Eating Disorder

Tannya Atika Putri / Kepala Departemen Badan Pendidikan dan Kajian Keilmuan HIMPSIKO 2017

1801434273

Eating disorder adalah gangguan yang memiliki karakteristik pola makan yang keganggu dan cara maladaptive dalam mengontrol berat badan. Gangguan eating disorder dikelompokkan seperti ,

Feeding and Eating Disorders, yang terdiri dari:

  • Pica : Gangguan makan dimana memakan yang bukan makanan
  • Rumination Disorder : Gangguan dimana gejalanya adalah meludahkan kembali makanan yg baru ditelan secara berulang
  • Avoidant/ Restrictive Food Intake Disorder : Tidak mau makan
  • Anorexia Nervosa
  • Bulimia Nervosa
  • Binge Eating Disorder

 

Dan dari sekelompok ggangguan makan diatas ,kita akan membahas 3 gangguan makan yang menjadi focus pembahasan topic eating disorders kali ini…

 

  • Anorexia Nervosa

Anorexia : Tidak selera makan

Nervosa : Mirip dengan kata neurotic. Jadi nervosa ini artinya karena masalah emosional.

DEFINISI: jadi seseorang yang mengalami anorexia nervosa adalah seseorang yang tidak mau makan, karena ia melihat kalau dirinya itu gemuk.

  • Individu yang mengalami gangguan anorexia merasa takut menjadi gemuk sehingga ia melakukan diet dan olahraga yang berlebihan
  • Pada individu yang mengalami anorexia nervosa mereka mempunyai persepsi bahwa jika mereka bercermin mereka melihat diri mereka ittu gemuk padahal mereka itu kurus, tapi difikiran mereka masih merasa gemuk. Sehingga individu dengan anoreaxia nervosa mengalami gangguan yang signifikan dalam berat badan yang rendah

Ingat!

  • Anorexia Nervosa dapat bisa terjadi pada laki-laki ataupun perempuan, tapi lebihh banyak terjadi pada kaum perempuan.
  • Jika terjadi pada perempuan, maka akan berdampak pada kesehatannya serta mengalami amenorrhea yaitu hilangnya periode menstruasi. Kedua hal tadi terjadi disebabkan karena hormone yang terganggu akibat asupan makanannya yang tidak cukup.

 

3 fitur kunci yang ada dalam Anorexia Nervosa, yaitu:

  1. Membatasi asupan makanan sampai terjadinya penurunan berat badan secara drastic
  2. Takut menjadi gemuk, sehingga melakukan diet / olahraga yang berlebihan
  3. Ada distorsi dalam melihat dirinya atau dalam mempersepsikan bentuk badan dan berat badannya.
  • Bulimia Nervosa
    • Bulimia Nervosa berasal dari bahasa yunani “ox hunger” yang berarti sapi besar kelaparan.
    • Bulimia Nervosa mempunyai periode binge eating yaitu sesuatu yang dilakukan secara berlebihan dalam suatu waktu tertentu (waktu relative lebih singkat). Sebuah episode binge eating dapat dikarakteristikkan dengan dua hal berikut:
  1. Pada periode waktu tertentu kegiatan makannya sangat berlebihan dan besar ketimbang kebanyakan orang lainnya (ex: orang normal dalam 2 jam bisa makan 2 porsi, tapi lain dengan penderita Bulimia Nervosa, ia bisa memakan 4-5 porsi dalam kurun waktu 2 jam).
  2. Muncul rasa tidak bisa mengontrol over eatingnya
  • Setelah ada perasaan tadi, ada rasa yang tidak pantas (kompensasi) terhadap banyaknya makanan yang sudah dicerna seperti : dimuntahkan, menggunakan obat pencahar, obat diet, diikuti juga dengan prilaku seperti berpuasa, dan melakukan kegiatan yang berlebihan.
  • Binge eating tadi setidaknya terjadi sekali dalam seminggu selama kurun waktu 3 bulan.
  • Mempunyai persepsi yang sangat terinfluenced oleh evaluasi orang terhadap bentuk badan

Nah pertanyaannya, apasih sebenarnya perbedaan anatara anorexia dan bulimia nervosa?? Ini dia!

PERBEDAAN

Anorexia Nervosa Bulimia Nervosa
Tidak bisa makan karena harus membatasi asupan makanannya Terdapat periode binge eating (makan berlebihan)
Penderita Anorexia disertai dengan penurunan berat badan yang drastic Penderita Bulimia tidak demikian
   

 

  • Binge Eating Disorder
    • Sebuah episode binge eating dikarakteristikkan dengan dua hal berikut :
  1. Makan dalam jumlah yang banyak dan dalam waktu yang relative singkat
  2. Kurangnya kemampuan mengontrol makan dalam setiap episode

 

  • Episode Binge Eating berhubungan dengan tiga / lebih gejala sebagai berikut :
  1. Makan jauh lebih cepat dari yang normal / biasanya.
  2. Makan sampai merasa penuh atau kenyang yang tidak nyaman.
  3. Makan dalam jumlah besar meskipun secara fisik tidak merasa lapar.
  4. Makan secara diam-diam karena merasa malu dengan banyaknya asupan yang dikonsumsi.
  5. Merasa sangat bersalah, jijik dengan diri sendiri, atau depresi setelah binge eating.
  • Binge Eating rata-rata terjadi setidaknya sekali seminggu selama 3 bulan.
  • Etiology dari ketiga disorder
    • Genetic Factors
      • Kerabat dekat yang juga menderita gangguan terkait sebelumnya.
      • Studi terhadap orang kembar terkait dengan gangguan makan juga dikarenakan genetic. Tingkat kesesuaian yang lebih tinggi mengalami adalah pada kembar monozigotik dibandingkan dzigotik
    •  Cognitive Behavior Factors
      • Memiliki pemikiran akan rasa takut yang tinggi terhadap bentuk dan berat badan, serta rasa kekhawatiran yang tinggi terhadap penambahan berat badan dan penampilan tubuh. Sehingga timbulah perilaku negative guna mengurangi kecemasan tersebut.
    •  Sociocultural Factors
      • Standar cantik dan ideal yang ditetapkan oleh masyarakat adalah tubuh yang langsing.
      • Onset gangguan makan biasanya diawali dengan diet dan kekhawatiran lain tentang berat badan, memperkuat pemikiran bahwa standar social yang menekankan pentingnya bertubuh kurus berperan dalam gangguan ini.

Referensi

Kring , A. M., Johnson , S. L., Davison , G., & Neale , J. (n.d.). ABNORMAL PSYCHOLOGY. Singapore: Wiley.