MAKANAN LEBARAN APAKAH SEHAT?

Makanan Lebaran Apakah Sehat?

Feby Rizka Wahyuni
2001542254

Sumber: hellosehat.com

Lebaran adalah hari dimana kita bisa berkumpul dengan saudara dan bersilaturahmi. Pasti aneh rasanya bila tidak ada makanan- makanan yang lezat khas lebaran, contohnya opor ayam, sambel goreng, ketupat, dan kue- kue lebaran yang beraneka ragam. Makanan lebaran biasanya mengandung lemak, protein, dan kolestrol yang tinggi. Oleh karena itu, makanan itu harus dikonsumsi secukupnya. “Makanan yang mengandung kuning telur, kemudian makanan yang berasal dari hewan itu pasti mengandung kolesterol.  Lainnya bersifat lemak jenuh misalnya makanan dari santan yang dipanaskan berulang-ulang dan  gorengan,” Kata Marya Haryono, dokter gizi dari RSU Bunda, Menteng, Jakarta. Beliau juga menambahkan bahwa konsumsi yang berlebihan dapat menyebabkan kenaikan berat badan, komposisi lemak tubuh, profil dalam darah, serta adanya resiko obesitas yang akan mempengaruhi metabolisme tubuh seperti kenaikan kolestrol, pembuluh darah, kencing manis, dan penyakit jantung bisa saja terjadi bila berat badan terus bertambah.

Santan berasal dari perasan parutan kelapa. Santan juga kini sudah tersedia dalam bentuk kemasan. Kelapa sendiri mengandung gizi yang tinggi dan kaya akan serat, vitamin C, E, B1, B3, B5, B6 dan mineral seperti besi, selenium, sodium, kalsium, magnesium, dan fosfor. Santan juga termasuk makanan yang tinggi kalori. Karena makanan bersantan dikenal enak dan gurih, banyak orang yang mengabaikan batasan jumlah yang dikonsumsi. Akibatnya kalori yang didapatkan dari sekali makan menjadi terlalu tinggi. Sebagai gambaran, dalam 100 ml santan kemasan mengandung 169 kalori, 1,1 gram protein, 16,9 lemak (14, 6 gram lemak jenuh), dan 3,3 gram karbohidrat. Santan memiliki manfaat baik untuk meningkatkan HDL (high density lipoprotein) alias kolestrol baik. Namun, manfaatnya tidak sebanyak lemak jenuhnya, sehingga mengonsumsi makanan bersantan secara berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, menyebabkan perut kembung dan gas berlebih, penyempitan pembuluh darah, dan tekanan darah tinggi.

Cara agar tetap bisa mengonsumsi makanan lebaran adalah dengan membuat pola makan yang baik dan berfokus untuk mempertahankan berat badan. Kita harus tau betul mengenai apa yang kita makan dan mengontrol jumlahnya atau menghindarinya. Contohnya dengan mengurangi makan ketupat dan kuah santan. Selain itu, anda juga bisa membuat pengalihan yaitu dengan mengobrol dengan saudara sehingga anda tidak makan dan nyemil terlalu banyak. Jadikan silahturahmi menjadi tujuan utama dan hindari mengambil kue kering terlalu banyak.

Anda juga bisa mengambil sayuran terlebih dahulu dan perbanyaklah porsi sayuran. Bila sayurannya bersantan, kurangilah jumlah kuah santannya. Jangan lupa untuk menghindari bagian daging yang berlemak, contohnya pada opor ayam ambillah bagian dada ayam yang memiliki lemak sedikit, dan bila memungkinkan jangan memakan kulitnya karena lemak pada unggas biasanya tersimpan pada kulitnya. Dan yang terakhir adalah hindarilah minuman manis. Sirup dan soda merupakan minuman yang memiliki kandungan gula yang cukup tinggi. Dalam satu sendok makan sirup mengandung 53 kalori dan 10 gram gula. Soda tiap porsinya menggunakan pemanis, terutama soda diet yang biasanya menggunakan pemanis buatan sebagai pengganti gula.

Sumber Penulisan:

Masyaril, Ahmad. 2015. Bahaya Kesehatan dari Makan Berlebihan Saat Lebaran. Jakarta: CNN Indonesia.

Alberta, J. Gunardi. 2018. Bahaya di Balik Makanan Bersantan saat Lebaran. Jakarta: KlikDokter.