Cerdas dalam Mengkonsumsi MSG

Ofe
1901484852

(Sumber: https://www.selasar.com/jurnal/38558/Kontroversi-Bahaya-Monosodium-Glutamat-MSG-bagi-Kesehatan )

Saat ini sering kali kita mendengar kata “Generasi Micin”. Hal ini dikarenakan mudahnya bagi kita untuk menemukan masakan yang diberikan bahan tambahan micin sebagai penyedap rasa untuk membuat masakan atau makanan menjadi lebih lezat. Namun, MSG akan memberikan rasa yang nikmat ataupun lezat  hanya dalam kadar penggunaan yang tepat, MSG yang digunakan secara berlebihan dapat merusak rasa masakan tersebut.

Ialah Profesor Kikunae Ikeda  mengisolasi asam glutamat sebagai bahan rasa baru pada tahun 1908 dari ganggang laut Laminaria japonica, kombu dengan ekstraksi air dan kristalisasi, dan menamai rasa ini umamu. Profesor Ikeda menamai produk ini monosodium glutamat dan mengajukan paten untuk membuat MSG.

Micin atau MSG (Monosodium Glutamate) merupakan sekumpulan kristal putih kecil yang mampu menyedapkan rasa suatu makanan. Dalam sejarah bumbu rasa, peran senyawa glutamat memang sangat penting.

Secara alami, asam glutamate merupakan asam amino yang di butuhkan oleh tubuh untuk membentuk protein dan merangsang saraf pada indra pengecap. Asam amino non-esesial yang menandakan bahwa jenis asam amino ini dapat di produksi oleh tubuh sacara alami. Hal inilah yang melatar belakangi menkonsumsi MSG secara terus menerus memberikan efek yang kurang baik bagi tubuh.

MSG yang beredar dipasaran dan yang sering kita konsumsi merupakan hasil olahan industri yang telah mengalami berbagai proses dan penambahan zat kimia lain, dimana hal ini pasti akan merubah struktur dari asam glutamate itu sendiri, dan akhirnya akan menghasilkan zat baru yang merupakan MSG sintesis.

Beberapa bahaya MSG atau micin bagi tubuh kerusakan otak, pengaruh pada hati, efek pada jantung, sakit kepala, keringat berlebihan, mual, kesulitan bernapas, mudah mengantuk, pusing, kanker, kerusakan pada sistem syaraf, dll.

Namun, MSG sendiri berperan sebagai penguat rasa yang dapat digunakan untuk menggantikan penggunaan garam yang berlebih. Dengan menambahkan MSG yang dikombinasikan dengan garam dapat digunakan untuk mengurangi natrium sebesar 30-40%. Sehingga dapat digunakan untuk megurangi resiko hipertensi (tekanan darah tinggi) (Anguish Institute for Health, 2015).

MSG akan aman ketika penggunanya dibatasi dan tidak di gunakan terus menerus. Ketika system kekebalan tubuh seseorang itu baik, masuknya MSG dalam tubuh tidak akan menimbulkan efek negatif bagi fungsi metabolisme tubuh lain. Efek negetif ini memang lebih sering bersifat akumulasi dan baru kelihatan setelah penggunaan beberapa tahun kemudian, namun dampaknya pun juga fatal bagi tubuh.