KHASIAT BAWANG PUTIH

KHASIAT BAWANG PUTIH

VISHELLY DARMAWAN
2101637996

Gambar 1. Bawang Putih (Rukmana, 1995)

Bawang putih yang memiliki nama ilmiah Allium sativum L. merupakan salah satu jenis umbi-umbian yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Biasanya, bawang putih digunakan sebagai bumbu dalam pengolahan makanan. Kebanyakan semua masakan menggunakan bawang putih sebagai bumbu masakan. Sehingga, tidak sedikit orang yang merasa familiar dengan bawang putih. Biasanya bawang putih dapat dijadikan ekstrak, tepung, ataupun acar dalam industri makanan (Rukmana,1995).

Dari jaman dahulu kala, bawang putih sudah digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Bangsa Sumaria sudah menjadikan bawang putih sebagai obat, bangsa Mesir sebagai bahan ramuan untuk stamina tubuh pekerja dan atlet. Sedangkan penduduk Cina dan Korea memanfaatkan bawang putih sebagai pengusir roh jahat (Hernawan dan Setiawan, 2003).

Bawang putih memiliki aroma dan rasa yang khas. Hal ini yang menyebabkan tidak semua orang menyukai bawang putih. Senyawa yang terkandung dalam bawang putih adalah Allisin dan Sulfur amino acid alliin. Dengan bantuan enzim allisin liase, maka sulfur amino acid alliin akan diubah menjadi asam piruvat, ammonia, dan juga allisin antimikroba. Senyawa dialil sulfida akan terbentuk akibat perubahan allisin (Rukmana, 1995).

Bawang putih tidak hanya bermanfaat sebagai bumbu masakan, akan tetapi juga bermanfaat sebagai obat dan juga anti bakterti. Bawang putih dapat menghambat pertumbuhan bakteri-bakteri, di antaranya adalah E. coli, Salmonella, Staphylococcus, Streptococcus, Klebsiella, Proteus, Bacillus, Clostridium, dan Heliobacter pylory (Nurwantoro et al., 2012). Selain itu, bawang putih juga bermanfaat sebagai anti-diabetes, anti-hipertensi, anti-kolesterol, anti-atherosklerosis, anti-oksidan, anti-agregasi sel platelet, pemacu fibrinolisis, anti-virus, anti-mikrobia, dan anti-kanker (Hernawan dan Setiawan, 2003).

Daftar Pustaka

Hermawan, U. E. dan Setyawan, A. D. (2003). Senyawa Organo-sulfur Bawang Putih (Allium sativum L.) dan Aktivitas Biologinya. Biofarmasi, 1(2), 65-76.

Rukmana, I. H. R. (1995). Budi Daya Bawang Putih. Kanisius: Yogyakarta.

Nurwantoro, N. et al. Nilai  pH,  Kadar Air,  dan  Total  Eschericia  coli  Daging  Sapi Yang Dimarinasi Dalam Jus Bawang Putih. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, 1(2), 20-22.