Yuk, Kenalan Lebih Dalam Lagi dengan Kolagen!

Yuk, Kenalan Lebih Dalam Lagi dengan Kolagen!

Jovandi – 2502006373

Metta Sadhana – 2540126304

Ri In Yuan Hui Lee – 2501987601 

Theresia Evelyne – 2540130895

Source : Google Picture

Nama kolagen sudah tidak asing lagi pastinya di telinga kita, terutama bagi para orang yang gemar merawat kesehatan kulit. Namun mungkin masih kurang jelas apa itu kolagen sebenarnya. Jadi, kolagen merupakan protein yang banyak ditemukan dalam tubuh manusia, dan disintesis juga dalam tubuh. Kolagen memiliki peran penting dalam merekatkan jaringan dan sel-sel tubuh, memberikan kekuatan dan memperkuat struktur dalam tubuh. Kolagen berperan pada berbagai bagian tubuh, seperti memberikan elastisitas pada kulit, membantu memperbaiki kerusakan dan penipisan kulit dan berbagai masalah kesehatan lain. Di masa sekarang, kolagen banyak dikenal dan semakin sering dijumpai dalam berbagai produk sehari-hari, seperti produk perawatan kulit dan rambut. Tidak hanya dapat diperoleh melalui produk perawatan, namun juga mudah diperoleh melalui makanan sebagai sumber kolagen alami. Nah, mari kita kenalan lebih dalam lagi dengan kolagen.

Kata “collagen” berasal dari bahasa Yunani, yaitu “kólla” yang berarti lem. Kolagen sendiri merupakan komponen utama lapisan kulit dermis yang terbuat dari sel fibroblast yang tersusun dari berbagai asam amino. Asam amino yang menyusun protein kolagen terdiri asam amino dasar berupa glutamin dan asparagin. Selain itu, terdapat juga asam amino lain berupa glisin, proline dan hidroksi proline. Karakteristik dari kolagen adalah memiliki struktur heliks tripel, bersifat keras, dan tidak larut di air. Kolagen membentuk sepertiga protein pada tubuh manusia. Pada mamalia, kolagen terdapat pada kulit, tulang rawan, dan jaringan pengikat. Kolagen dapat diibaratkan sebagai lem, yang berperan untuk menghubungkan dua bagian yang diikatkan (Darmanto et al.,2012; Admin rsud, 2020).

Dari sejumlah penelitian yang diterapkan pada hewan dan manusia, didapatkan bahwa suplemen kolagen oral dapat meningkatkan elastisitas, turgor, hidrasi kulit, mengurangi kerutan, serta mengurangi kekasaran kulit. Lalu, bagaimana sebenarnya cara kerja suplemen kolagen tersebut? Mereka bekerja secara dobel pada kulit. Pertama, mereka memberikan komponen-komponen penting bagi elastin dan kolagen. Kedua, mereka melekat pada reseptor fibroblas di dermis, sehingga produksi elastin dan hyaluroni dapat dimulai (Al-Atif, 2022).

Selain itu, ditemukan juga perbedaan antara kolagen oral — yaitu kolagen berbentuk suplemen yang digunakan dengan cara dimakan, atau ditelan — dengan kolagen topikal — yaitu kolagen berbentuk krim, losion, serum, ataupun salep yang dioleskan pada kulit — terkait efektivitas keduanya. Di mana kolagen oral memiliki berat molekul yang lebih rendah, sehingga dapat dengan mudah terserap, dan menyebarkan molekul-molekulnya ke beberapa jaringan tubuh. Sebaliknya, kolagen topikal memiliki berat molekul yang lebih tinggi, sehingga tidak dapat menyusup ke dalam kulit secara sepenuhnya (Al-Atif, 2022). 

Meskipun begitu, hasil dari penelitian menunjukkan baik kolagen oral maupun topikal, tidak ada yang lebih unggul daripada yang lainnya. Keduanya sama-sama meningkatkan fibroblas dan protein matriks ekstraseluler dan penurunan metaloproteinase. Fibroblas tersebut merupakan salah satu komponen yang membentuk berbagai lapisan kulit manusia, di mana sejumlah besar protein matriks ekstraseluler dihasilkan, sehingga kesehatan kulit dapat meningkat dengan memperlambat penuaan kulit (Al-Atif, 2022). 

Walaupun kolagen memiliki banyak fungsi yang menguntungkan, konsumsi secara berlebihan dapat menimbulkan beberapa efek samping yang justru merugikan. Pertama, mengakibatkan kalsium berlebihan terutama kolagen yang berasal dari sumber laut yang tinggi kalsium seperti kolagen ikan hiu. Kelebihan kalsium ini akan memicu penyakit lain seperti batu ginjal dan hiperkalsemia. Kolagen dari sumber laut juga berpotensi menimbulkan alergi bagi mereka yang alergi terhadap seafood dan juga sakit kepala bagi mereka yang sensitif terhadap asam glutamat yang terkandung dalam kolagen. Selain itu, kelebihan konsumsi kolagen mengakibatkan terganggunya suasana hati dan menjadi mudah cemas diakibatkan karena menurunkan produksi asam amino triptofan (Sicca, 2022). Triptofan digunakan untuk produksi hormon serotonin yang berperan dalam menciptakan suasana senang dan mengurangi stress (Puji, 2021).

