Pentingnya Vitamin C bagi Tubuh

Pentingnya Vitamin C bagi Tubuh

Oleh:

2602186560 – Najwa Arista Putri; 2602182940 – Nicholas Jonathan Suwandi; 2602076456 – Gisela Hikari Anindya; 2602117084 – Venisha Vience Florarine; 2602097315 – Adisti Nurfarida; 2602082332 – Kevin Ray Emmanuel; 2602097611 – Audric Alexis Candra; 2602109776 – Vincen Tachika Ho; 2540123220 – Nathaniel Nevan

Vitamin C, dikenal juga sebagai ascorbic acid merupakan vitamin penting bagi tubuh, biasanya ditemukan di dalam tumbuhan, tumbuhan yang kaya akan vitamin C merupakan dari citrus seperti jeruk, lemon, tomat, dan lainnya. Selain tumbuhan, vitamin C juga bisa ditemukan di hati binatang yang bisa mensintesis vitamin C. Vitamin C termasuk sebagai nutrisi esensial karena tubuh tidak bisa mensintesis vitamin C, karena itu didapatkan dari makanan (Devaki & Raveendran, 2017).

(https://www.merdeka.com/jabar/12-tanda-tubuh-kekurangan-vitamin-c-jangan-disepelekan-kln.html)

Manfaat-manfaat vitamin C untuk tubuh manusia adalah:

  1. Sistem Kekebalan Tubuh: Vitamin C berperan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Ini membantu melindungi tubuh dari infeksi dan membantu mengaktifkan sel-sel kekebalan untuk melawan patogen dan mikroba yang dapat menyebabkan penyakit.
  1. Antioksidan: Vitamin C adalah antioksidan kuat yang melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif. Ini membantu melawan radikal bebas yang dapat menyebabkan stres oksidatif dan peradangan, serta berkontribusi pada penuaan dini dan perkembangan beberapa penyakit kronis.
  1. Produksi Kolagen: Vitamin C diperlukan untuk produksi kolagen, yaitu protein struktural utama dalam kulit, tulang, tendon, ligamen, dan pembuluh darah. Kolagen menjaga integritas struktural dan elastisitas jaringan tubuh.
  1. Penyerapan Zat Besi: Vitamin C meningkatkan penyerapan zat besi dari sumber non-heme (zat besi tumbuhan) dalam makanan. Ini membantu mencegah anemia defisiensi zat besi dan meningkatkan cadangan zat besi dalam tubuh.
  1. Kesehatan Jantung: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa asupan vitamin C yang cukup terkait dengan risiko lebih rendah terhadap penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung dan stroke. Vitamin C membantu menjaga kesehatan pembuluh darah dan mengurangi peradangan dalam sistem kardiovaskular.
  1. Kesehatan Mata: Vitamin C berperan dalam menjaga kesehatan mata dan mencegah perkembangan degenerasi makula, yang merupakan penyebab utama kehilangan penglihatan pada usia lanjut.
  1. Produksi Neurotransmitter: Vitamin C terlibat dalam produksi neurotransmitter seperti serotonin, yang berperan dalam regulasi suasana hati dan kesehatan mental.
  1. Penyembuhan Luka: Vitamin C membantu dalam proses penyembuhan luka dan mempercepat proses regenerasi jaringan tubuh.
  1. Meningkatkan Penyerapan Nutrisi: Kehadiran vitamin C dalam makanan membantu meningkatkan penyerapan nutrisi lain, seperti vitamin E dan beberapa mineral, seperti kalsium dan seng.

Berdasarkan National Institute of Health (2021), jumlah konsumsi vitamin C setiap harinya berbeda untuk umur dan juga jenis kelamin. Bagi bayi yang pada kisaran umur 0-6 bulan direkomendasikan untuk mengkonsumsi 40 mg vitamin C setiap harinya. Untuk umur 7-12 bulan jumlah ini naik menjadi 50 mg per hari namun menurun kembali ke 15 mg per hari untuk balita pada umur 1-3 tahun. Jumlah yang direkomendasikan kembali naik saat anak berumur 4-8 tahun menjadi 25 mg, dan kembali naik menjadi 45 mg pada umur 9-13 tahun. Pada umur 14-18 tahun terjadi permisahan tergantung jenis kelamin, untuk laki laki pada umur itu direkomendasikan untuk mengkonsumsi 75 mg setiap harinya, berbeda untuk perempuan yang direkomendasikan untuk mengonsumsi 65 mg setiap harinya. Saat dewasa pria direkomendasikan untuk mengkonsumsi 90 mg vitamin c setiap harinya sedangkan perempuan direkomendasikan untuk mengkonsumsi 75 mg vitamin c setiap harinya. Berbeda juga untuk ibu yang hamil atau menyusui, untuk ibu hamil direkomendasikan untuk mengkonsumsi 85 mg vitamin c setiap harinya, sedangkan ibu yang sedang menyusui direkomendasikan untuk mengkonsumsi 120 mg vitamin c setiap harinya. Bagi perokok perlu menambahkan 35 mg ke dalam jumlah yang direkomendasikan.

Mengkonsumsi vitamin c secara rutin bertujuan untuk menangkal radikal bebas yang dapat merusak sel atau jaringan. Kandungan antioksidan dalam vitamin c sangat penting untuk produksi kolagen serta karnitin yang bertujuan untuk peningkatan serta pertahanan kekebalan tubuh. Selain itu vitamin c juga dapat meningkatkan berbagai fungsi sel kekebalan tubuh dengan tujuan untuk mencegah serta mengobati infeksi pernapasan. Hal ini dibuktikan dalam sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa seorang pasien dengan infeksi saluran pernapasan ketika diberi vitamin c akan mengembalikan kadar vitamin c plasmanya menjadi normal, sehingga infeksi saluran pernapasan tersebut dapat terobati.

