Apakah Madu Baik untuk Kesehatan Penderita Diabetes?

Apakah Madu Baik untuk Kesehatan Penderita Diabetes?

Oleh:

2602198781 – Zeta Zahira Asra

Apa Itu Madu?

      Madu adalah cairan manis yang berasal dari nektar tanaman yang diproses oleh lebah menjadi madu dan tersimpan dalam sel-sel sarang lebah. Komposisi madu dipengaruhi oleh sejumlah faktor seperti asal geografis, sumber botani nektar, kondisi lingkungan dan iklim serta teknik pengolahan. Kandungan yang terbanyak dari madu adalah karbohidrat yaitu sekitar 95%, yangsebagian besar terdiri dari fruktosa dan glukosa. Selain kandungan tersebut, madu juga mengandung sejumlah kecil protein, enzim, asam amin, mineral, vitamin, senyawa aroma dan folipenol. Madu memiliki variasi indeks glikemik dari 32 hingga 85, tergantung pada sumber botani dengan kadar sukrosa yang rendah. Madu dengan kadar fruktosa yang tinggi memiliki indeks glikemik yang rendah.

Gambar 1. Madu (Sumber: honestdocs.id)

      Dengan banyaknya kandungan dalam madu, madu memiliki banyak manfaat seperti kardioprotektif, hepatoprotektif, melindungi sistem gastrointestinal, antioksidan, dan hipoglikemik. Efek lain seperti antibakteri, anti-jamur, anti-virus, antiinflamasi dan antitumor juga telah didokumentasikan dan dikaitkan dengan madu. Madu alami mengandung banyak flavonoid (seperti apigenin, pinokembrin, kaempferol, quercetinm galangin, krisin, dan hesperetin), asam fenolik (seperti ellagic, caffeic, pcoumaric dan asam ferulic),asam askorbik, tokoferol, katalase, superoxide dismutase, reduced glutathione, produk reaksi Maillard dan peptid. Semua produk tersebut bekerjasama untuk membuktikan sinergi dari efek antioksidan.

Pengaruh Madu Terhadap Penderita Diabetes

      Pada pasien dengan diabetes mellitus, penelitian menunjukkan bahwa suplementasi madu sangat mengurangi respons glikemik postprandial atau menimbulkan kenaikan glukosa plasma yang jauh lebih rendah dibandingkan gula atau pemanis lainnya.Demikian pula, madu diberikan secara oral atau melalui inhalasi dilaporkan dapat jauh mengurangi konsentrasi glukosa darah pada pasien dengan diabetes mellitus tipe II. Dibandingkan dengan sukrosa, madu terbukti menghasilkan indeks glikemik rendah tambahan dan puncaknya pada pasien diabetes tipe 1. Sebuah studi baru-baru ini juga menunjukkan bahwa madu mengurangi hiperglikemia pada anak dengan tipe 1 diabetes mellitus. Efek yang sama penurun glukosa madu juga dilaporkan pada subyek dengan gangguan toleransi glukosa atau pasien dengan diabetes ringan.

      Beberapa penelitian lain yang dilakukan pada subyek sehat dan penderita diabetes menunjukkan bahwa fruktosa menyebabkan peningkatan postpandrial yang lebih kecil pada glukosa plasma dan insulin bila dibandingkan dengan karbohidrat lainnya. Mengganti jenis karbohidrat menjadi fruktosa dapat menyebabkan pengurangan 13% glukosa plasma ratarata dalam studi yang dilakukan pada penderita diabetes tipe I juga penderita diabetes tipe II. Fruktosa tidak merangsang sekresi insulin dari sel beta pankreas, sehingga konsumsi makanan dan minuman yang mengandung fruktosa menghasilkan sekresi insulin postpandrial lebih kecil dibandingkan mengkonsumsi karbohidrat yang mengandung glukosa.

Kesimpulan

      Pengaruh pemberian madu terhadap penderita diabetes adalah meningkatkan kontrol glikemik pada diabetes mellitus, menstimulasi pengambilan glukosa pada jaringan perifer, mengatur aktivitas, dan ekspresi enzim yang terlibat dalam jalur metabolism karbohidrat dan bertindak menyerupai insulin. Artinya penderita diabetes tetap boleh mengonsumsi madu dengan jumlah yang sedikit tidak berlebihan.

Referensi

Amalia, F. (2015). The Effect Of Honey In Diabetes Mellitus. J MAJORITY, 4(2), 6-11.

https://www.honestdocs.id/manfaat-madu