Jangan Keliru, Ternyata Teh Hijau dan Matcha Berbeda Loh!
Jangan Keliru, Ternyata Teh Hijau dan Matcha Berbeda Loh!
Angel Christy (2440016256); Gavisca Nathanie (2401860123);
Naswa Nabila (2440070705); Tiara Putriani (2440048674)
Gambar 1. Teh Hijau (A) dan Matcha (B)
Teh hijau merupakan salah satu jenis the yang mengalami proses oksidasi dengan jumlah minimal, hal tersebut dikarenakan proses oksidasi terhenti akibat pemanasan. Pemanasan biasanya menggunakan uap ataupun digoreng diwajan panas. Biasanya teh jenis ini dikeringkan dan dijual dalam bentuk lembaran daun the maupun daun gulung rapat berbentuk bola-bola kecil (gun powder) (Rossi, 2010). Proses pemanasan daun teh hijau harus dilakukan pada daerah yang kering agar daun tidak mengandung kelembapan tinggi. Terdapat beberapa cara pemanasan yang biasanya diterapkan dalam pembuatan teh hijau, yaitu sun-dried, basket-fried, pan fried, tumble-dried, oven-dried, dan steming (Somantri dan Tanti, 2011).
Matcha berasal dari tanaman Camellia sinensis tang berasal dari Tiongkok. Namun, bedanya matcha terbuat dari daun teh hijau kering yang sudah ditumbuk halus sebelum disajikan sebagai teh hangat. Karena semua bagian teh hijau ditumbuk menjadi satu, maka matcha memberikan manfaat yang lebih banyak daripada teh hijau. Matcha dibuat dari teh hijau yang disebut Tencha. Di perkebunan, tanaman ditutup dengan jerami agar daun teh tidak terkena sinar matahari secara langsung. Setelah dipetik, daun teh langsung dikukus dan dikeringkan. Teh untuk matcha tidak diremas-remas seperti sewaktu membuat teh hijau jenis Senca atau Gyokuro. Alat penggiling dari batu digunakan untuk menggiling daun teh yang sudah kering hingga halus menjadi tepung. Matcha juga dapat digunakan sebagai bahan perisa dan juga pewarna. Matha sangat populer dikalangan remaja karena selain rasa yang enak matcha juga memiliki kandungan gizi yang sangat baik bagi remaja maupun lansia sehingga kebiasaan mengonsumsi matcha menjadi sudah sangat biasa digenerasi millenial (Sosa, 1995).
Matcha dan teh hijau berasal dari tanaman yang sama, yaitu Camellia sinensis. Akan tetapi, keduanya memiliki perbedaan dari segi proses penanaman dan pengolahan. Untuk memproduksi matcha, tanaman teh hijau ditutup selama sekitar 20-30 hari sebelum proses panen dengan tujuan untuk menghindari cahaya matahari secara langsung. Sementara itu, teh hijau biasa ditanam di bawah sinar matahari langsung sampai menuju proses panen. Kemudian, proses pengolahan dan pengemasan antara matcha dan teh hijau juga berbeda. Matcha diperoleh dari daun teh hijau yang ditumbuk sehingga diperoleh matcha yang berbentuk bubuk halus. Sementara itu, teh hijau biasa diproses dengan cara mengeringkan daun teh lalu dikemas di dalam kantung teh seperti jenis teh umum lainnya yang beredar di pasaran. Selain itu, matcha dan teh hijau memiliki perbedaan dari segi warna ketika diseduh. Matcha cenderung memiliki warna hijau yang lebih gelap dan pekat karena matcha mengandung klorofil dalam jumlah yang cukup tinggi. Sementara itu, teh hijau apabila diseduh akan memiliki warna hijau bening. Matcha memiliki kandungan kafein yang lebih tinggi daripada teh hijau, yaitu sekitar 18,9 – 44,4 mg/g sedangkan kandungan kafein pada teh hijau adalah 11,3-24,67 mg/g. Matcha juga memiliki kandungan antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan teh hijau (Farooq dan Sehgal, 2018).
Teh hijau memiliki sekitar 63 mg antioksidan dibandingkan dengan matcha yang memiliki sekitar 134 mg catechins sejenis antioksidan yang kuat dan mengandung banyak manfaat Kesehatan. Ini artinya, satu cangkir matcha mengandung antioksidan yang sama dengan 3 cangkir teh hijau. Matcha memiliki antioksidan yang tinggi dibandingkan dengan semua jenis buah dan sayuran. Kandungan dalam teh hijau juga tidak kalah baik, tetapi matcha memiliki manfaat yang lebih besar dibandingkan teh hijau biasa. Matcha memiliki kandungan kafein yang lebih tinggi, dimana satu cangkir matcha yang terdiri atas setengah sendok makan bubuk matcha mengandung sekitar 35 mg kafein. Matcha dan teh hijau memiliki manfaat Kesehatan yang sama, hanya efektivitasnya saja yang berbeda. Meminum matcha memiliki beberapa manfaat, seperti tubuh mendapat asupan antioksidan, mengurangi resiko sakit jantung, penurunan berat badan, dan memberikan efek relaksasi (Winarno, 2016).
Gambar 1. Teh Hijau (A) dan Matcha (B)
Referensi:
Farooq, S. & Sehgal, A. (2018). Antioxidant Activity of Different Forms of Green Tea: Loose Leaf, Bagged, and Matcha. Current Research in Nutrition and Food Science, 6(1), 35-40.
Rossi, A. (2010). 1001 Teh – Dari Asal Usul, Tradisi, Khasiat Hingga Racikan Teh. Yogyakarta: ANDI.
Somantri, R., & Tanti, K. (2011). Kisah dan Khasiat Teh. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sosa Sen. (1995). Chanoyu Nyūmon: Omotesenke, Nihon Hōsō Shuppan Kyōkai.