Smart Expiry Date Label

Oleh:
Annastasya Chandra – 2602073990
Moira Nafilah Aidsjam – 2602066985
Cynthia Huna Kore – 2602146834

Pada zaman ini di mana teknologi meresap ke setiap aspek kehidupan kita, tidak mengherankan bahwa bahkan sesuatu yang sepele seperti memeriksa tanggal kedaluwarsa produk makanan telah direvolusi. Meskipun beberapa produk masih menggunakan metode tanggal kadaluwarsa yang standar, beberapa brand sudah mulai mengimplementasikan smart expiry date label. Perkembangan yang terjadi dikarenakan berkembangnya teknologi dan keinginan hasil/tranparansi terhadap masa kadaluwarsa produk. Artikel ini mengeksplorasi munculnya label smart expiry date label, manfaat-manfaatnya, tantangan-tantanganimplementasi, dan dampaknya terhadap keamanan pangan, dengan fokus pada konteks Indonesia
(Rosyadi et al., 2023).

Label tanggal kedaluwarsa tradisional, seringkali dicetak pada kemasan, memberikan informasi penting kepada konsumen tentang umur simpan produk. Namun, label-label ini memiliki keterbatasan. Mereka mengandalkan informasi statis dan tidak memperhitungkan faktor-faktor eksternal seperti fluktuasi suhu, kondisi penyimpanan, dan praktik penanganan, yang dapat secara signifikan memengaruhi kesegaran dan keamanan produk. Akibatnya, konsumen mungkin tanpa sadar mengonsumsi makanan kadaluwarsa atau rusak, yang berpotensi menyebabkan risiko kesehatan. Label smart expiry date label memanfaatkan teknologi canggih seperti RFID (Identifikasi Frekuensi Radio), NFC (Komunikasi Lapangan Dekat), dan kode QR untuk memberikan informasi secara real-time tentang kesegaran produk. Dengan hanya memindai label menggunakan smartphone atau perangkat khusus, konsumen dapat mengakses sejumlah besar data, termasuk tanggal pembuatan, tanggal kedaluwarsa, riwayat suhu penyimpanan, dan petunjuk penanganan. Pelacakan dan pemantauan real-time ini memastikan akurasi dan transparansi yang lebih besar dalam menilai kesegaran produk (Uminingsih et al., 2018).

Gambar 1. Smart Expiry Date Label (Barone & Aschemann-Witzel, 2021)

Dengan menyediakan data real-time, smart expiry date label memberikan banyak manfaat bagi konsume. Label smart expiry date label memberikan konsumen informasi tentang kesegaran dan keamanan produk. Informasi tanggal kedaluwarsa yang diberikan juga akurat membantu mencegah pembuangan prematur barang-barang makanan, mengurangi pemborosan pangan, dan mempromosikan keberlanjutan. Smart label memungkinkan pelacakan dari ujung ke ujung, memungkinkan pemangku kepentingan untuk melacak perjalanan produk dari produksi hingga konsumsi, meningkatkan akuntabilitas dan transparansi dalam rantai pasokan. Smart label menyediakan pengalaman interaktif, memupuk keterlibatan konsumen dan kepercayaan terhadap transparansi merek tersebut (Kusumawardani & Karningsih, 2021).

Namun dibalik manfaat dari pengaplikasian smart expiry date label, terdapat beberapatantangan. Investasi awal dalam menerapkan teknologi smart label mungkin menjadi hambatanbagi beberapa produsen, terutama perusahaan kecil. Hal ini dikarenakan tingginya biaya yang dibutuhkan untuk pengaplikasiannya dalam packaging produk. Dibutuhkannya perangkat modern untuk memastikan akses universal ke perangkat pemindaian, seperti smartphone yang dilengkapi dengan NFC atau pembaca kode QR, dapat menimbulkan tantangan di beberapa wilayah. Pengumpulkan dan penyimpanan data real-time tentang kebiasaan pembelian konsumendan konsumsi produk sebagai salah satu info yang diperlukan untuk membuatan smart expirydate label dapat menimbulkan kekhawatiran tentang privasi dan keamanan data (Achmadi, 2023).

Di Indonesia, di mana keamanan pangan menjadi perhatian yang meningkat, adopsi smart expiry date label memiliki harapan yang signifikan. Dengan kelas menengah yang berkembang pesat dan kesadaran konsumen yang meningkat tentang masalah keamanan pangan, ada permintaan yang meningkat untuk informasi tanggal kedaluwarsa yang transparan dan dapat diandalkan. Selain itu, sektor teknologi Indonesia yang berkembang pesat dan penekanan pemerintah pada inovasi digital menyediakan lingkungan yang mendukung untuk implementasi solusi smart label (Riyandari, 2020).

REFERENCES:

Achmadi, E. R. (2023). Strategi Mengelola Kemasan Cerdas pada Pangan. Journal of Food and Agricultural Product, 3(1).

Riyandari, B. A. (2020). Active Packaging. Sanabil.

Barone, A. M., & Aschemann-Witzel, J. (2021). Food handling practices and expiration dates: Consumers’ perception of smart labels. Food Control, 133, 108615. https://doi.org/10.1016/j.foodcont.2021.108615

Kusumawardani, R., & Karningsih, P. D. (2021). Detection and Classification of Canned Packaging Defects Using Convolutional Neural Network. PROZIMA (Productivity, Optimization and Manufacturing System Engineering), 4(1), 1–11. https://doi.org/10.21070/prozima.v4i1.1280

Rosyadi, A., Rahmani, D. A., Nugraha, C. S., & Permana, E. G. (2023). Upaya Peningkatan Nilai Jual Produk Makanan Ringan Desa Putrapinggan Kecamatan Kalipucang Kabupaten Pangandaran Melalui Inovasi Packaging dan Labeling. Jurnal PengabdianMMasyarakat Indonesia, 3(1), 119–125. https://doi.org/10.52436/1.jpmi.936

Uminingsih, U., Herawati, N., & Ikhsan, M. N. (2018). Detektor Masa Kadaluwarsa Produk Menggunakan Smartphone. Jurnal Teknologi, 11(1), 38–45.