Kue Pancong, Kue Pukis, Kue Cubit, Bedanya Apa Ya?

Kue Pancong, Kue Pukis, Kue Cubit, Bedanya Apa Ya?

Oleh:

Chinta Ferlian – 2502033544

Talitha Najla Delfis – 2540134501

Evelyn Vania Ariawan – 2501984581

Eunike Hana Megumi – 2540125705

Angelina – 2501959200

Rahel – 2502027812

Richard Darmawan T – 2502018285

Makanan dan jajanan tradisional diartikan sebagai pangan khas dari nenek moyang yang pada umumnya digunakan untuk acara atau tradisi. Pada umumnya, makanan tradisional dijumpai di pasar. Namun, sayangnya jajanan tradisional pada sekarang ini sudah jarang ditemukan. Tetapi, tidak perlu khawatir karena masih terdapat jajanan tradisional yang masih mudah untuk ditemukan di pasar, seperti kue pancong, kue pukis, dan juga kue cubit. Ketiga jenis kue tersebut memiliki bentuk yang serupa. Akan tetapi, setiap kue memiliki ciri khasnya masing-masing yang membedakan satu kue dengan kue lainnya. 

Kue Pancong

Sumber: www.tribuntravel.com

Kue pancong adalah jajanan tradisional khas Betawi yang berasal dari daerah Jakarta. Namun, kue pancong yang terdapat di beberapa daerah di Indonesia memiliki nama yang berbeda-beda, seperti kue bandros adalah sebutan di daerah Bandung, serabi rangin adalah sebutan di daerah Jawa Tengah, dan haluman adalah sebutan di daerah Bali. Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan kue pancong adalah santan, tepung beras, garam, dan kelapa sehingga kue ini memiliki rasa yang gurih, asin dan manis. Rasa yang lebih gurih dan asin ini membuat kue pancong berbeda dari kue pukis dan kue cubit. Kue pancong biasanya disajikan dengan taburan gula pasir dan lelehan gula merah, sehingga kue pancong memiliki tekstur garing dan renyah, tetapi juga lembut. Kue pancong memiliki bentuk cekung seperti setengah bulan, hanya saja ukurannya sedikit lebih kecil dan pipih dibandingkan dengan kue pukis. Seiring berkembangnya tren kuliner di Indonesia, kue pancong mengalami penyesuaian agar terlihat lebih kekinian dan  modern. Kue pancong sering dikreasikan dengan berbagai macam adonan rasa dan topping, seperti adonan coklat, topping biskuit, susu kental manis, keju, hingga saus matcha, membuat kue tradisional ini sering dikategorikan sebagai cemilan pendamping dalam menu kafe.

Kue Pukis

Jenis kue satu ini merupakan salah satu jajanan tradisional Indonesia yang berasal dari Jawa Tengah, tepatnya di Kabupaten Banyumas. Kue ini masih sering dijumpai dan cukup mudah ditemukan oleh masyarakat. Kue pukis memiliki bentuk yang khas, yaitu setengah lingkaran berwarna coklat pada bagian bawahnya dan warna kuning pada bagian permukaannya. Bentuknya yang khas ini didapatkan karena proses pembuatannya menggunakan cetakan khusus. Bahan dasar untuk membuat kue pukis yaitu tepung terigu berprotein rendah, telur, gula, margarin, santan, dan ragi. Tepung terigu pada kue pukis tidak perlu berprotein tinggi karena tidak membutuhkan elastisitas yang lebih seperti roti. Sementara itu, ragi dibutuhkan oleh adonan kue pukis dalam proses fermentasi dan membuat tekstur kue lebih mengembang dan empuk. Rasa dominan yang keluar dari kue pukis adalah manis dan juga legit (Holidya, 2019). 

Kue Cubit

Kue cubit merupakan salah satu kue khas Jakarta dan dianggap sebagai salah satu kue khas Jakarta yang populer. Kue cubit terbuat dari adonan tepung terigu, telur, baking powder, susu serta tambahan gula pasir sebagai pemanisnya. Bentuknya adalah bulat dan tidak jarang penjual yang berinovasi menambahkan variasi bentuk lainnya. Rasa dari kue ini adalah manis dan teksturnya legit. Variasi rasa yang biasa digunakan dalam pembuatan kue ini, antara lain rasa coklat, rasa keju, ataupun menggunakan manis dari sirup. Kue cubit memiliki kemiripan dengan kue pancong dan kue pukis. Secara bentuk, kue cubit dan kue pancong sangat berbeda. Perbedaan tersebut dapat dilihat melalui cetakan kue pancong yang biasanya lebih pipih seperti cetakan rangin atau bandros. Selain itu, kue pancong biasanya menggunakan kelapa pada bahannya. Sementara itu, kue cubit memiliki bentuk yang bulat seperti kembang dan kue pukis memiliki bentuk seperti bantalan lonjong. Kue cubit dan kue pukis memiliki kesamaan bahan, seperti penggunaan adonan tepung terigu, santan, gula pasir, telur, dan ragi, tetapi kue pukis memiliki bentuk yang kurang lebih mirip dengan kue pancong (Alam, Fadilah, & Suardi, 2019).

Referensi:

Ensiklopedia. (2022, July 24). Kue Pancong, si Gurih dari Betawi. Retrieved from https://www.ensiklopediaindonesia.com/4214/kue-pancong-si-gurih-dari-betawi/ 

Holidya, N. (2019). Pengaruh Substitusi Tepung Mocaf (Modified Cassava Flour) dan Penambahan Puree Daun Kelor (Moringa oleifera) terhadap Sifat Organoleptik Kue Pukis. Jurnal Tata Boga, 8(3), 439–447. 

Kusumaningtyas , A., Wibisono, B., & Kusnadi. (2013). Penggunaan Istilah Makanan dan Jajanan Tradisional pada Masyarakat di Kabupaten Banyuwangi Sebuah Kajian Etnolingustik. Jurnal Publika Budaya, 1(1), 1-9.

Cahya, P. (2019, Mei 22). Beda Kue Pancong dan Kue Pukis yang Sering Dikira Sama. Retrieved from: https://bit.ly/3ouhw17

Nisa, Z. A. (2021, Januari, 22). Sering Dibilang Mirip, Inilah Perbedaan Kue Pukis, Kue Balok, Kue Pancong, dan Kue Rangi. Retrieved from: https://bit.ly/3crxndU

Alam, M.G.P., Fadilah, R., & Suardi. (2019). Pengaruh Substitusi Tepung Mocaf (Modified Cassava Flour) Terhadap Mutu Kue Cubit. Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, 5(1), 55-56.