Pendidikan Berkualitas Inklusif untuk Semua
Apa kabar, teman-teman? Kembali lagi di artikel Psikopedia yang akan membahas topik-topik seputar psikologi yang sedang hangat di Indonesia. Pada kesempatan ini, artikel Psikopedia akan membahas mengenai Hari Kesadaran Autisme Sedunia 2022 yang diperingati pada tanggal 2 April 2022. Tema apa yang telah diangkat untuk tahun ini? Tahun ini, tema yang diangkat adalah ‘Inclusive Quality Education for All’. Tanpa lama-lama, yuk simak artikelnya!
Asal-usul Hari Kesadaran Autisme Sedunia
Istilah autisme pertama digunakan pada tahun 1911 oleh psikiater bernama Eugen Bleuler untuk mendeskripsikan berbagai jumlah gejala yang dulunya disebut sebagai gejala dari skizofrenia. Pada tahun 1943, autisme diidentifikasi sebagai gangguan sosial dan emosional oleh psikiater anak Dr. Leo Kanner.
Pada tahun 2008, Konvensi Hak Penyandang Disabilitas mulai berlaku untuk menegaskan kembali prinsip dasar hak asasi manusia secara universal. Ini menjadi alat penting untuk mendorong masyarakat yang peduli dengan semua serta memastikan semua anak maupun dewasa dengan autisme dapat menjalani hidup mereka dengan penuh.
Berdasarkan hal tersebut, The United Nations General Assembly mendeklarasi tanggal 2 April sebagai Hari Kesadaran Autisme Sedunia (A/RES/62/139) untuk meningkatkan kualitas hidup penyandang autisme sebagai bagian penting dari masyarakat.
Isu Mengenai Edukasi Bagi Penyandang Autisme
Menurut Asosiasi Autisme Nasional, autisme memengaruhi 1 dari 59 anak, dimana ketika anak tersebut beranjak dewasa, anak tersebut akan menghadapi banyak rintangan yang berdampak terhadap kualitas hidup mereka jika pendidikan dan layanan yang inklusif tidak tersedia. Menurut Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, diperkirakan ada 2,4 juta orang penyandang Autism Spectrum Disorder (ASD), dengan pertambahan penyandang baru sebesar 500 orang per tahunnya, di mana sebagian besar dari mereka belum mendapatkan pendidikan yang layak. Sejak pandemi dimulai, sebagian besar negara menutup sekolah-sekolah secara sementara, dimana murid-murid yang mengidap autisme telah terpengaruh secara negatif dikarenakan terganggunya rutinitas, layanan, serta dukungan yang mereka butuhkan. Ditutupnya sekolah formal yang mengakomodasi kebutuhan penyandang autisme menyebabkan sulitnya akses pendidikan karena diterapkannya pembelajaran daring memiliki arti bahwa tidak ada interaksi fisik yang dekat antara guru dan murid. Deputi Perlindungan Khusus Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Nahar, mengatakan bahwa berdasarkan data jumlah siswa autis di sekolah luar biasa pada tahun 2020/2021 berjumlah 889 siswa, sedangkan data tahun 2019/2020 berjumlah 16.987 siswa yang berarti jumlah siswa autis pada sekolah luar biasa sangatlah menurun ketika pandemi. Pendidikan yang berkualitas pun merupakan salah satu dari Sustainable Development Goals (SDGs), lebih tepatnya SDG 4 (Pendidikan Berkualitas).
Sebenarnya, Indonesia memiliki Undang-Undang No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas guna menjamin hak bagi penyandang disabilitas, termasuk pendidikan. Di Pasal 10, disebut mengenai hak yang setara bagi anak untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu di semua jenis, jalur, dan jenjang pendidikan. Selain UU No. 8 Tahun 2016, ada Peraturan Menteri Pendidikan No. 70 Tahun 2009 mengenai pendidikan inklusif. Namun, peraturan tersebut sangatlah umum dan kurang spesifik terhadap kebutuhan pendidikan inklusif bagi penyandang autisme. Alasannya karena peraturan tersebut hanya mewajibkan pemerintah kabupaten dan kota untuk menjadikan minimal satu sekolah di setiap kecamatan sebagai tempat belajar anak-anak berkebutuhan khusus. Masalahnya, anak-anak berkebutuhan khusus terbagi lagi menjadi beberapa kategori disabilitas, dimana tiap anak memiliki karakter yang khusus dan membutuhkan strategi pembelajaran yang spesifik untuk karakter-karakter mereka. Masih ada peraturan dan undang-undang lain yang bersifat general atau umum, dan kurang berpihak kepada anak-anak penyandang autisme.
Meningkatkan Akses Pendidikan Inklusif untuk Semua
Tema ‘Inclusive Quality Education for All’ memiliki hubungan yang intrinsik dengan tema yang diangkat tahun lalu, yaitu ‘Inclusion in the Workplace’. Panelis yang berpartisipasi dalam diskusi panel di acara WAAD tahun lalu menekankan pentingnya akses pendidikan berkualitas yang inklusif bagi orang-orang di spektrum autisme. Hal tersebut penting untuk ditekankan agar mereka dapat mencapai kesuksesan, salah satunya adalah di dunia kerja nantinya. Alhasil, pendidikan inklusif merupakan kunci dari janji Sustainable Development Goals, yaitu untuk tidak meninggalkan siapapun, atau to LEAVE NO ONE BEHIND.
Bagaimana, teman-teman? Setelah membaca artikel ini dan mengetahui bahwa ada banyak anak-anak penyandang autisme Indonesia yang tidak mendapatkan pendidikan formal dari sekolah untuk yang berkebutuhan khusus, diharapkan teman-teman mengerti dan menyadari bahwa isu ini adalah isu nyata yang perlu diatasi. Hak untuk mendapatkan pendidikan berlaku untuk seluruh manusia di dunia. Tema yang diangkat untuk Hari Kesadaran Autisme Sedunia 2022 sangatlah relevan, terutama juga karena pandemi yang memberikan dampak negatif terhadap usaha untuk meningkatkan jumlah anak-anak penyandang autisme yang bersekolah. Nantikan artikel selanjutnya, ya!
Referensi:
Azizah, N. (2022, Februari 23). Anak Penyandang Autis Sulit Dapat Hak Pendidikan Selama Pandemi. Republika Online. https://www.republika.co.id/berita/r7qzjd463/anak-penyandang-autis-sulit-dapat-hak-pendidikan-selama-pandemi
Ekaputri, A. D., & Afriansyah, A. (2020, Oktober 28). Memajukan pendidikan untuk anak autisme di Indonesia, apa kendalanya? The Conversation. https://theconversation.com/memajukan-pendidikan-untuk-anak-autisme-di-indonesia-apa-kendalanya-144019
Inclusive Quality Education for All – World Autism Awareness Day (2 April). (2022, April 8). UN Web TV. https://media.un.org/en/asset/k1p/k1pgh88oqn
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. (2018, April 2). HARI PEDULI AUTISME SEDUNIA: KENALI GEJALANYA, PAHAMI KEADAANNYA. Kemenpppa. https://www.kemenpppa.go.id/index.php/page/read/31/1682/hari-peduli-autisme-sedunia-kenali-gejalanya-pahami-keadaannya
United Nations. (2022). World Autism Awareness Day – EN. https://www.un.org/en/observances/autism-day
Trending, F. P. (2022, April 2). World Autism Awareness Day 2022: Know theme, history and importance. Firstpost. https://www.firstpost.com/world/world-autism-awareness-day-2022-know-theme-history-and-importance-10509201.html
Penulis: Talulla Salma