Menggunakan Tempe Sebagai Pengganti Daging

MENGGUNAKAN TEMPE SEBAGAI PENGGANTI DAGING

Kelompok 5

Novieta Anung Pramono – 2501974800

Edmund Jonathan – 2501961691

Pola makan vegetarian mengabaikan semua produk hewani, termasuk daging, ikan, unggas, dan turunannya. Kecuali vegetarian lacto, vegetarian ovo, dan vegetarian lactoovo, yang mengonsumsi telur, susu, dan turunan olahannya, vegetarian hanya mengonsumsi makanan yang berasal dari tumbuhan. Jamur Rhizopus, yang terkenal di kalangan masyarakat Indonesia, digunakan untuk memfermentasi kedelai untuk membuat tempe, makanan pokok negara itu. Karena tempe adalah sumber protein yang baik, banyak vegan memilih untuk menggantinya dengan daging. Substansi kompleks termasuk protein, karbohidrat, dan lipid dihidrolisis selama fermentasi kedelai oleh kapang Rhizopus sehingga dapat lebih mudah diserap (Zulaifa, 2018).

Source : Google Picture

Fermentasi merupakan metode pengawetan dan pengolahan tertua, fermentasi telah digunakan untuk meningkatkan bioavailabilitas nutrisi pada produk tempe. Tempe dapat berkontribusi dalam pencegahan penyakit kronis dan peningkatan kesejahteraan. Tren negara barat mengkonsumsi meningkat sejalan dengan meluasnya pola makan vegetarian dengan pandangan tentang efek menguntungkan dari tempe dalam makanan sehari-hari. Fermentasi makanan berbasis kedelai dikaitkan dengan sumber makanan yang penuh dengan kualitas dan nutrisi bermanfaat untuk kesehatan karena memiliki kandungan protein yang tinggi dan kaya akan fitonutrien isoflavon (Romulo & Surya, 2021).

Pada suatu penelitian di Denmark, tempe dapat diperkenalkan dalam pasar di Denmark dengan menargetkan konsumen yang ingin mengurangi konsumsi daging atau konsumen dengan pola makan vegetarian. Dalam penelitian ini, 23% konsumen memberikan nilai sangat positif terhadap tempe dan dapat dilihat sebagai kelompok sasaran utama. Karena tempe relatif tidak dikenal di kalangan orang Denmark saat ini, penting untuk meningkatkan pengetahuan konsumen tentang tempe dan kegunaannya (Aaslyng & Højer, 2021).

Source : Google Picture

REFERENSI

Aaslyng, M. D., & Højer, R. (2021). Introducing Tempeh as a New Plant-Based Protein Food Item on the Danish Market. Foods, 10(11), 2865. https://doi.org/10.3390/foods10112865

Romulo, A., & Surya, R. (2021). Tempe: A traditional fermented food of Indonesia and its health benefits. International Journal of Gastronomy and Food Science, 26, 100413. https://doi.org/10.1016/j.ijgfs.2021.100413

Zulaifa, W., & Purwanti, S. (2018). MEAT TRIANGLE TEMPE (M2T) SEBAGAI ALTERNATIF PANGAN SEHAT VEGETARIAN. Prosiding Pendidikan Teknik Boga Busana, 13(1).