Sociopath

Sociopath

Trisa Mulya Putri / Aktivis Badan Pendidikan dan Kajian Keilmuan HIMPSIKO 2017

2001609455

Sociopath (sosiopat) adalah orang yang menampilkan perilaku antisosial yang terutama ditandai oleh kurangnya empati terhadap orang lain, digabungkan dengan tampilan perilaku moral abnormal dan ketidakmampuan untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma masyarakat. Dokter atau ahli kesehatan lainnya sebenarnya jarang menggunakan istilah “psikopat” atau “sosiopat”. Sebaliknya, mereka menggunakan istilah “Gangguan Kepribadian Antisosial”. Namun, kata sociopath masih belum terlalu populer di kalangan masyarakat Indonesia, tidak seperti psychopath (psikopat).

Beberapa karakteristik dari seorang sosiopat adalah suka mencuri, berbohong, kurangnya rasa menyesal terhadap orang lain dan makhluk hidup, tidak bertanggung jawab, impulsif, dan berperilaku agresif. Sosiopat susah untuk mengendalikan perilaku dan ekspresi mereka saat tidak senang, yang berujung menjadi suka marah, mengancam, dan melakukan kekerasan verbal.

Beberapa karakteristik lainnya dari seorang sosiopat adalah suka mencuri, kurangnya rasa menyesal terhadap orang lain dan makhluk hidup, tidak bertanggung jawab, impulsif, dan berperilaku agresif. Sosiopat susah untuk mengendalikan perilaku dan ekspresi mereka saat tidak senang, yang berujung menjadi suka mengancam dan melakukan kekerasan verbal.

Kebanyakan ahli percaya bahwa psikopat dan sosiopat mempunyai  sifat-sifat yang mirip. Mereka mempunyai inner sense yang buruk mengenai apa yang benar dan salah. Psikopat dan sosiopat sama-sama merupakan individu yang mengabaikan perasaan dan hak orang lain. Akan tetapi, ada beberapa perbedaan antara psikopat dan sosiopat, salah satunya yaitu hati nurani.

Perbedaan kunci antara psikopat dan sosiopat adalah ada tidaknya hati nurani, yaitu suara yang ada di dalam diri kita yang memberitahu saat kita melakukan sesuatu hal yang salah. Pada seorang psikopat, hati nurani mereka tidak bekerja. Contohnya, saat dia berbohong untuk mencuri uang, maka ia tidak akan merasa bersalah, meski dia berpura-pura merasa bersalah. Sebaliknya, sosiopat masih memiliki hati nurani yang bekerja walaupun lemah. Seorang sosiopat mungkin tahu bahwa mencuri uang itu salah, dan mungkin sedikit merasa bersalah atau menyesal, namun hal itu tidak menghentikan perilakunya.

Perbedaan berikutnya adalah perilaku seorang sosiopat yang kurang terorganisir. Maksudnya, seorang sosiopat lebih sering melakukan suatu hal secara spontan dan tidak memikirkan konsekuensinya. Berbeda dengan seorang psikopat yang sangat terorganisir dan cenderung manipulatif. Oleh karena itu, kalo dari sudut pandang kriminal, kejahatan seorang sosiopat akan lebih mudah untuk diidentifikasi karna banyak meninggalkan jejak, tidak seperti psikopat yang terlebih dahulu merencanakan perbuatannya.

Perbedaan yang lainnya yaitu jika seorang psikopat dari luar kelihatan cerdas dan pintar menirukan berbagai emosi, seorang sosiopat justru kebalikannya, mereka kurang bisa untuk berpura-pura. Sosiopat akan memperlihatkan bahwa mereka tidak peduli pada siapapun kecuali mereka sendiri. Mereka sering menyalahkan orang lain.

REFERENSI

Amazine. (n.d.). Apa Perbedaan antara Psikopat dengan Sosiopat? Retrieved from             https://www.amazine.co/14663/apa-perbedaan-antara-psikopat-dengan-sosiopat/

Robinson, K.M. (2014, Agustus 14). Sociopath vs. Psychopath: What’s the Difference?     Retrieved from http://www.webmd.com/mental-health/features/sociopath-psychopath      difference