LACTOSE 8.0 2021: “Becoming Courageous, Passionate, and Inspiring Leaders”

Oleh: Lactose 8.0 Crew

Lembaran baru akan segera dimulai di HIMFOODTECH dengan kepengurusan 2021 yang akan segera berakhir. Untuk mempersiapkan estafet pergantian kepengurusan 2022, kepengurusan HIMFOODTECH 2021 mengadakan LDK-P (Latihan Dasar Kepemimpinan Pengurus) dengan tema “BEANS”: Becoming Courageous, Passionate, and Inspiring Leaders. Walaupun disayangkan karena pandemi mengharuskan LDK-P untuk diadakan secara online, namun kegiatan ini tetap diharapkan dapat membekali para calon pengurus menjadi pemimpin yang dapat mengembangkan HIMFOODTECH menjadi lebih baik lagi.  

Kegiatan LDK-P dilakukan pada tanggal 31 Juli 2021 dan dipandu oleh MC Yohanes Daniagi atau lebih akrab dipanggil dengan kak Dani. Peserta LDK-P mulai memasuki Zoom pada pukul 07.50 WIB dan dibuka dengan doa yang dibawakan oleh Valencia Devina. Selanjutnya, MC menyambut seluruh peserta dan memberikan waktu bagi Anselmus Sindhu Adi Yudhistira selaku ketua umum HIMFOODTECH dan Zahra Chaerunnisa selaku ketua acara LDK-P untuk memberi sepatah dua kata. Tak lupa juga, Ibu Diana Lo, S. TP, M. Sc, Ph. D selaku perwakilan jurusan menyampaikan kata sambutan dan apresiasi terhadap kegiatan yang diadakan. Dengan demikian, kegiatan LDK-P secara resmi dimulai. Lalu, peserta LDK-P diberikan 15 menit untuk mengisi pre-test dan mempersiapkan diri sebelum disajikan materi oleh lima pembicara yang tentunya keren dan bermanfaat.

Gambar 1.  Kata Sambutan LDK-P

  • Materi 1 

Materi pertama yang berjudul HIMFOODTECH as an Identity dibawakan oleh Anselmus Sindhu Adi Yudhistira yang kini menjabat sebagai ketua umum HIMFOODTECH 2021. Ia juga dibantu oleh Eileen Purnama, Kheren Kristanael, Angela Viandri, dan Rahel Novelia Christianty selaku empat kepala divisi HIMFOODTECH 2021. Dalam pemaparan materinya, ia membahas mengenai hal esensial dalam suatu organisasi seperti basic pillars of organization, roles of division as pillars, acts of branding, leadership attitude, dan reliability and responsibility. Di sesi pertama, peserta kembali diingatkan tentang seberapa penting peran dan karakter mereka sebagai anggota HIMFOODTECH dapat bantu menentukan keberlanjutan dan image dari organisasi. Tak hanya itu, ia menekankan bahwa calon pengurus harus memiliki sikap pemimpin serta dapat diandalkan dan tanggung jawab. Untuk memantapkan pemahaman peserta terhadap materi yang telah diberikan, ia pun memberikan study case yang berisi skenario nyata permasalahan yang mungkin timbul di dalam organisasi.

Gambar 2. Pemaparan Materi Sesi 1

  • Materi 2

Pemaparan materi kedua dibawakan oleh sekretaris umum HIMFOODTECH 2021, Sharon Jessica Fandy. Pada kesempatan kali ini, ia membawakan materi berjudul HIMFOODTECH from Administration and Operation Perspective yang menjelaskan tentang prinsip-prinsip serta strategi yang dapat dilakukan untuk menjalankan sebuah organisasi guna mencapai tujuan. Ia pun mengulas tentang prinsip HIMFOODTECH dimana terdapat rasa kekeluargaan, interdependen, intelektual, dan demokratis. Materi yang dibawakan juga menjelaskan tentang aspek operasional, etika berkomunikasi, dan administrasi yang kerap masih asing bagi peserta LDK-P. Di akhir sesi pemaparan materi, ia pun membagikan sebuah kalimat kesimpulan “Being organized is being in control”. 

