Berhenti Menjadi People Pleaser
Berhenti Menjadi People Pleaser
Hai, teman-teman! Apa kabarnya hari ini? Semoga dalam keadaan sehat selalu ya! Pada topik kali ini, kita akan membahas tentang People Pleaser nih. Topik ini akan menjadi topik menarik karena kasus yang ada dalam topik ini sangat sering terjadi lho di Indonesia. Sebelum aku membahas lebih jauh tentang topik kali ini, aku ingin tanya nih sama teman-teman. Kira-kira, teman-teman pernah gak sih merasa sulit banget untuk menolak sesuatu atau bahkan tidak bisa menolak sama sekali? Nah, topik kali ini aku akan membahas nih apa saja sih penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya?
People Pleaser itu apasih? Menurut Merriam Webster & Susan Newman, people pleaser adalah seseorang yang selalu berusaha melakukan sesuatu, mengatakan sesuatu yang dapat membuat orang lain senang. Padahal, hal tersebut bertentangan dengan yang dipikirkan. Umumnya, people pleaser melakukan hal ini agar tidak mengecewakan orang lain.
Nah, temen, temen sudah tahu kan people pleaser itu apa? Sekarang, kita bahas ciri-ciri people pleaser yuk teman-teman!
Ciri-ciri people pleaser:
- Selalu berpura-pura setuju dengan pendapat orang lain
People pleaser pada umumnya sering sekali berkata ‘iya’ ‘setuju’. Namun, sebenarnya kita tidak sependapat dengan orang tersebut. Contohnya, kamu bertempat tinggal di Jakarta. Lalu, teman-teman mu mengajak kamu pergi ke tempat yang mereka ingin kunjungi, yaitu Bandung. Jauh bukan? Ya. Pada kasus ini, dia (people pleaser) akan mengatakan ‘setuju’. Padahal, rumah kamu di Jakarta dan sulit mendapatkan izin dari orang tua untuk pergi jauh.
- Turut bertanggung jawab atas perasaan orang lain
Selain itu, people pleaser juga sering merasa bahwa ia ‘harus’ bertanggung jawab untuk membuat orang lain senang. People pleaser cenderung takut apabila ada orang lain yang kecewa dengan dirinya. Hal ini yang membuat people pleaser akan melakukan hal apapun yang membuat orang lain senang, ia tidak memikirkan dirinya sendiri. Contohnya, teman kamu meminta kamu untuk membelikan ia makanan mahal. Kemudian, kamu dengan mudahnya menuruti kemauan teman kamu. Padahal, kamu sedang tidak memiliki uang tabungan yang lebih. Pada kasus ini, people pleaser melakukan karena tidak ingin temannya merasa kecewa, sehingga ia rela melakukan apapun demi membuat temannya senang.
- Sering berkata ‘maaf’
‘Maaf, maaf, dan maaf’. Ya, memang sejatinya people pleaser mudah sekali meminta maaf. Teman-teman, perlu diketahui bahwa people pleaser juga sering merasa bersalah. People pleaser cenderung merasa bersalah dan meminta maaf atas kesalahan yang sebenarnya itu bukan kesalahan dirinya, tetapi orang lain. Namun, karena perasaan tidak enak yang terus timbul, maka ia memilih untuk meminta maaf saja. Contohnya, kamu meminta maaf apabila hasil pekerjaan tidak maksimal karena kamu sedang sakit ketika hendak mengerjakan tugasnya. Padahal, hal itu wajar saja karena sakit bukanlah hal yang dapat diprediksi.
- Tidak bisa berkata ‘Tidak’
Teman-teman, ciri people pleaser yang satu ini yang sering terjadi di Indonesia. Bahkan, di tempat kita menuntut ilmu seperti sekolah, universitas, juga kerap terjadi lho! Contohnya, ketika kamu sedang memiliki tugas kelompok, namun ada teman kamu yang tidak mengerti dan meminta tolong kamu untuk mengerjakan tugasnya. Kemudian, kamu menyetujui permintaannya karena kamu merasa tidak bisa menolak dengan berkata ‘tidak’ kepada teman kamu. Padahal, di situasi tersebut kamu sedang memiliki tugas yang tidak kalah banyak.
Nah, setelah kita bahas ciri-cirinya teman-teman menjadi semakin paham kan bahwa menjadi people pleaser sangatlah tidak baik, terutama untuk diri sendiri. Untuk teman-teman yang merasa ciri-ciri diatas sangat sering teman-teman lakukan, sekarang aku akan membahas bagaimana caranya agar kita tidak menjadi people pleaser.
Bagaimana sih cara agar tidak menjadi people pleaser?
Teman-teman, mulai dari sekarang mari tingkatkan rasa self-awareness kita. Dengan lebih mengenal diri sendiri, kita menjadi lebih tahu apa yang harus kita lakukan dan apa yang harus kita hindari. Selain itu, teman-teman juga harus belajar untuk berkata ‘tidak’ atau menolak sesuatu dengan baik. Apabila teman-teman menolak sesuatu dengan baik, percayalah orang lain akan mengerti dan menerima tolakan tersebut. Oleh karena itu, perlu diingat bahwa teman-teman harus tetap menjadi diri sendiri agar bisa melihat dan paham dengan situasi serta kondisi diri sendiri.
Sekarang sudah paham ya teman-teman mengenai people pleaser dan bagaimana cara mengatasinya. Mari cintai diri kita sendiri dan berani untuk keluar dari zona nyaman kita agar kita tetap bisa berkembang. Semangat terus ya teman-teman, sampai ketemu di Psikopedia selanjutnya!
Referensi:
Bppm. 2010. People Pleaser: Semua Tentang Nggak Enakan. Diakses melalui https://psikomedia.net/people-pleaser-semua-tentang-nggak-enakan/ pada 27 Oktober 2021
Morin, Amy. 2017. 10 Signs You’re a People-Pleaser. Diakses melalui https://www.psychologytoday.com/us/blog/what-mentally-strong-people-dont-do/201708/10-signs-youre-people-pleaser pada 27 Oktober 2021
Anita, Marissa. on Marissa’s Mind: People Pleaser. Diakses melalui https://greatmind.id/article/on-marissa-s-mind-people-pleaser pada 27 Oktober 2021.
Penulis: Salwa Rizki Ardani