“Dunia Bergerak Sangat Cepat, Aku Selalu Kehabisan Waktu!”: Penerapan Slow Living Mindset oleh Carl Honore di Dunia yang Serba Cepat

Halo teman-teman Psikopedia! Pernah nggak sih teman-teman merasa bahwa dunia terasa bergerak dengan sangat cepat? Berbagai macam kesibukan yang kita lakukan terasa sesak dan menekan, tidak disangka-sangka langit sudah berubah menjadi gelap dan bulan seperti sudah siap untuk mengatakan “hari ini sudah selesai”. Padahal, masih banyak yang harus untuk diselesaikan. Berbagai macam tugas dan kesibukan ini membuat kita sulit untuk menemukan waktu istirahat yang tenang untuk diri sendiri. read more

“Dunia bergerak sangat cepat, aku selalu kehabisan waktu.”

Mungkin dari teman-teman Psikopedia pernah merasakan hal ini. Seluruh kesibukan yang ada seolah menuntut manusia untuk bekerja dengan cepat; kuantitas jauh lebih penting dibandingkan kualitas. Tidak jarang hal ini membuat kita memaksakan diri untuk terus bekerja dan selalu produktif, bahkan hingga mengorbankan waktu tidur dan waktu makan. Jika hal ini tidak dapat ditangani dengan baik, tidak menutup kemungkinan bahwa kesehatan fisik dan psikologis kita akan terkena imbasnya. 

Tidak dapat dipungkiri bahwa kemajuan teknologi merupakan salah satu faktor penyebab dari munculnya budaya Hustle Culture di Indonesia. Hustle Culture merupakan standar di masyarakat yang menganggap bahwa manusia hanya bisa mencapai kesuksesan jika betul-betul mendedikasikan hidup untuk kesibukan/pekerjaan sekeras-kerasnya hingga menempatkannya di atas segalanya. Pada sebuah survei yang dilakukan oleh The Finery Report, sebanyak 83,8% dari responden menganggap bahwa bekerja lembur sebagai hal yang normal. Terdapat sebesar 69,6% dari responden mengaku bahwa mereka bekerja secara rutin pada akhir pekan dengan 60,8% responden merasa bersalah jika tidak menambah jam kerja pada akhir pekan tersebut. Jika hal ini tidak dapat ditangani dengan baik, tidak menutup kemungkinan bahwa kesehatan fisik dan psikologis kita akan terkena imbasnya. 

Lalu, bagaimana caranya untuk mengatasi hal tersebut?

Slow Living adalah suatu pandangan untuk menyusun gaya hidup yang lebih bermakna dan penuh kesadaran serta sejalan dengan apa yang dinilai penting oleh seorang individu. Dalam kata lain, Slow Living merupakan suatu pandangan untuk melakukan seluruh aktivitas dalam kecepatan yang sesuai. Tujuan dari mindset ini adalah untuk membantu manusia mengerjakan aktivitas dengan perlahan sehingga aktivitas tersebut dapat dikerjakan dengan lebih baik dan bermakna bagi seorang individu. Slow Living digagaskan oleh Carl Honore yaitu seorang penulis dan pembicara terkenal yang membawa konsep Slow Living kepada masyarakat luas pada bukunya yang berjudul In Praise of Slowness pada tahun 2004. 

Konsep utama dari Slow Living:

  • Kesibukan tidak sama dengan kesuksesan
  • Kuantitas lebih diutamakan dibandingkan kuantitas
  • Mematikan sistem “autopilot” pada diri dan melakukan seluruh kegiatan sehari – hari dengan kesadaran penuh.
  • Slow living menekankan konsep menjalani hidup dengan lebih baik, bukan lebih cepat; hal ini dilakukan dengan mengedepankan prioritas dan kenyamanan dalam menjalani kegiatan sehari – hari.

