Middle And Late Childhood Development

Middle and Late Childhood Development

Almira Nur Samantha / 2001610702/ Aktivis Badan Komunikasi dan Informasi HIMPSIKO 2017

Masa pertengahan dan akhir anak anak (middle and late childhood) ialah periode perkembangan yang merentang dari usia kira-kira enam hingga sebelas tahun, periode ini biasanya disebut dengan tahun-tahun sekolah dasar. Keterampilan keterampilan fundamental seperti membaca, menulis, dan berhitung telah dikuasai. Anak secara formal berhubungan dengan dunia yang lebih luas dan kebudayaan. Prestasi menjadi tema yang lebih sentral dari dunia anak dan pengendalian diri mulai meningkat.

Ciri-ciri masa akhir kanak-kanak

  • Label yang digunakan orang tua
  • Usia yang menyulitkan: suatu masa dimana anak tidak mau lagi menuruti perintah dan anak lebih banyak dipengaruhi oleh teman-teman sebaya dibanding orang tua atau keluarga.
  • Usia tidak rapih: anak cenderung ceroboh dan tidak memperdulikan penampilan dan dengan kondisi kamarnya yang berantakan.
  • Usia bertengkar: dimana jika dalam suatu keluarga terdiri dari anak laki-laki dan anak perempuan yang usianya tidak jauh berbeda, terjadi ejek-ejekan antara keduanya maka pertengkaran antar keduanya tidak dapat dihindarkan.
  • Label yang digunakan oleh para pendidik
  • Usia sekolah dasar: usia dimana anak-anak mendapatkan dasar-dasar pengetahuan dan ketrampilan-ketrampilan tertentu yang dianggap penting untuk keberhasilan penyesuaian diri saat dewasa nanti.
  • Periode kritis: masa dimana anak membentuk kebiasaan untuk mencapai sukses yang akan dibawanya hingga mereka dewasa.
  • Label yang digunakan ahli psikologi
  • Usia berkelompok: suatu masa dimana anak-anak tertuju pada perhatian utamanya yaitu diterima oleh teman-teman sebayanya sebagai anggota kelompoknya.
  • Usia penyesuian diri: masa dimana anak ingin menyesuaikan dengan standar yang disetujui kelompoknya dalam hal penampilan, berbicara dan perilaku.
  • Usia kreatif: masa dimana anak ditentukan apakah anak-anak akan menjadi konformis atau pencipta karya baru dan orisinil.
  • Usia bermain: bermain disini bukan karena anak-anak mendapat waktu yang lebih banyak untuk bermain, melainkan karena luasnya minat dan kegiatan bermain.

Perkembangan Fisik

  • Pertumbuhan otak, otot, sistem saraf, struktur tulang, hormon, dan organ-organ panca indra.
  • Berat anak-anak bertambah rata-rata 3,2 kg hingga 4 kg per tahun.
  • Massa dan kekuatan otot berangsur-angsur bertambah.
  • “gemuk bayi” (baby fat) berkurang.
  • Anak laki-laki umumnya lebih kuat daripada anak-anak perempuan.
  • Perkembangan fisiknya mulai tampak seimbang dan proporsional.
  • Motorik kasar: menggunakan otot-otot besar. Contoh: duduk, menendang, berlari, naik turun tangga, dsb.
  • Motorik halus: gerakan yang menggunakan otot-otot halus, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih. Contoh: memindahkan benda dari tangan, mencoret-coret, menyusun balok, menggunting, menulis, meronce dsb.

 

Perkembangan Motorik

Pada usia ini, kesehatan fisik anak mulai stabil. Anak tidak mengalami sakit seperti usia sebelumnya. Hal ini menyebabkan perkembangan fisik jadi lebih maskimal dari pada usia sebelumnya. Perkembangan fisik sangat berkaitan erat dengan perkembangan motorik anak. Motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir antara susunan saraf, otot, otak, dan spinal cord. Perkembangan motorik meliputi motorik kasar dan halus. Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. Contohnya kemampuan duduk, menendang, berlari, naik-turun tangga dan sebagainya. Sedangkan motorik halus adalah gerakan yang menggunakan menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih. Misalnya, kemampuan memindahkan benda dari tangan, mencoret-coret, menyusun balok, menggunting, menulis dan sebagainya. Kedua kemampuan tersebut sangat penting agar anak bisa berkembang dengan optimal.

