dokumentasi.






Hari ketiga diawali dengan ice breaking yang menghadirkan suasana ceria serta keakraban, dipandu oleh Azra dan Lea. Selanjutnya, para peserta melakukan aktivitas menggambar dan mewarnai di bawah bimbingan volunteer dan panitia. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan mengasah kreativitas seni, tetapi juga sebagai media ekspresi emosi dan pemikiran peserta. Setelah berkarya, tiap kelompok mempresentasikan hasil tema dan alasan dari gambar mereka, memberikan kemampuan refleksi dan komunikasi yang baik. Seperti hari sebelumnya, sesi dokumentasi menutup rangkaian kegiatan hari ketiga.



Di hari keempat, semangat pesta kemerdekaan 17 Agustus terasa kental melalui lomba-lomba tradisional yang digelar dalam kelompok. Kelompok 1 dan 2 berkompetisi dalam lomba sticky notes, kelompok 3 dan 4 menjalani lomba kelereng dengan sendok yang menguji konsentrasi dan ketenangan, sementara kelompok 5 dan 6 mengikuti lomba makan kerupuk yang penuh keseruan. Sebagai puncak, finalis mengikuti lomba memasukkan sumpit ke dalam botol yang menegangkan sehingga menambah kemeriahan. Setelah lomba selesai, panitia mengumumkan enam juara terbaik yang menerima hadiah sebagai bentuk apresiasi atas kemampuan dan sportivitas mereka. Aktivitas hari keempat berjalan dengan penuh energi positif dan kebersamaan. Seperti hari sebelumnya, sesi dokumentasi menutup rangkaian kegiatan hari keempat.









Hari terakhir PSYCARE diisi dengan kegiatan nonton bersama film berjudul “Kang Mak From Pee Mak”, yang dipilih untuk mengedukasi sekaligus menghibur para peserta. Setelah pemutaran film, dilakukan sesi review dimana peserta dapat membagikan kesan, pesan, dan refleksi yang mereka peroleh. Kemudian dilaksanakan sesi pesan dan kesan dari perwakilan volunteer, panitia PSYCARE 2025, maupun perwakilan dari TFISC, yang menjadi momen introspeksi dan evaluasi atas seluruh rangkaian kegiatan.
Sebagai bentuk kepedulian dan dukungan berkelanjutan, panitia PSYCARE 2025 turut menyerahkan donasi kepada pihak Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 2. Donasi ini diharapkan dapat membantu menunjang kebutuhan panti serta memberikan manfaat langsung bagi para penghuni yang telah berpartisipasi dalam kegiatan. Selain itu, panitia juga melakukan penyerahan sertifikat kepada pihak TFISC sebagai bentuk apresiasi atas kolaborasi dan dukungan yang telah diberikan selama kegiatan berlangsung. Kegiatan resmi ditutup dengan sesi dokumentasi sebagai kenangan berharga atas seluruh rangkaian acara.






Secara keseluruhan, PSYCARE 2025 dengan tema “Together We Care: Empati untuk Kebersamaan” berhasil menghadirkan rangkaian kegiatan sosial yang tidak hanya memberikan dampak psikososial positif bagi penghuni panti sosial, tetapi juga memperkuat karakter kepedulian dan empati di kalangan mahasiswa psikologi. Kolaborasi dengan Teach for Indonesia Student Community (TFISC) turut menambah nilai sinergi dan keberlanjutan program ini. Diharapkan PSYCARE ke depannya dapat terus berkembang dan menjadi ajang nyata kontribusi mahasiswa kepada masyarakat luas, sebagai bagian dari pembentukan insan psikologi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tapi juga berjiwa sosial tinggi.