Gambar 3. Pemaparan Materi Sesi 2

  • Materi 3

Pemaparan materi ketiga yang bertemakan HIMFOODTECH from Finance and Compliance Perspective dibawakan oleh Hanan Sabila Khantyanissa yang menjabat sebagai bendahara umum HIMFOODTECH 2021. Materi yang dibawakan menjelaskan tentang beberapa agenda seperti fungsi seorang bendahara dalam keanggotaan organisasi, definisi dari finance and compliance, visi dan misi HIMFOODTECH, prinsip dasar keuangan dalam organisasi, siklus manajemen keuangan, dan tujuh prinsip manajemen keuangan. Sebelum memasuki materi, ia menampilkan video yang berjudul “What is Compliance?” dan “Compliance Explained” untuk menarik perhatian dan memudahkan pemahaman peserta. Setelah itu, ia mengulas habis keenam agenda tersebut dan memasuki sesi tanya jawab. Keaktifan para peserta sangat terlihat dari banyaknya pertanyaan yang dilontarkan. Sepanjang sesi tersebut, komunikasi yang berjalan dua arah antara MC dan bendahara HIMFOODTECH membuat suasana seru dan tetap informatif. 

Gambar 4. Pemaparan Materi Sesi 3

  • Ice Breaking 1

Setelah menyimak tiga materi yang telah dibawakan, para peserta diberikan kesempatan untuk rehat sejenak dengan sesi ice breaking pertama. Pada sesi ice breaking pertama ini, calon pengurus diajak untuk bermain mystery box secara berkelompok. Setiap kelompok diberikan skenario acara dan di dalam mystery box terdapat beberapa pertanyaan yang akan dihadapi ketika menjalankan acara tersebut. Setiap kelompok harus menjawab dan memberikan penyelesaian atas permasalahan yang terdapat di dalam mystery box. Setiap box terdiri dari tiga poin yang berbeda, yaitu 10 poin, 15 poin, dan 20 poin. Semakin rendah poin maka soal akan semakin mudah dan sebaliknya. Permainan dilakukan dengan prinsip “Siapa cepat, dia gilirannya” melalui fitur raise hands pada Zoom. Kelompok yang mengajukan raise hand terlebih dahulu diperbolehkan untuk memilih satu mystery box sesuai dengan poin yang diinginkan. Kelompok yang telah memilih box kemudian dipersilakan untuk membaca soal dan berdiskusi selama 60 detik dan hasil diskusi dijelaskan oleh perwakilan kelompok selama maksimal 60 detik. Pada permainan ini, para peserta sangat berantusias dalam memperebutkan box guna mengumpulkan poin. Poin terbanyak berhasil diperoleh oleh kelompok 4. Setelah sesi Ice Breaking pertama selesai, calon pengurus dipersilakan untuk istirahat sejenak pada sesi ISHOMA.

Gambar 5.  Ice Breaking 1

  • Materi 4

Materi yang berjudul Young Leaders with Responsibility for Regeneration adalah materi yang sangat menarik dan insightful. Di kesempatan ini, salah satu dosen muda di jurusan Food Technology BINUS, Bapak Reggie Surya, S.T.P., M.Sc., Ph.D, bersedia untuk membagikan ilmu dan pengalamannya. Beliau menjelaskan bahwa memiliki tanggung jawab adalah hal yang sangat penting baik untuk organisasi maupun dunia nyata. Dengan bertanggungjawab, individu tersebut akan diberikan kesempatan yang lebih besar karena dinilai mampu oleh atasannya. Beliau juga menjelaskan bahwa seorang pemimpin dapat membuat strategi yang efektif dan efisien. Penekanan dilakukan terhadap boss dan pemimpin dimana boss akan menyuruh sedangkan pemimpin akan mengajar dan menuntun. Dalam sesi sharing-nya, beliau banyak berinteraksi dengan peserta LDK-P. Beliau membangun pemahaman akan pentingnya berefleksi serta cara membentuk seorang pemimpin yang berkomitmen, dapat dipercaya dan bertanggung jawab, dan memahami tentang regenerasi kepemimpinan. Di akhir pemaparan materinya, ia juga memberikan study case dan membuka kesempatan bagi peserta untuk bertanya. Salah satu highlight pertanyaan yang berasal dari peserta adalah “Bagaimana saya dapat menjauhkan diri dari pemikiran pesimis tentang kekurangan saya?” Mendengar pertanyaan tersebut, beliau pun memberikan jawabannya, “Kunci dari masalah tersebut adalah membuka pikiran dan menerima masukan atau kritikan yang jujur. Kebanyakan orang terlalu banyak bersedih sehingga tidak dapat berkembang. Oleh karena itu, setiap dari kami harus terbuka pada kritikan yang diberikan orang lain, merefleksikan diri, dan terus memperbaiki kekurangan tersebut.”