 

Perkembangan Emosi

               Pada masa ini anak mulai mengerti ungkapan emosi baik dan ungkapan emosi buruk yang dapat diterima oleh teman sebayanya. Pada masa ini ada periode meningginya emosi yang terjadi pada anak-anak, hal ini dapat terjadi karena keadaan fisik dan lingkungan tempat tinggalnya, seperti ketika anak sakit ia cenderung lebih cepat marah, penyesuaian diri dalam lingkungan baru cenderung menyusahkan anak-anak. Dengan mengekang ungkapan emosi eksternal anak menjadi gelisah, tegang dan mudah tersinggung oleh masalah yang kecil sekalipun, dan karena keadaan emosi yang tidak tersalurkan dan tidak menyenangkan bagi anak, seringkali anak dengan coba-coba meredakan keadaan ini dengan sibuk bermain tertawa terbahak-bahak atau mungkin menangis. Beberapa anak yang mempunyai teman akrab sebelum masa kanak-kanak berakhir, mereka mengerti bahwa membicarakan berbagai situasi yang menimbulkan emosi tidak menyenangkan seperti kecewa, sedih akan sangat membantu.

Perkembangan Sosial

Pada masa ini sering disebut sebagai “usia berkelompok” karena ditandai dengan adanya minat terhadap aktivitas teman-teman dan meningkatnya keinginan yang kuat untuk diterima sebagai anggota suatu kelompok dan merasa tidak puas jika tidak bersama teman-teman. Dalam tahap ini juga ada “geng anak”, banyak orang beranggapan negative tentang “geng” tetapi geng anak berbeda dengan geng remaja yang identik dengan keanarkhisan, perbedaan utama dari keduannya yang paling menonjol adalah bahwa geng anak merupakan kelompok social yang dibentuk oleh anak-anak sendiri bukan oleh orang dewasa, tujuan utama mereka adalah memperoleh kesenangan bukan mengacau atau merusak dan mereka merupakan pelaku sosialisasi yang penting pada ahir masa kanak-kanak. Beberapa manfaat yang diperoleh dari geng anak (kelompok anak):

  • Belajar menyesuaikan diri dengan standar kelompok
  • Belajar bermain dan olahraga
  • Belajar bersikap positif
  • Belajar menerima dan melaksanakan tanggung jawab
  • Belajar bersaing sehat dengan orang lain
  • Belajar perilaku sosial dengan orang lain selain keluarga
  • Belajar bekerjasama
  • Belajar mandiri dan tidak bergantung pada orang tua

 

Perkembangan Kognitif

Berdasarkan pendekatan piaget, anak-anak pada masa ini memasuki tahap operasional konkret, yaitu mereka dapat menggunakan berbagai operasi mental seperti penalaran, memecahkan masalah dengan konkret, karena pada masa ini mereka tidak egosentris daripada masa sebelumnya. Pada tahapan ini anak masih memerlukan bantuan untuk mencerna informasi yang masuk, dalam arti semakin konkret informasi itu, maka semakin mudah dimengerti. Ciri-ciri perkembangan kognitif:

  • Anak mulai meninggalkan sifat egosentris
  • Memecahkan masalah konkret
  • Mulai mengerti tentang suatu hubungan, misalnya ukuran, mengerti kanan dan kiri
  • Anak dapat membuat alasan mengenai suatu hal, tetapi tidak dapat membuat hipotesa mengenai apa kemungkinannya dan dengan demikian tidak dapat berpikir mengenai masalah ke depan.

Referensi

(n.d.). Retrieved from http://www.7topranking.com/2013/01/7-tahap-perkembangan-manusia.html

(2017, September 28). Retrieved from Blogspot: http://angsadarat.blogspot.co.id/2015/08/psikologi-perkembangan-perkembangan.html

Blogspot. (2017, September 28). Retrieved from http://rezamega1911.blogspot.co.id/2013/02/karakteristik-perkembangan-anak_6.html

 

Almira Nur Samantha