FROM HURT TO HEALING: UNREALESE TOXIC CYCLE

FROM HURT TO HEALING: UNREALESE TOXIC CYCLE

“Papa tuh lebih tau apa yang terbaik buat kamu. Jadi, jangan ngelawan papa ya!”

“Kamu liat tuh temen kamu, dia bisa loh juara kelas!”

“Kamu tuh ya, bikin malu aja!”

Psytroopers, di sini ada yang sering ga sih mendapatkan kata-kata seperti itu? Atau pernah mendapatkan kata-kata yang lebih menyakitkan lagi? Pasti menyakitkan banget ya dibanding-bandingkan dengan teman sendiri, dikekang di rumah dengan alasan ‘demi kebaikan kita sendiri’, ga pernah diapresiasi, selalu aja dikritik di rumah, atau malah terlalu sering dipuji.

Perilaku toxic yang dilakukan orang tua pun karena adanya trauma yang belum terselesaikan. Orang tua pun dulu juga mengalami perilaku toxic dari orang tuanya juga. Hal ini terus terjadi menjadi ‘lingkaran setan’.

Anak yang tumbuh dengan perilaku-perilaku toxic seperti itu, maka anak juga akan tumbuh menjadi anak yang rapuh, memiliki gangguan secara psikologis, dan juga memiliki kepribadian yang toxic. Ketika dewasa, anak akan cenderung memandang dunia dan permasalahan dengan pesimis, mudah rapuh, dan juga mudah cemas. Hal ini akan membentuk lingkaran setan karena si anak akan menurunkan hal yang sama kepada anaknya kelak, begitu terus.

Psytroopers pasti bertanya-tanya ya, kenapa ya aku bisa mendapatkan perilaku seperti ini di rumah? Memang ya, hal-hal buruk dalam kehidupan kita terkadang ga bisa kita hindari. Namun, penting untuk mengenali apa saja tindakan-tindakan toxic dari kedua orang tua kita agar kemudian bisa menanggulangi dan menyembuhkan diri dari perilaku toxic tersebut.

Berikut adalah beberapa tipe perilaku toxic yang bisa terjadi di rumah yang mungkin Psytroopers di sini pernah merasakan:

  1. Orang tua yang mengontrol anak, kontrol yang dilakukan orang tua, yaitu mendikte dan mengontrol perasaan, keputusan, serta perilaku anak. Hal ini menyebabkan anak tidak punya kebebasan atas perasaan dan kehidupannya sendiri.
  2. Orang tua yang menaruh ekspektasi tidak realistis pada anak akan membuat anak memiliki self-esteem yang rendah karena merasa tidak pernah bisa memenuhi ekspektasi dari orang tua.
  3. Orang tua yang memberikan kekerasan verbal,  yaitu dengan memberikan kata-kata yang menyakitkan dan merendahkan anak. Contohnya, ‘sudah tau bodoh harusnya kamu belajar yang rajin!’.
  4. Orang tua yang tidak memahami privasi anak, padahal privasi akan membantu anak untuk lebih memahami dirinya sendiri. Tidak menghormati privasi anak akan membuat anak tidak nyaman dan menjaga jarak dengan orang tua. Contohnya, mengecek HP anak tanpa meminta izin.
  5. Orang tua yang mengabaikan anak biasanya akan membiarkan anak tumbuh sendiri dan acuh tak acuh pada anak. Hal ini akan menyebabkan jarak yang jauh antara anak dan orang tua.

Lalu, bagaimana nih Psytroopers jika kita mengalami hal-hal di atas? Ketika kita sudah sadar jika kita menerima perilaku-perilaku tersebut, maka penting sekali mengkomunikasikan terlebih dahulu kepada orang tua untuk membuat batasan yang jelas dan jangan lupa untuk memberi perhatian pada diri sendiri dengan menjaga kesehatan jasmani dan mental. Jangan lupa juga untuk selalu melakukan self-affirmation pada diri sendiri setiap harinya. Bisa juga dengan mencari bantuan kepada teman untuk memberikan dukungan emosional atau mencari bantuan kepada psikolog.

Selain itu, penting sekali nih Psytroopers untuk healing dan memutuskan siklus yang toxic ini. Tentu saja tidak mudah ya, tapi tenang aja karena kamu tidak sendirian. Ada Psytroopers di sini yang bersama-sama berjuang bersama kamu.

 

REFERENSI

Oktariani, O. (2021). Dampak toxic parents Dalam Kesehatan mental anak. JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN, PSIKOLOGI DAN KESEHATAN (J-P3K), 2(3), 215–222. https://doi.org/10.51849/j-p3k.v2i3.107

 Julian. (2020, March 20). 5 Types of Toxic Parents . Psych2go – Psychology Articles. Retrieved February 3, 2023, from https://psych2go.net/5-types-of-toxic-parents/

Madarina, A. (2022, December 6). Memahami Toxic Parents dan Ciri-Ciri Yang Tak Boleh Dilakukan. Hello Sehat. Retrieved February 3, 2023, from https://hellosehat.com/parenting/ciri-toxic-parents/

 https://www.noice.id/info-terbaru/tips-ampuh-menghadapi-toxic-parenting/

https://www.altaschool.id/blog/perilaku-toxic-parenting-yang-berbahaya-untuk-masa-depan-anak#:~:text=Pola%20asuh%20toxic%20parenting%20ini,%2C%20depresi%2C%20atau%20gangguan%20kepribadian.

Vidya Metta