Personality Disorder

Selamat Pagi ! Pada tanggal 1 Maret 2016, HIMPSIKO berkesempatan membawakan materi di bengkel psikologi di BVOICE Radio loh ! Kali ini HIMPSIKO membahas tentang Personality Disorder, Penasaran ? Check this out !

Personality Disorder (gangguan kepribadian) merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk suatu jenis penyakit mental (mental illness) dimana cara berpikir, memahami suatu situasi, dan berhubungan dengan orang lain tidak berfungsi dengan baik. Secara singkatnya personality disorder adalah sekelompok gangguan yang ditandai sense of self yang tidak stabil dan membina hubungan dengan orang lain.  Personality disorder sendiri terbagi menjadi 3 kelompok atau lebih dikenal 3 cluster yaitu ; cluster A, cluster B, cluster C. Dan cluster-cluster ini memiliki penjelasannya masing-masing yang sebagai berikut :

  • Cluster A (Odd/ Eccentric Cluster) “ Weird”
    • Paranoid Personality Disoder (Accusatory/ menuduh)

Individu memiliki rasa kecurigaan yang besar terhadap orang lain. Kecurigaan ini memberikan dampak terhadap hubungan individu tersebut dengan keluarga, colleagues dan orang-orang disekitarnya. Rasa kecurigaan yang dia punya terhadap orang lain mereka tafsirkan sebagai hal jahat yang akan menimpa diri  mereka.

  • Schizoid Personality Disorder (Aloof/ menjauh)

Individu tidak memiliki rasa atau enjoy terhadap hubungan sosialnya, biasanya tidak memiliki teman dekat, sangat menghindari interaksi social, bahkan orang dengan gangguan ini tidak punya ketertarikan seksual. Dan mereka menunjukkan wajah yang dull, bland (datar), allof dan individu ini kurang memiliki perasaan yang hangat terhadap orang lain

  • Schizotypal Personality Disorder (Awkward/aneh/janggal)

Didefinisikan sebagai hal yang tidak biasa kemudian memiliki pemikiran dan perilaku yang eksentrik kemudian memiliki rasa kecurigaan yang besar. Individu dengan disorder ini memiliki kepercayaan atau magical thinking bahwa mereka meyakini mereka dapat membaca pikiran seseorang dan mengetahui apa yang akan terjadi dimasa depan.NB: Magical Thingking disini bisa seperti seseorang merasa dirinya dimasukkin sesuatu yang tidak make sense (misal dimasukkin alam, alam berbicara pada kita)

Etiology (penyebab) dari cluster A ini menurut DSM-V sebelumnya perlu diketahui bagi seseorang dengan disorder ini cukup sulit untuk mengikuti proses interview karena memerlukan waktu yang lama. Namun menurut sebuah study terhadap seseorang dengan disorder schizotypal personality disorder terdapat deficit(pengurangan) di dalam kognitifnya dan neuropsychological namun perlu digaris bawahi individu dengan disorder schizotypal personality disorder tidak memiliki sejarah keluargaya yang mengidap schizophrenia.

  • Cluster B (Dramatic/ Erratic Cluster) “Wild”
    • Antisocial Personality Disorder and Psychopathy

Disorder ini biasanya disingkat dengan APD dimina individu memiliki kriteria yang agresive, impulsive dan callous traits (tidak berperasaan). Indvidu dengan gangguan APD sebelumnya mengalami condact disorder(pengalaman masa lalu) sebagai etiology nya atau mengalami kekerasan semasa kecilnya. Symptom-symptom yang ada biasanya individu dengan gangguan ini memiliki symptom seperti:

  • Tidak bisa mengikuti norma social
  • Orangnya manipulative
  • Tampilannya charming
  • Tidak peduli keselamatan orang lain
  • Lack of remorse, rasa ketidakpedulian

Gangguan ini secara awamnya mengarahkan pada individu yang “psikopat”.  Sedangakan psikopat biasanya memiliki wajah yang tampan hal ini mereka gunakan untuk mengelabui sang korban untuk menyakiti mereka.

  • Borderline Personality Disorder

Memiliki ciri-ciri individu ini mood swing dan hal ini mengakibatkan interaksinya dengan orang lain menjadi terganggu. Bahkan ciri-ciri yang lainnya mereka akan bunuh diri. Sering merasa kosong dalam dirinya, ada yang namanya identity disturbance yaitu orang yang borderline tidak bisa membedakan dirinya itu diantara baik atau buruk.

  • Histrionic Personality Disorder (Mencari perhatian)

Individu ini sangat dramatisir dengan menunjukkan ciri-ciri sangat dramatis dan mencari perhatian orang lain agar memperhatikannya, orang dengan gangguan ini tidak nyaman dengan situasi dimana ia tidak menjadi pusat perhatian

  • Narcissistic Personality Disorder (Grandiose Self-Image)

Memiliki pandangan yang grandiouse (membesar2kan diri/ membangga2kan diri) dan terokupasi bahwa individu ini merupakan orang yang sukses. Symptom:

  • Karna mempunya grandiose of self, merasa org lain harus menghargai,menghormati mereka
  • Sibuk berfantasi dirinya memiliki kesuksesan tidak terbtas,
  • Merasa dirinya special, dan hanya bisa bergaul dengan org yg special juga
  • Cluster C (Anxious/ Fearful Cluster) “Weird”

Avoidant Personality Disorder (Cowardly / penakut)

Individu ini merasa takut ketika mendapatkan kritik, penolakan dan disapproval bahkan ketika mencari sebuah pekerjaan atau pertemanan mencari yang dapat melindungi mereka dari feedback yang negative. Symptom:

  • Sensitive evaluasi negative (anxiety pada general situation / semua ling)
  • Takut mengalami penolakan dsb nya
  • Merasa diri tidak menarik
  • Dependent Personality Disorder (Clingy/lekat)

Individu sangat bergantung dengan orang lain kemudian ia juga lack of self-confidence. Individu dengan Dependent Personality Disorder memiliki atensi untuk selalu dijaga sehingga ketika mereka sendiri mereka merasa tidak nyaman. Symptom:

  • Bergantung pada orang lain, takut dipisahkan
  • Sulit melakukan hal secara sendiri
  • Sulit membuat keputusan sehari-hari tanpa ada saran dari org lain
  • Merasa tidak berdaya ketika melakukan sesuatu sendirian
  • Apabila hub. Dengan orang yg ia bergantung itu berakhir, maka dengan cepat mencari penggantinya

Obsessive-Compulsive Personality Disorder

Hal yang mudah diingat dari disorder ini adalah mereka merupakan orang yang perfeksionis namun sangat berlebihan, yaitu mengikuti peraturan, schedules yang ada dan sangat detail individunya. Orang yang sibuk akan detail, aturan, urutan, teliti berlebihan, lebih suka kerja ketimbang hal lain, tidak mampu mendelegasikan (memberikan) tugas kepada org lain.

Sumber :

Davison, G. (n.d.). Abnormal Psychology. Wiley.

Penulis :Anggeraini Sulistyo, Wakil Kepala Departemen Badan Pendidikan dan Kajian Keilmuan HIMPSIKO 2017