Gula, Bikin Candu?
Bikin candu dan bahaya, tapi tetap didistribusikan dalam pasar secara meluas dan pastinya kita semua pernah merasakannya. Tiada lain, kalau bukan gula.
“Eh, masa sih?! Jangan-jangan, ini hanya artikel hoaks?”
“Tunggu dulu, bukannya gula itu malah penting?”
Nah, makanya simak dulu yuk artikel ini dari awal hingga akhir!
Ada banyak sekali makanan/minuman yang sedang tren akhir-akhir ini, terutama pada makanan/minuman yang manis seperti es krim, kopi, boba, dessert box, dan masih banyak lagi yang memiliki kandungan gula sebagai bahan utama. Namun, bila dikonsumsi secara berlebihan bisa menyebabkan beberapa ancaman, diantaranya yaitu diabetes dan serangan jantung. Menariknya, masih banyak orang yang tetap mengonsumsi gula melebihi dari batas yang dianjurkan. Pertanyaannya, mengapa gula bikin candu?
Namun, alangkah baiknya jika kita mengetahui terlebih dahulu apa itu gula.
Rasa manis yang terdapat dalam makanan/minuman yang telah kusebutkan sebelumnya berasal dari gula. Gula merupakan suatu molekul sederhana bernama karbohidrat dan terdapat dalam beberapa produk yang diantaranya berupa gula jawa, madu, bahkan yang sering digunakan yaitu gula pasir yang memberikan sensasi rasa manis. Teman-teman penasaran gak sih kenapa bikin candu? Nah, jawabannya karena pada dasarnya gula merupakan salah satu komponen dalam makanan yang dapat memicu reward system di dalam otak kita (Koekkoek et al., 2017). Reward system bisa dikatakan suatu himpunan dari beberapa bagian otak yang memiliki keterlibatan yang kompleks dalam merasakan kesenangan dan kepuasan. Reward system selalu dikaitkan dengan jalur mesolimbik, apa itu? Mari kita bahas lebih dalam lagi, yuk!!
VTA (Ventral Tegmental Area) merupakan salah satu area pada otak yang memproduksi dopamin. Seperti yang kita telah ketahui, dopamin adalah salah satu neurotransmiter yang berperan dalam banyak hal, terkhususnya dalam memberikan rasa senang, kepuasan, atau meresponi stimulus yang bersifat rewarding. Dopamin memiliki beberapa jalur dalam otak, tetapi yang paling umum untuk diketahui yaitu jalur mesolimbik. Jalur mesolimbik menghubungkan VTA dengan nukleus akumben, hipokampus, pre-frontal cortex, dan amigdala. Ketika nukleus akumben telah disalurkan dopamin oleh VTA melalui jalur mesolimbik, maka senyawa dopamin akan semakin meningkat dalam otak dan memicu amigdala yang nantinya akan memengaruhi emosi kita serta hipokampus yang akan membuat kita untuk mengingat akan stimulus yang telah kita terima. Menarik?! atau tambah bingung?
Intinya bila reward system diaktifkan, hal itu akan membuat kita ingin melakukan hal yang sama lagi untuk mendapat stimulus yang bisa mengaktifkannya, terkesan seperti kecanduan bukan? Apalagi, rasa makanan/minuman tersebut yang bervariasi membuat kita semakin tertarik dengannya yang mana jika kita tidak kendalikan, hal ini bisa berujung pada kecanduan yang memungkinkan kita untuk mengonsumsinya secara terus-menerus dan bisa meningkatkan tingkat toleransi dalam otak seseorang, inilah yang berbahaya. Rasa keinginan yang terdapat dalam pikiran kita terhadap gula meningkat bahkan melebihi apa yang dibutuhkan oleh tubuh.
Mungkin pertanyaan selanjutnya yang perlu kita bahas yaitu apakah manusia memerlukan gula?
Manusia tetap memerlukan salah satu jenis gula yang disebut glukosa, tetapi tubuh kita dapat memperolehnya secara alami dengan menguraikan beberapa molekul yang terdapat dalam makanan/minuman seperti karbohidrat dan sebagainya. Buah merupakan salah satu makanan yang terdapat gula di dalamnya secara alami sehingga bisa dikatakan penambahan gula pada makanan tidak terlalu diperlukan termasuk mengonsumsi makanan/minuman manis yang biasanya dijual dalam toko, kafe, dst.
Apakah sekarang kamu sudah paham? Jika kamu sudah paham, mulailah hidup dengan kebiasaan yang sehat. Gantilah makanan/minuman manis-mu sehari-hari dengan mengonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran atau bisa juga dengan rutin dalam berolahraga.
Referensi
Reichelt, A. (2019, November 15). Your Brain on Sugar: What the Science Actually Says. The Conversation. https://theconversation.com/your-brain-on-sugar-what-the-science-actually-says-126581
Guy-Evans, O. (2021, Juli 08). Brain Reward System. SimplyPsychology. https://www.simplypsychology.org/brain-reward-system.html
Koekkoek, L. L., Mul, J. D., & la Fleur, S. E. (2017). Glucose-Sensing in the Reward System. Frontiers in neuroscience, 11, 716. https://doi.org/10.3389/fnins.2017.00716
News in Health. (2014, Oktober). Sweet stuff. https://newsinhealth.nih.gov/2014/10/sweet-stuff#:~:text=Our%20bodies%20need%20one%20type,pediatrician%20and%20expert%20on%20sweeteners.