Yuk Mengenal Eco Enzyme, Fermentasi Limbah Makanan yang Memiliki Berbagai Manfaat!
Annisa Prasanti Widyadhari – 2440012314
Cresia Mathena Tahara – 2540128915
Siti Khansa Kirana – 2502050960
Vanessa Setiaanggara – 2501963053
Yuk Mengenal Eco Enzyme, Fermentasi Limbah Makanan yang Memiliki Berbagai Manfaat!
Populasi manusia di Indonesia terus meningkat, dengan begitu jumlah sampah yang dihasilkan juga akan semakin meningkat. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki jumlah sampah yang tinggi. Sekitar Sampah adalah bahan sisa yang berasal dari manusia, hewan, maupun tumbuhan yang sudah tidak digunakan baik hasil dari proses produksi industri maupun rumah tangga. Berdasarkan sifatnya, sampah dibagi menjadi dua yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah yang mudah terurai, seperti sisa makanan, sayuran, dan lain-lain. Sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang sulit membusuk dan tidak dapat diuraikan kembali, seperti botol plastik, kaleng, dan lain-lain.
Sampah organik biasanya ditemukan di lingkungan rumah tangga, seperti sisa makanan, sayuran, maupun kulit buah. Hal ini dapat terjadi seiring dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat, sehingga menyebabkan masyarakat lebih banyak mengonsumsi sayuran dan buah-buahan. Sampah organik juga merupakan sampah yang banyak dihasilkan oleh masyarakat Indonesia. Sekitar 75% dari sampah yang ada adalah sampah organik. Hal ini tidak dapat dibiarkan karena sampah makanan dapat menimbulkan kerugian ekonomi, bahkan dapat menyebabkan pemanasan global. Sampah makanan memiliki sifat basah dan mudah membusuk sehingga dapat menghasilkan gas metana 21 kali lebih kuat dibandingkan dengan CO2. Maka dari itu diperlukan solusi untuk menangani hal ini. Eco enzyme merupakan salah satu cara yang dapat mengatasi penumpukkan sampah makanan di Indonesia.
Proses fermentasi dari sisa bahan organik berupa limbah buah-buahan atau limbah sayuran, serta penambahan gula merah, dan air menghasilkan eco enzyme yang merupakan larutan zat organik kompleks. Dengan adanya bahan-bahan tersebut, maka enzim dapat dihasilkan dari fermentasi bahan-bahan. Eco enzyme memiliki aroma asam yang segar dan aroma fermentasi yang sangat kuat. Eco enzyme bermacam-macam, mulai dari warna cokelat muda hingga cokelat tua, tergantung pada jenis-jenis bahan yang digunakan.
(Sumber: https://sustaination.id)
Untuk membuat eco-enzyme, diperlukan beberapa bahan dan alat. Eco enzyme hanya memerlukan bahan limbah organik berupa sayur maupun kulit buah-buahan, gula merah, dan air. Alat yang digunakan dalam pembuatan eco enzyme adalah wadah tertutup dan blender. Proses pembuatan eco enzyme diawali dengan mengumpulkan limbah makanan, umumnya limbah buah-buahan berupa kulit buah. Limbah kulit buah atau sayur yang digunakan dapat lebih dari satu jenis buah atau sayur. Perbandingan antara gula merah, limbah organik, dan air adalah 1:3:10 (misalnya 100 g gula merah : 300 g kulit buah : 1000 mL air). Selanjutnya, kulit buah-buahan atau sayur disortasi. Pilihlah kulit buah-buahan atau limbah sayur yang masih terlihat segar. Hindari penggunaan kulit buah-buahan dan sayur yang sudah busuk. Kemudian, kulit buah-buahan atau sayur tersebut dicacah atau dihaluskan dengan menggunakan blender. Setelah dihaluskan, kulit buah-buahan atau sayur tersebut dimasukkan ke dalam wadah, lalu ditambahkan gula merah dan air berdasarkan formula. Aduk limbah organik, gula merah, dan air sampai merata, lalu tutup dengan rapat, sehingga tidak terdapat udara. Simpan di tempat yang sejuk, hindari tempat yang terkena sinar matahari, dan diamkan selama 3 bulan. Setelah didiamkan selama 3 bulan, buka penutup wadah, lalu saring hasil fermentasi dan eco enzyme siap untuk digunakan. Walaupun sudah terfermentasi, eco enzyme masih dapat disimpan dalam wadah tertutup, sehingga dapat digunakan kembali.
Manfaat dari eco-enzyme ini adalah bisa dijadikan sebagai cairan multifungsi serta aplikasinya seperti pertanian, peternakan, dan rumah tangga. Eco-enzyme dapat mempercepat reaksi bio-kimia di alam untuk menghasilkan enzim yang bermanfaat dengan menggunakan sayuran atau buah-buahan. Selain itu, produk dari eco-enzyme pada umumnya digunakan juga sebagai disinfektan yang sanggup membunuh bakteri serta jamur sehingga dapat digunakan sebagai pestisida. Lalu sebagai pembersih rumah tangga karena produk dari eco-enzyme menghasilkan aroma asam yang berasal dari asam asetat. Manfaat lainnya dari eco-enzyme yaitu sampah atau limbah rumah tangga dapat dijadikan pupuk serta dapat dijadikan sebagai obat penangkal dari beberapa jenis penyakit sebagai dampak dari penggunaan bahan kimia yang tanpa sengaja dekat dengan kehidupan lingkungan sekitar kita baik yang dikonsumsi maupun digunakan. Tentunya, eco-enzyme berdampak baik dan memiliki banyak keuntungan bagi lingkungan sekitarnya, contohnya dapat digunakan sebagai obat untuk memberantas hama tanaman, meningkatkan kualitas buah dan sayuran, menyuburkan tanah dan tumbuhan. Eco-enzyme diklaim sanggup melepaskan gas ozon (O3) yang bisa mengurangi karbondioksida atau CO2 di atmosfer bumi yang mampu menekan panas di awan. Sehingga cairan dari eco-enzyme dapat mengurangi pemanasan global dan efek rumah kaca. Eco-enzyme dapat mengubah amonia menjadi nitrat (NO3), nutrisi dan hormon alami untuk tanaman.
Referensi:
Budiyanto, C. W., Yasmin, A., Fitdaushi, A. N., Rizqia, A. Q. S. Z., Safitri, A. R., Anggraeni, D. N., Farhana, K. H., Alkatiri, M. Q., Perwira, Y. Y., & Pratama, Y. A. (2022). Mengubah Sampah Organik Menjadi Eco Enzym Multifungsi: Inovasi di Kawasan Urban. DEDIKASI: Community Service, 4(1), 31-38.
Ghazi, F. (2022). Ekoenzim sebagai Detergen Ramah Lingkungan. Jakarta: Elementa Agro Lestari.
Lestari, S. C., & Halimatussadiah, A. (2022). Kebijakan Pengelolaan Sampah Nasional: Analisis Pendorong Food Waste di Tingkat Rumah Tangga. Jurnal Good Governance, 18(1), 38-50.
Prasetio, V. M., Ristiawati, T., & Philiyanti, F. (2021). Manfaat Eco Enzyme pada Lingkungan Hidup serta Workshop Pembuatan Eco Enzyme. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 1(1), 21-29.
Rohim, M. (2022). Modul Belajar Pembuatan Eco Enzyme 2022. Bekasi: Michosan Center Indonesia.
Ruvitasari et al., .(2022). Motivasi Kehidupan. Bandung, Jawa Barat: Penerbit Media Sains Indonesia.