Manfaat Slow Living:

  • Mengurangi stress dan kecemasan dengan tidak terburu – buru dalam menyelesaikan segala sesuatu
  • Meningkatkan kualitas hidup dengan menikmati seluruh momen atau aktivitas sehari – hari dengan penuh kesadaran
  • Meningkatkan kreativitas dan produktivitas dengan memberikan jeda dalam kesibukan yang sedang dijalani
  • Menciptakan hubungan yang lebih bermakna dengan diri sendiri dan orang lain.

Tips and Tricks menjalani hidup dengan Slow Living:

  • Menciptakan sebuah komitmen untuk tujuan yang dicapai
  • Menghabiskan lebih banyak waktu untuk menjalin relasi yang dianggap bermakna
  • Memberikan waktu untuk melakukan refleksi diri
  • Mengurangi pemakaian perangkat digital dan mengubahnya dengan aktivitas – aktivitas yang dapat menghubungkan kembali diri dengan diri sendiri, lingkungan sekitar, dan alam semesta. 
  • Melakukan aktivitas dengan kesadaran penuh dan  menikmati hidup di masa kini.

Mempertimbangkan banyaknya fenomena Hustle Culture yang beredar pada masyarakat luas, kesibukan seakan menjadi suatu yang sangat menekan dan menuntut. Padahal, kita dapat  menjalani seluruh kesibukan yang kita miliki dengan tetap menjaga kesehatan fisik dan kesehatan mental kita. Slow Living merupakan salah satu pandangan yang dapat membantu kita untuk keluar dari budaya Hustle Culture dengan memahami bahwa seluruh kesibukan yang dimiliki dapat menjadi menyenangkan dan bermakna. 



There is more to life than increasing its speed.”

-Mahatma Gandhi























Referensi:

Bishop, I. (2022). Discover the art of slow living – groov: Workplace mental wellbeing platform. Groov. Diakses pada tanggal 19 Oktober 2023 melalui laman https://www.groovnow.com/blog/discover-the-art-of-slow-living#:~:text=Slow%20Living%20is%20a%20movement,more%20time%20for%20self%2Dcare 

CNN Indonesia, T. (2023). CNN Indonesia | Berita Terbaru, Terkini Indonesia, Dunia. Lagi Ngetren, Apa itu Slow Living?. Diakses pada tanggal 19 Oktober 2023 melalui laman https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20220915112638-277-848168/istilah-gaul-yang-lagi-ngetren-apa-itu-apple-cheeks 

Dwell, P. (2023). What is slow living? slow movement history, tips, resources. Slow Living LDN. Diakses pada tanggal 19 Oktober 2023 melalui laman https://slowlivingldn.com/what-is-slow-living/ 

Hasibuan, L. (2023, July 20). Lagi trend slow living, Apa Sih Maksudnya?. CNBC Indonesia. Diakses pada tanggal 19 Oktober 2023 melalui laman https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20230720103639-33-455785/lagi-trend-slow-living-apa-sih-maksudnya#:~:text=Carl%20Honor%C3%A9%2C%20salah%20satu%20penulis,bukunya%20In%20Praise%20of%20Slowness

Idris, M. (2021). Apa Itu Hustle culture? Kenali Ciri-Cirinya Halaman all. KOMPAS.com. Diakses pada tanggal 19 Oktober 2023 melalui laman https://money.kompas.com/read/2021/12/08/160537526/apa-itu-hustle-culture-kenali-ciri-cirinya?page=all 

Janardana, D. (2023). Slow living: Pengertian, manfaat, & Cara Melakukannya. Bizhare Media. Diakses pada tanggal 19 Oktober 2023 melalui laman https://www.bizhare.id/media/mindset/slow-living#:~:text=Slow%20living%20memungkinkan%20kita%20untuk,terburu%2Dburu%20menyelesaikan%20segala%20sesuatu

Lewis, J. (2023). Living intentional: How to start a slow living lifestyle. Zella Life. Diakses pada tanggal 19 Oktober 2023 melalui laman https://www.zellalife.com/blog/living-intentional-how-to-start-a-slow-living-lifestyle/ 

Della Zakia Ardiani