Mengenal Depresi (gangguan mental yang tidak boleh disepelekan!)
Permasalahan kesehatan mental masih menjadi permasalahan kesehatan yang banyak terjadi di dunia, termasuk Indonesia. Hal ini masih dianggap tabu dan sepele oleh beberapa orang padahal, kesehatan mental yang sebenarnya sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Seseorang bisa dikatakan sehat apabila kondisi fisik dan psikisnya sehat. Jika salah satunya tidak sehat, maka seseorang itu bisa dianggap sakit.
Kalian pernah gak sih ngerasa kalo kalian itu udah bener-bener down sampe kosong banget, lelah yang tidak berujung, murung sepanjang waktu, dan bahkan hilang minat? Kalau kalian merasa kayak gitu, kalian bisa jadi terkena depresi loh. Karena gejala depresi ini meliputi: Merasa sedih/murung, menurunnya minat, turunnya berat badan, kurang tidur/kelebihan tidur, merasa tidak berguna/bersalah, kurang konsentrasi, bahkan sampai memikirkan dan melakukan bunuh diri. Nah coba ya guys kalian deteksi yang tadi kita sebut itu pada diri kalian, kalau kalian merasa seperti gejala tadi kalian harus segera ke psikolog ya! Jangan malu untuk ke psikolog dan cerita masalah kalian ke psikolog.
Tapi tetep aja nih guys, kita gabisa langsung menuduh orang terkena depresi karena memiliki gejala – gejala diatas, karena walaupun ada orang yang memiliki kecenderungan gejala tersebut masih bisa dikategorikan sebagai orang yang normal dan belum termasuk depresi, salah satu syarat depresi yang tidak bisa dilihat oleh orang awam adalah adanya Major Depressive Episode dimana episode ini artinya seseorang akan mengalami kondisi mood yang sangar tertekan selama paling sedikit 2 minggu secara terus menerus dan ada beberapa kategori lagi buat mengindikasikan seseorang mengalami depresi atau bukan. Jadi tetep ya kita guys harus konsultasi dulu ke psikolog agar bisa mendiagnosa apakah seseorang ini benar – benar mengalami depresi atau tidak.
Tentunya, kalian gak boleh sepelein loh, karena ini akan berdampak ke kehidupan kalian bisa aja kalian jadi ga konsen belajar, kalian males untuk berkegiatan, dan yang fatalnya adalah mengakhiri hidup. Selain itu, Berbagai studi telah menemukan hubungan yang sangat erat antara depresi dengan penyakit hati dan gagal jantung. Lalu ada sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa orang yang menderita depresi memiliki kemungkinan 58% lebih banyak terserang obesitas akibat perubahan pola makan yang drastis dan kurang berolahraga. Jika tidak ditangani secara serius, depresi di usia muda bisa menurunkan kemampuan otak serta meningkatkan risiko Alzheimer dan stroke.
Wah ternyata bener-bener bukan guyonan sepele ya guys depresi itu. Nah sebagai pr, kita juga harus peka nih sama orang-orang yang curhat lagi banyak masalah sampe mau bunuh diri. Kita ga boleh asal judge dan bilang itu lebay, gak boleh banget loh. Kita bisa bilang baik-baik kalo kita ada untuknya dan akan selalu nemenin dia. Karena orang yang berniat bunuh diri itu akan susah untuk berfikir jernih, yang ia pikirkan hanyalah kematian. Dalam hal ini pula, kita jangan sangkut pautkan sama keimanan seseorang yah guys, karena orang yang depresi ini bukan karena kurang iman dan jangan pula kita ceramahin dia, jadi kita harus bantu mereka dan rangkul mereka bersama-sama. Dukungan sosial sangatlah berguna untuk mereka menjalani hidup dan cobalah mengerti perasaan mereka.
Buat kalian yang merasa sedih, merasa tidak berguna kalian gak sendiri kok! Coba untuk konsultasi dengan sahabat, orang terdekat, bahkan psikolog. Janganlah malu untuk cerita dan datang ke seorang psikolog. Nyatanya kalian akan bisa sembuh dan akan ceria lagi loh bahkan kalian bisa jadi orang yang lebih berguna untuk semua orang. Intinya kalian harus semangat, dan harus saling merangkul memberi dukungan untuk orang sekitar yang membutuhkan ya. Intinya kalian hebat dan kalian gak sendiri, kalian harus bersyukur juga karena masih banyak orang diluar sana yang masih kurang beruntung, bahkan bisa jadi permasalahan mereka lebih berat. Semangat!
Sumber:
https://kumparan.com/hello-sehat/apa-bedanya-stres-dan-depresi-kenali-gejalanya
https://aksarapers.com/mengenal-lebih-jauh-depresi-penyakit-mental-yang-paling-banyak-dialami-mahasiswa/