Vitamin C alami dan vitamin C sintetik memiliki struktur kimia yang hampir sama. Vitamin C alami adalah vitamin C yang didapatkan dari alam, seperti misalnya jeruk dan jambu. Sedangkan vitamin C sintetik juga didapatkan dari alam namun melalui proses isolasi di laboratorium terlebih dahulu. Tubuh manusia lebih mudah menyerap vitamin C alami. Hal ini disebabkan beberapa makanan yang mengandung vitamin C juga mengandung komponen lain yang dapat meningkatkan penyerapan dari vitamin C.

Bila dikonsumsi dengan dosis yang sesuai, suplemen vitamin C umumnya dianggap aman. Mengambil terlalu banyak vitamin C dapat menyebabkan efek samping, seperti: mual, muntah, diare, mulas, kram perut atau kembung, kelelahan dan kantuk, atau terkadang insomnia, sakit kepala, kemerahan pada kulit. Pada beberapa orang, suplemen vitamin C oral dapat menyebabkan batu ginjal, terutama bila dikonsumsi dalam dosis tinggi. Penggunaan suplemen vitamin C oral jangka panjang lebih dari 2.000 miligram sehari meningkatkan risiko efek samping yang signifikan.

Pada umumnya, suplemen vitamin C yang dijual di pasaran berupa kandungan C500 dan C1000. Berdasarkan resikonya, para penderita asam lambung disarankan untuk memilih kandungan Vit C500 karena lebih aman dikonsumsi dibandingkan kandungan Vit C1000. Selain itu, Vit C1000 memiliki kandungan Vit C yang lebih tinggi, yaitu 1000 miligram per porsi sehingga memiliki harga jual di pasar yang lebih tinggi pula dibanding Vit C500 yang hanya memiliki kandungan Vit C 500 miligram. Konsumsi Vit C dengan dosis yang melebihi standar kecukupan gizi dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Namun, antara Vit C500 dan C1000 tidak memiliki perbedaan yang cukup signifikan karena terdapat berbagai faktor lainnya yang dapat mempengaruhi daya tahan tubuh. Sehingga mengkonsumsi Vit C disesuaikan dengan keinginan dan tujuan setiap individu, serta tidak melebihi batas yang dapat ditoleransi tubuh per harinya.

Konsumsi suplemen vitamin c dan minuman vitamin C memiliki perbedaan terutama dalam jumlah dosis vitamin C yang terkandung dalam produk. Pada umumnya, vitamin C pada minuman ringan memiliki dosis yang lebih rendah dan mengandung komposisi lain seperti gula dan perisa rasa. Di sisi lain, suplemen vitamin C memiliki kadar vitamin C yang lebih tinggi dan mungkin juga untuk mengandung mineral dan vitamin lainnya. Tidak jarang juga vitamin C untuk anak-anak memiliki perisa rasa tertentu seperti misal perisa rasa buah-buahan.

Kesimpulan:

Vitamin C merupakan nutrisi penting yang tidak dapat disintesis oleh tubuh dan harus diperoleh dari makanan. Mengonsumsi vitamin C secara rutin memiliki manfaat untuk menangkal radikal bebas, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan membantu dalam penyembuhan infeksi pernafasan. Suplemen vitamin C aman apabila dikonsumsi sesuai dosis dan overdosis vitamin C dapat menyebabkan efek samping serta risiko batu ginjal. Penderita asam lambung disarankan memilih suplemen dengan dosis rendah (Vit C500) karena lebih aman. Meskipun terdapat perbedaan antara minuman vitamin C dan suplemen, mengonsumsi vitamin C harus disesuaikan dengan kebutuhan individu.

Referensi:

Devaki, S. J., & Raveendran, R. L. (2017). Vitamin C: Sources, Functions, Sensing and Analysis.

Carr, A., & Maggini, S. (2017). Vitamin C and immune function. Nutrients, 9(11), 1211. https://doi.org/10.3390/nu9111211

National Institutes of Health. (2021, March 22). Office of Dietary Supplements – Vitamin C. Nih.gov. https://ods.od.nih.gov/factsheets/VitaminC-Consumer/

Carr, A. C., & Vissers, M. C. M. (2013). Synthetic or Food-Derived Vitamin C—Are They Equally Bioavailable? Nutrients, 5(11), 4284-4304. https://doi.org/10.3390/nu5114284

Hidayah, S. N., Izah, N., & Andari, I. D. (2020). Peningkatan imunitas Dengan Konsumsi vitamin C dan gizi Seimbang Bagi Ibu hamil untuk cegah corona di Kota tegal. Jurnal ABDINUS : Jurnal Pengabdian Nusantara, 4(1), 170–174. https://doi.org/10.29407/ja.v4i1.14641

National Institutes of Health. (2021). Vitamin C Fact Sheet for Consumers. Nih.gov. https://ods.od.nih.gov/factsheets/VitaminC-Consumer/

Basfiansa, A. D. (2021). Perbedaan Vitamin C1000 dan Vitamin C500.

SehatInforma. (2023). Ketahui Apa Yang Membedakan Antara Vitamin C 1000 dan Vitamin C 500.

12 Tanda Tubuh Kekurangan Vitamin C, Jangan Disepelekan. merdeka.com. (n.d.). http://www.merdeka.com/jabar/12-tanda-tubuh-kekurangan-vitamin-c-jangan-disepelekan-kln.html