Gambar 6. Pemaparan Materi Sesi 4

  • Ice Breaking 2

Setelah penjabaran materi keempat yang dibawakan oleh Pak Reggie, peserta diajak untuk mengikuti sesi ice breaking kedua untuk menambah semangat mereka. Ice breaking kedua dilakukan dengan permainan tebak kata. Permainan dilakukan secara berkelompok dimana terdapat perwakilan kelompok yang akan menyebutkan satu kalimat dengan kondisi mic di mute dan anggota kelompok lainnya dipersilakan untuk menebak kalimat yang disebutkan oleh perwakilan tersebut. Permainan diawali oleh kelompok 1 yang akhirnya berhasil untuk menebak kalimat yang disebutkan oleh perwakilan kelompok. Setelah itu, permainan dilanjutkan ke kelompok selanjutnya secara berurutan yaitu kelompok 2, kelompok 3, kelompok 4, kelompok 5, kelompok 6, dan kelompok 7. Permainan dipenuhi dengan canda tawa dari calon pengurus maupun para panitia. Pada akhirnya, kelompok 4 berhasil memperoleh poin terbanyak pada permainan ini.

Gambar 7. Ice Breaking 2

  • Materi 5

Materi kelima yang berjudul Prioritize, Deadline and Problem Solving dibawakan oleh salah seorang alumni HIMFOODTECH, yaitu Marsela Wijaya, S.T.P. Beliau merupakan salah satu pengurus HIMFOODTECH pada awal terbentuknya organisasi. Beberapa agenda materinya di LDK-P meliputi time management, strategic management, dan profesionalitas. Sesi pemaparan materi berjalan dengan interaktif dilihat dari antusiasme pembicara yang bertanya dan peserta yang kembali mengutarakan pendapat mereka. Salah satu pertanyaan refleksi yang dilontarkan beliau kepada peserta adalah “What’s your priority?” Beliau juga menjelaskan bahwa untuk mencapai tujuan yang diprioritaskan, seseorang harus menentukan end goal, menganalisa pekerjaan, memahami value pekerjaan, memilah aktivitas, membuat jadwal, mengevaluasi, dan tidak menunda-nunda pekerjaan. Berikutnya, beliau juga membagikan tips untuk memiliki time management yang baik berdasarkan 4Ds “Do, Decide, Delegate, Delete”. Sebelum mengakhiri pemaparan materi, beliau pun membagikan bahwa kerjasama yang baik dapat dibangun dengan adanya komunikasi, tanggung jawab, kejujuran, empati, kolaborasi, kesabaran, pendengar yang baik, dan sikap emptying the glass. Akhirnya, beliau pun memberikan suatu study case agar peserta dapat merefleksikan materi yang sudah diberikan. 

Gambar 8. Pemaparan Materi Sesi 5

  • Sesi Sharing Breakout Room 

Setelah itu, setiap peserta diarahkan untuk berkumpul dalam breakout room divisi masing-masing bersama dengan para kadiv, wakadiv, dan staff divisi yang bersangkutan. Pada sesi ini peserta bersama dengan pengurus divisi merefleksikan progres, kinerja, dan harapan untuk kepengurusan selanjutnya. Sesi ini juga membebaskan calon pengurus untuk bertanya dan bertukar cerita seputar tanggung jawab, tugas, suka, dan duka menjadi pengurus. Setiap divisi diberikan waktu 30 menit untuk melakukan sharing pada breakout room masing-masing. 

Gambar 9. Dokumentasi Kegiatan LDK-P

Setelah sesi sharing selesai, peserta diarahkan ke main room dan melakukan post test untuk mengukur pemahaman mereka terkait materi yang telah dipaparkan pada sesi-sesi sebelumnya. Setelah post test dilakukan, peserta diberikan arahan tentang penugasan. Mereka diberikan tugas untuk membuat paper mengenai materi yang telah dipaparkan seperti Young Leaders with Responsibility for Regeneration, HIMFOODTECH as an identity, dan Prioritize Deadline and Problem Solving. Paper yang dibuat harus memenuhi syarat dan kriteria yang telah ditentukan. Setelah itu, sesi dilanjutkan dengan pemaparan pesan dan kesan oleh peserta LDK dan diakhiri dengan doa penutup oleh Joenni Hans.