Self-Esteem dan Self-Confidence itu Bisa Ditingkatkan, loh!

Hai teman-teman! bagaimana masa perkuliahan kalian? mungkin sedikit berat tapi tetap menyenangkan kan ya.. 

Terkadang, masa perkuliahan bagi beberapa orang dihadapi dengan berbagai tantangan dan ekspektasi baru. Di tengah hiruk pikuk akademis dan dinamika sosial, mungkin teman-teman mahasiswa mengalami permasalahan self-esteem dan self-confidence. Hal ini dapat bermanifestasi dalam bentuk keraguan diri, rasa cemas, dan ketakutan untuk mengambil risiko, yang pada akhirnya dapat menghambat potensi dan pencapaian teman-teman. Namun, penting untuk diingat bahwa self-esteem dan self-confidence bukanlah sifat yang statis, melainkan dapat dipelajari dan ditingkatkan. 

Self-esteem menurut Meadow (dalam Wijayaratna, 2008) adalah penilaian seseorang terhadap dirinya sendiri. Hal ini mencakup evaluasi diri yang lebih luas dan penerimaan diri secara keseluruhan. Self-esteem menjadi fondasi yang membangun self-confidence. Self-confidence mengacu pada keyakinan seseorang dalam kemampuannya untuk berhasil dalam situasi atau tugas tertentu. Ini adalah perasaan yakin bahwa mereka memiliki keterampilan, pengetahuan, dan tekad yang diperlukan untuk mencapai tujuan mereka, sehingga keduanya merupakan elemen penting dalam kehidupan kita. Ketika dua elemen tersebut tinggi, kita yakin akan kemampuan diri, berani mengambil risiko, dan lebih mudah mencapai tujuan. Sebaliknya, apabila kedua elemen tersebut rendah, dapat menghambat potensi diri dan membuat hidup terasa lebih sulit.

Terdapat beberapa aspek yang membuat self-confidence dan self-esteem seseorang rendah. Mulai dari adanya pengalaman traumatis, seperti pelecehan, perundungan, atau kritik keras dari orang tua yang meninggalkan bekas mendalam dan menurunkan kepercayaan diri. Lalu, sering membandingkan diri dengan orang lain yang dapat memicu perasaan tidak mampu dan merendahkan diri. Tidak hanya itu, memiliki standar yang terlalu tinggi dan selalu ingin terlihat sempurna dapat menimbulkan rasa cemas dan ketakutan akan kegagalan, sehingga hal itu juga menghambat rasa percaya diri seseorang. Terakhir, kegagalan berulang kali atau kritik yang tidak konstruktif juga dapat membuat seseorang meragukan kemampuannya. Terlebih lagi saat tidak mampu menerima masukan dan saran dari orang lain yang pada dasarnya bertujuan untuk perbaikan diri.

Teman-teman dapat diketahui ternyata seseorang yang memiliki self-confidence dan self-esteem rendah dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, diantaranya adalah sulit untuk menjalin dan mempertahankan hubungan dengan orang lain karena merasa tidak pantas dicintai atau dihargai. Lalu, menghambat performa akademik dan profesional karena tidak yakin dengan kemampuannya sendiri. Selain itu, dalam  sisi kesehatan mental juga akan berpengaruh karena dapat meningkatkan kecemasan dan risiko depresi.

Perlu diketahui bahwa self-confidence dan self-esteem itu bisa tingkatkan loh teman-teman, bagaimana caranya? hal berikut adalah langkah-langkah yang teman-teman bisa pahami. Namun, perlu diingat bahwa langkah ini merupakan sebuah proses, sehingga membutuhkan waktu dan usaha. Pertama, mulai pahami kekuatan, kelemahan, dan nilai-nilai diri sendiri. Teman-teman perlu memahami bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Setelah memahami diri sendiri, berusaha untuk berlatih self-compassion. Dalam hal ini, self-compassion yang dimaksud adalah bersikap baik kepada diri sendiri, menerima kekurangan, dan terbuka akan adanya kegagalan atau saat-saat di mana rencana yang sudah kita buat tidak berjalan sempurna. Berikutnya, yakini bahwa setiap orang memiliki jalan hidupnya masing-masing, sehingga teman-teman hanya perlu fokus pada pencapaian dan perjalanan untuk mencapai target diri sendiri. Lalu, habiskan waktu bersama dengan orang-orang yang mendukung dan menghargai. Hindari orang-orang yang selalu mengkritik atau merendahkan orang lain. Tidak lupa juga untuk terus mengembangkan kemampuan dan keluar dari zona nyaman.

Ingatlah teman-teman, self-esteem dan self-confidence bagaikan kunci utama untuk membuka potensi diri. Dengan meningkatkannya, teman-teman dapat menjalin hubungan yang lebih baik, meningkatkan performa akademis dan profesional, serta menjaga kesehatan mental. Jadi, tunggu apa lagi? Mulailah perjalanan menuju self-esteem dan self-confidence yang lebih tinggi!

Referensi:

Aronson, E., Wilson, T. D., & Akert, R. M. (2013). Social Psychology.

Psychology Today. (2019). Self-Esteem. Psychology Today. https://www.psychologytoday.com/us/basics/self-esteem

Smiley, J. (2021, November 15). How to Build Self-Confidence. Verywell Health. https://www.verywellhealth.com/how-to-build-self-confidence-5209231

Universitas Psikologi. (2019). Aspek aspek Kepercayaan Diri Terbaru dan Teori Kepercayaan Diri. Universitas Psikologi. Diakses dari https://www.academia.edu/39001248/Aspek_aspek_Kepercayaan_Diri_Terbaru_dan_Teori_Kepercayaan_Diri_www_universitaspsikologi_com