Papeda: Makanan Khas Daerah yang Menjadi Jajanan Sekolahan

Oleh: Anastasia Michelle (2301852726), Eileen Purnama (2301927323), Emily Lie (2301920815), Yohanes Daniagi Satiyo Nugroho (2301941183)

Pasti semua sudah pada kenalkan dengan masakan khas Indonesia yang berasal dari Maluku dan Papua? Yups, jawabannya adalah papeda. Pasti pernah dengar nih, yang namanya papeda apalagi saat ini sudah banyak ditemukan sebagai salah satu jajanan yang banyak diminati anak-anak sekolah karena sering ditemukan papeda yang dijual pada pedagang kaki lima.

Papeda sendiri terbuat dari sagu dan biasanya disajikan dengan ikan yang dimasak dengan kuah kuning dan sayur-sayuran. Bagaimana sih papeda kok bisa menjadi makanan khas daerah Papua dan Maluku ? Ternyata, masyarakat daerah Raja Ampat menganggap bahwa sagu adalah suatu bahan pangan yang istimewa. Saat musim panen sagu tiba, penduduk akan menggelar upacara khusus untuk mensyukuri dan menghormati hasil dari panen sagu yang didapatkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Papeda yang terbuat dari olahan sagu akan dijadikan sebagai makanan pokok bagi masyarakat adat Sentanu dan Abrab di daerah Danau Sentani, Arso serta Manokwari. Papeda yang umum dijadikan hidangan saat acara-acara penting akan dibagikan kepada kerabat yang membantu pihak keluarga saat menyelenggarakan acara adat atau acara penting. Beralih ke daerah Maluku tepatnya suku Nuaulu di Pulau Seram biasa menjadi makanan khas acara sonar monne dimana makanan ini akan dijadikan secara sakral khusus pada ritual perayaan masa pubertas anak perempuan.

Gambar 1. Papeda khas Maluku dan Papua

Papeda adalah masakan khas Maluku dan Papua. Nilai papeda tidak terlepas hanya sebagai harta dan warisan budaya tetapi juga masakan yang vital kepada masyarakat Maluku dan Papua sebagai salah satu sumber konsumsi untuk beraktivitas dan mendapatkan energi. Papeda ditemu pertama kali sebagai masakan adat masyarakat adat Sentanu dan Abrad yang berada pada Danau Sentani hingga Manokwari. Dahulu, Papeda merupakan hidangan yang sering dimasak khusus pada hari-hari penting bagi masyarakat adat wilayah Papua dan Maluku membuat masakan ini memiliki nilai yang tak berharga karena telah berintegrasi pada masyarakat kita dan wajib untuk dilestarikan.

Papeda memiliki berbagai manfaat yang berguna bagi kesehatan tubuh. Selain kaya serat, papeda juga rendah kolesterol dan bernutrisi. Papeda memiliki nutrisi esensial seperti protein, karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi, dan lain-lain. Bahkan, rutin mengkonsumsi papeda dapat meningkatkan kekebalan dan daya tahan tubuh, serta mengurangi resiko terjadinya kanker usus, hingga membersihkan paru-paru. Sagu sebagai bahan dasar papeda tidak memiliki begitu banyak vitamin tetapi kandungan karbohidratnya cukup tinggi yakni sekitar 15 gram dan 61 cal.  Sagu juga merupakan jenis pati resistan yang dapat menjadi prebiotik bagi bakteri baik dalam usus untuk membuat short chain fatty acid yang dapat menurunkan resistensi insulin sehingga gula mudah untuk diproses. Papeda juga memiliki serat tinggi yakni sekitar 0,5 mg dan dapat mengikat kolesterol dan trigliserida serta melancarkan pencernaan.

Gambar 2. Papeda Jajanan Sekolah

Papeda yang sering kita temukan di sekolah terbuat dari tepung aci yang dicampur dengan telur. Tidak hanya itu, biasanya papeda gulung ini ditambahkan dengan berbagai perisa bubuk atau bumbu yang memberikan rasa seperti jagung bakar, barbeque, sapi panggang, dan sebagainya. Namun, papeda asli khas Papua merupakan makanan yang terbuat dari tepung sagu yang merupakan makanan utama pengganti nasi. Papeda yang dijual di sekolah ini merupakan aci yang digulung atau sering juga disebut cilung. Namun, masyarakat lebih umum dengan nama papeda. Kesamaan dari papeda jajanan sekolah dan papeda khas Papua adalah cara memakannya/prosesnya yang melibatkan penggulungan tepung. Hanya saja, perbedaannya terletak pada tepung yang digunakan dan bumbu yang digunakan untuk menambah rasa seperti bumbu tabur pada papeda jajanan sekolah, dan kuah ikan kuning pada papeda khas Papua.

Cara membuat papeda dapat menggunakan berbagai macam metode. Namun, yang paling kita sering jumpai adalah pembuatan versi pinggir jalan. Bahan yang diperlukan untuk membuat papeda versi pinggir jalan adalah sebagai berikut:

  • 1 butir Telur Ayam
  • 50 gram Tepung Sagu
  • Garam/micin secukupnya
  • Kaldu bubuk secukupnya
  • 200 mL Air

  1. Proses pembuatan papeda diawali dengan melarutkan sagu, pada air dan ditambahkan garam dan kaldu bubuk secukupnya.
  2. Kemudian, teflon dipanaskan dan diberi sedikit minyak dengan menyalakan api kompor.
  3. 1 sdm telur disebarkan di atas teflon dan dilanjuti oleh penambahan tepung sagu secukupnya (proses mirip dengan membuat telur dadar)
  4. Selanjutnya, jika sudah matang, dadar sagu dapat digulungkan dengan tusuk sate
  5. Papeda siap disajikan.

Referensi:

  1. Hakim, L. (2020). Papeda ala Jajanan Anak SD. URL: https://www.kompasiana.com/lukman2686/5e4a3a15097f3629be0328c2/jajanan-anak-sd-papeda-itu-seperti-apa. Diakses pada tanggal: 27/12/2021.
  2. Indonesia.go.id. (2019). Papeda Kudapan Khas yang Kaya Manfaat. URL: https://indonesia.go.id//kategori/pariwisata/372/papeda-kudapan-khas-yang-kaya-manfaat?lang=1. Diakses pada tanggal: 27/12/2021.
  3. Jihan, J. (2021). Cara Mambuat Papeda Telur Puyuh. URL: Cara Membuat Papeda Telur Puyuh – Kumpulan Cara Terbaru 2021 (mojok.my.id). Diakses pada tanggal: 27/12/2021
  4. Kapojos, M. B. E. (2021). 4 Fakta Papeda Khas Papua, Makanan Khas Tempat Pelaksanaan PON XX. URL: https://www.kompas.com/food/read/2021/10/02/193300675/4-fakta-papeda-khas-papua-makanan-khas-tempat-pelaksanaan-pon-xx?page=all. Diakses pada tanggal: 27/12/2021.
  5. Manilasari, S. (2018). Cara Membuat Papeda Jajanan Pinggir Jalan dari Telur Gulung. URL: Cara Membuat Papeda Jajanan Pinggir Jalan dari Telur Gulung – TribunStyle.com (tribunnews.com). Diakses pada tanggal: 27/12/2021.
  6. Watumlawar, E. A., Warouw, S. M., & Gunawan, S. (2013). Pengaruh Pemberian Sagu Dibanding Nasi Terhadap Berat Badan Tikus Wistar. e-CliniC, 3(2).