Crab Mentality: Perasaan Negatif Terhadap Pencapaian Orang Lain

Halo, teman psikopedia! Di sini ada yang pernah mengalami pengalaman yang gak enak mengenai teman yang iri akan pencapaianmu di perkuliahan? Atau merasa seolah mereka ingin menjatuhkanmu dengan meremehkan kemajuan yang kamu capai? Nah, bisa jadi fenomena tersebut merupakan the crab bucket syndrome atau lebih dikenal dengan nama crab mentality.

Definisi dari crab mentality adalah seseorang yang bereaksi negatif baik dalam pemikiran, pernyataan, atau tindakan terhadap orang-orang yang mendahului atau lebih berhasil dari mereka, meskipun mereka tidak mendapatkan manfaat langsung dari tindakan tersebut. Disebut crab mentality karena kepiting-kepiting dalam ember yang gagal melarikan diri karena terus menarik kembali kepiting yang berhasil mencapai puncak. Fenomena ini bisa dijumpai di kehidupan sehari-hari seperti di perkuliahan, kantor, bahkan dalam keluarga. Salah satu contohnya adalah saat seseorang menyebarkan rumor buruk tentang mahasiswa yang terpilih menjadi ketua organisasi karena merasa iri.

Apa saja sih dampak yang ditimbulkan dari fenomena ini? Bagi korban, crab mentality dapat merugikan kinerja dalam pekerjaan dan juga dapat membuat mereka merasa terisolasi bahkan bisa sampai mengganggu kesehatan mental. Lingkungan sekitar pun menjadi tidak nyaman bagi mereka. Sedangkan bagi orang yang mengidap crab mentality dapat memperkuat emosi negatif yang dimilikinya, seperti bertambahnya rasa iri dengki dan serakah. Hal tersebut bisa berdampak pada kehidupan sosial karena orang-orang secara otomatis akan menjauh dan tidak ingin membantu di kemudian hari.

Berikut merupakan ciri-ciri orang yang memiliki crab mentality.

  1. Kecenderungan untuk berbicara negatif tentang orang lain.
  2. Ketidakmampuan untuk bekerja dengan baik bersama orang lain.
  3. Kecenderungan untuk terus mengeluh dan mengkritik, tanpa adanya upaya untuk memecahkan masalah.
  4. Merasa insecure terhadap kemampuan, prestasi, atau status diri sendiri.
  5. Kurangnya rasa kasih sayang dan peduli terhadap orang lain.
  6. Merasa terancam ketika orang lain mencapai tujuannya dan menganggap semua hal itu kompetisi.

Nah, kalau sudah tahu beberapa ciri yang ada pada orang yang memiliki crab mentality. Selanjutnya kita juga harus tahu bagaimana cara mengatasi mentalitas ini jika terjadi pada diri sendiri. Langkah awalnya adalah dengan menyadari bahwa sedang mengalami crab mentality. Setelah itu cari tahu tentang masalah mendasar yang menyebabkannya. Mencoba mengembangkan pola berpikir positif yang dapat membantu menghindari mentalitas ini. Namun, dalam beberapa kasus, mengubah pola pikir secara langsung mungkin sulit dilakukan, sehingga sebaiknya berfokus pada mengubah tindakan yang dilakukan.

Bagaimana kalau crab mentality ini dialami oleh orang-orang terdekat kita? Terkadang kita tidak bisa mengontrol atau mengubah pola pikir serta perilaku orang lain. Namun, kita bisa berfokus pada cara kita menghadapinya agar mengurangi dampak mentalitas ini. Beberapa caranya sebagai berikut:

  1. Abaikan mereka.
  2. Sadarilah bahwa mentalitas mereka sebagian besar didorong oleh masalah mereka sendiri.
  3. Maafkan orang lain yang terlibat, karena itulah hal terbaik yang dapat dilakukan untuk diri kita sendiri.
  4. Fokuslah pada pencapaian diri, bukan pada hal-hal negatif orang lain.
  5. Menolak untuk terlibat dalam crab mentality, dengan secara memberikan selamat atas pencapaian orang lain.
  6. Menjauhkan diri dari orang-orang yang berusaha menjatuhkan kita.

REFERENSI:

Shatz, I. (2016, July). Crab Mentality: When People Pull Down Those Who Get Ahead. Effectiviology. https://effectiviology.com/crab-mentality/

Breuning, L. G. (2019, March 6). When others hold you back. Psychology Today. https://www.psychologytoday.com/intl/blog/your-neurochemical-self/201903/when-others-hold-you-back

Karina Salsabila Saracena