Buah yang Diolah Manfaatnya Berkurang

Siti Safira Rahmadina Nasution – 2540126664

Megan Angeline – 2540127396

Sean Devin –  2501988680

Buah yang Diolah Manfaatnya Berkurang

Manfaat yang dapat diperoleh jika mengkonsumsi buah sangatlah beragam selain menjaga kesehatan organ. Kandungan yang kaya akan vitamin pada buah juga bermanfaat untuk melindungi tubuh dari penyakit bahkan dapat membantu proses penyembuhan penyakit. Sumber mineral dan gizi yang tinggi pada buah dapat meningkatkan fungsi metabolisme tubuh. Berikut beberapa manfaat Buah dari kandungan nutrisinya seperti Serat, yang berperan penting dalam menjaga fungsi saluran pencernaan. Vitamin C, yang penting untuk menjaga jaringan tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Vitamin A, yang penting untuk kesehatan mata, kulit dan sistem kekebalan tubuh. Folat, yang berperan penting dalam pembentukan darah dan materi genetik. Kalium, yang dapat membantu menjaga tekanan darah dan fungsi sistem saraf. kemudian terdapat beberapa manfaat buah yang dapat menunjang kesehatan tubuh antara lain seperti; mencegah obesitas dan menjaga berat badan yang ideal, menurunkan kadar kolesterol dan tekanan darah, menurunkan risiko penyakit diabetes tipe 2, stroke, penyakit jantung, kanker dan hipertensi. Mencegah dan mengatasi masalah pencernaan, seperti sembelit. Menjaga kesehatan mata dan mencegah penyakit mata terkait penuaan, katarak, dan degenerasi makula (Lathifuddin et al., 2018).

Kandungan vitamin dan mineral dalam buah dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu jenis buah, tingkat kematangan, kondisi lingkungan tumbuhnya tanaman, penyimpanan, dan pengolahan. Salah satu contoh olahan buah adalah manisan. Dalam membuat manisan dari buah, buah melalui beberapa tahap yang dapat merusak kandungan vitamin dan mineral dalam buah, seperti pencucian, pemotongan, dan perebusan. Mineral memiliki karakteristik yaitu rentan terhadap proses yang menggunakan air seperti pencucian sehingga pencucian yang menggunakan banyak air dapat menurunkan kandungan mineral dalam buah. Di sisi lain, vitamin memiliki karakteristik yaitu sensitif terhadap panas sehingga perebusan yang memerlukan panas yang tinggi dapat menurunkan kandungan vitamin dalam buah. Selain manisan, buah seringkali diolah menjadi jus. Saat membuat jus biasanya gula ditambahkan untuk meningkatkan rasa manis. Penambahan gula ini mencegah kerusakan kandungan vitamin dalam buah yang melalui proses pengolahan (Devianti & Wardhani, 2018).

Pengolahan makanan yang melibatkan proses memasak umumnya menyebabkan penurunan komposisi kimia dan nutrisi makanan seperti kadar air, kadar abu, kadar protein, dan kadar lemak (Candra & Handayani, 2022). Faktanya, sekitar 35% buah rusak selama panen, penanganan dan distribusi (Muntikah & Razak, 2017). Menurut penelitian Suzanna, Wijaya, dan Fadilah (2019), buah terong belanda yang diolah menjadi minuman ringan seperti jus mengalami perubahan kimia dengan penambahan air dan gula. Sifat fisik buah berubah selama pemrosesan, dan buah kehilangan setengah sampai sepertiga vitamin A dan C, thiamin, dan riboflavin selama pemasakan. Pengalengan buah selama satu tahun dapat mengakibatkan hilangnya 5-20% vitamin A dan C (Muntikah & Razak, 2017). Buah yang telah diolah seperti dimasak akan mengurangi kandungan vitamin dan mineralnya sehingga dianjurkan untuk memakan buah segar yang belum diolah sebelumnya. Terlebih buah segar yang didistribusikan langsung dari kebun kemungkinan memiliki nilai gizi yang lebih tinggi.

Daftar Pustaka

Candra, P., & Handayani, F. (2022). PROKSIMAT, TPC (TOTAL PLATE COUNT) DAN ORGANOLEPTIK TEPUNG DAGING BELUT (Monopterus albus Zuieuw) DENGAN PROSES PEMASAKAN BERBEDA. In PROSIDING SEMINAR NASIONAL LINGKUNGAN LAHAN BASAH (Vol. 7, No. 2).

Devianti, V. A., & Wardhani, R. K. (2018). Degradasi Vitamin C dalam Jus Buah dengan Penambahan Sukrosa dan Lama Waktu Konsumsi. Journal of Research and Technology, 4(1), 42-45.

Lathifuddin, M., Nurhayati, A., & Patriasih, R. (2018). PENGETAHUAN “BUAH DAN SAYUR” SEBAGAI HASIL PENYULUHAN GIZI PADA SISWA SD YANG MENGALAMI OBESITAS DI KOTA. Media Pendidikan, Gizi Dan Kuliner, 7(1), 45–54.

Razak, M. & Muntikah. (2017). Ilmu Teknologi Pangan. Jakarta Selatan: Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan.

Suzanna, A., Wijaya, M., & Fadilah, R. (2019). Analisis Kandungan Kimia Buah Terong Belanda (Cyphomandra betacea) Setelah Diolah Menjadi Minuman Ringan. Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, 5, S21-S36.