Kolagen bisa didapatkan dari berbagai macam sumber, seperti kaldu tulang, daging ayam, ikan, kerang, putih telur, dan lain-lain. Kaldu tulang merupakan salah satu kolagen yang sudah diketahui banyak orang merupakan salah satu kolagen alami, hal ini dikarenakan kaldu tulang mengandung kalsium, magnesium, fosfor, kolagen dan nutrisi lainnya. Daging ayam juga merupakan salah satu sumber alami kolagen yang sudah diketahui oleh banyak orang, bagian leher dan tulang rawan khususnya. Kaldu tulang dan daging ayam dipercaya menjadi kolagen alami karena mengandung jaringan ikat yang menjadi sumber kolagen bagi tubuh(Wahyuningsih, Karmila, Safitri, & Fitriani, 2022). Ikan merupakan mempunyai ligamen yang terbuat dari kolagen, kolagen ikan diketahui lebih efisien dibandingkan dengan kolagen sapi ataupun babi (Ata, Yulianty, Sami, & Ramli, 2016). Sumber kolagen juga bisa didapatkan dari buah-buahan seperti tomat dan buah sitrus (Dewi, 2018). Selain buah-buahan dan hewani, kacang-kacangan juga dapat menjadi sumber kolagen. Kacang-kacangan banyak mengandung zat seng dan tembaga, kedua zat ini mampu meningkatkan kolagen dalam tubuh. Contoh kacang-kacangan yang menjadi sumber kolagen adalah almond, kacang mete, dan biji wijen (Fuada, Setyawati, Salimar, & Purwandari, 2019).

Tingkat kolagen yang diproduksi tubuh dipengaruhi oleh makanan, kualitas tidur, hormon, gaya hidup sehat, dan paparan sinar matahari. Karena faktor penuaan, seseorang akan mengalami penurunan produksi kolagen dalam tubuh 1-1,5% per tahunnya. Alhasil, hal ini menyebabkan penuaan kulit, tulang rapuh dan lemah, inflamasi, dan tubuh sulit berfungsi dengan baik (Rahman et al., 2021). Produksi kolagen dalam tubuh dapat dimulai dengan mengonsumsi makanan kaya akan kolagen sehingga mencukupi kebutuhan kolagen harian. Dengan asupan kolagen yang cukup, kulit, rambut, tulang, otot, dan sendi tetap terjaga dan berfungsi dengan optimal. 

Referensi:

Admin rsud. (2020, January 2). Apa itu Kolagen dan Mengapa Penting untuk Kesehatan?  Rumah Sakit Umum Daerah. https://rsud.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/apa-itu-kolagen-dan-mengapa-penting-untuk-kesehatan-69

Al-Atif, H. (2022). Collagen Supplements for Aging and Wrinkles: a Paradigm Shift in the Fields of Dermatology and Cosmetics. Dermatology Practical & Conceptual, 12(1), 1-10.

Ata, S. T., Yulianty, R., Sami, F. F., & Ramli, N. (2016). Isolasi Kolagen Dari Kulit Dan Tulang Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis). Journal of Pharmaceutical and Medicinal Sciences, 1(1), 27-30.

Darmanto, Y. S., Agustini, T. W., & Swastawati, F. (2012). Efek Kolagen Dari Berbagai Jenis Tulang Ikan Terhadap Kualitas Miofibril Protein Ikan Selama Proses Dehidrasi [Effect of Various Fish Bone Collagens on the Quality of Myofibril Fish Protein During Dehydration Process]. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan, 23(1), 36-36.

Dewi, A. P. (2018). Penetapan Kadar Vitamin C dengan Pektofotometri UV-Vis pada Berbagai Variasi Buah Tomat. Journal Of Farmacy and Science, 2(1), 9-13.

Fuada, N., Setyawati, B., Salimar, S., & Purwandari, R. (2019). Hubungan Pengetahuan Makanan Sumber Zat Besi dengan Status Anemia Pada Ibu Hamil. Media Gizi Mikro Indonesia, 11(1), 49-60.

Puji, Aprinda. (2021, July 5). Mengenal Asam Amino Triptofan yang Baik untuk Tubuh. Hello Sehat; hellosehat.com. https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/manfaat-asam-amino-triptofan/

Rahman, V.R., Bratadiredja, M.A., & Saptarini, N.Y. (2021). Artikel Review: Potensi Kolagen Sebagai Bahan Aktif Sediaan Farmasi. Majalah Farmasetika, 6(3), 253-286.

Sicca, S. P. (2022, January 13). 6 Efek Samping Konsumsi Suplemen Kolagen Berlebihan. KOMPAS.Com; health.kompas.com. https://health.kompas.com/read/2022/01/13/200000668/6-efek-samping-konsumsi-suplemen-kolagen-berlebihan?page=all#:~:text=Mengutip%20Your%20Tango%2C%20suplemen%20kolagen,%2C%20muntah%2C%20dan%20nyeri%20tulang.

Wahyuningsih, E. S., Karmila, D., Safitri, D. A., & Fitriani, N. (2022). Pemanfaat Limbah Tulang Ayam Sebagai Sumber Kolagen untuk Anti Aging pada Kulit. Jurnal Buana Farma, 2(1), 38-42.