APAKAH MENGONSUMSI JUS BUAH SETIAP HARI ITU SEHAT?
Samantha Arnie Wibowo (2201759395)
Sumber gambar: https://hellosehat.com/hidup-sehat/nutrisi/minum-jus-buah-setiap-hari-sehatkah/
Mengonsumsi buah-buahan tentu bermanfaat karena buah mengandung nutrisi yang dibutuhkan tubuh kita. Buah juga mengandung vitamin dan antioksidan yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan. Namun, ternyata mengonsumsi jus buah (sekalipun jus buah segar) setiap hari belum tentu menyehatkan.
Jus buah memiliki kandungan gula yang tinggi. Kadar vitamin dan antioksidan pada jus tidak sebanding dengan tingginya kadar gula pada minuman tersebut. Untuk menghasilkan segelas jus buah, seringkali dibutuhkan beberapa jumlah buah, sehingga jika segelas jus jeruk dibuat dari tiga buah jeruk, maka jumlah kalori dan gula pada segelas jus tersebut setara dengan kalori dan gula dari tiga buah jeruk. Karena itu, pada saat mengonsumsi jus buah, tubuh kita akan menerima gula dalam jumlah yang berlebihan. Berbeda apabila kita mengonsumsi buah yang tidak dijus. Saat kita memakan buah, saluran pencernaan akan memecah struktur serat dan mencernanya secara perlahan. Karena itu, kadar gula buah yang diserap ke organ hati tidak terlalu besar, sehingga dapat dicerna oleh hati dengan baik.
Fruktosa adalah salah satu jenis gula yang paling banyak ditemukan dalam jus buah. Buah-buahan, sayuran, dan madu adalah sumber alami fruktosa. Umumnya, fruktosa dipercaya sebagai jenis gula yang lebih sehat dibandingkan sukrosa (gula meja) karena ditemukan secara alami dalam buah, namun, ternyata fruktosa juga dapat berbahaya. Fruktosa yang dikenal sebagai gula buah, adalah monosakarida sederhana yang dalam proses pencernaan akan diserap langsung ke dalam aliran darah. Konsumsi fruktosa berlebihan dapat menyebabkan gangguan pada usus, meningkatkan resiko obesitas, menyebabkan penyakit hati, bahkan dapat menyebabkan pembentukan produk glycation-end yang beracun yang dapat menyebabkan diabetes, dan penebalan dinding arteri.
Kandungan gula pada buah beragam tergantung pada jenisnya. Seluruh jenis buah mengandung fruktosa, namun memiliki kandungan sukrosa, glukosa, dan sorbitol yang berbeda-beda. Buah-buahan yang mengandung kadar gula yang relatif rendah adalah lemon, jeruk nipis, rhubarb, raspberry, blackberry, dan cranberry. Buah-buahan yang mengandung kadar gula rendah hingga sedang antara lain stroberi, melon casaba, pepaya, semangka, peach, nectarine, blueberry, blewah, melon honeydew, dan apel. Buah-buahan yang mengandung kadar cukup tinggi adalah prem (plum), jeruk, kiwi, pir, dan nanas. Sedangkan, buah-buahan yang mengandung kadar sangat tinggi adalah jeruk keprok, ceri, anggur, delima, mangga, buah ara, dan pisang. Secara umum, kadar gula dalam jus buah akan sebanding dengan kadar gula dalam buah itu sendiri.
Penelitian mendapati bahwa kandungan gula alami dalam buah-buahan sudah cukup tinggi, apalagi jika jus buah dibuat dari beberapa jumlah buah, kemudian ditambahkan lagi dengan gula atau pemanis lainnya, maka tentu saja kandungan gula dalam jus tersebut akan menjadi tinggi. Penambahan gula umumnya terdapat pada jus buah dalam kemasan. Dalam sebuah penelitian, ditemukan bahwa terdapat 10 sendok teh gula pada setiap 12 ons jus jeruk kemasan. Hal ini berarti jumlah gula dalam jus buah kemasan hampir setara dengan sebotol kola. Oleh karena itu, mengosumsi jus buah (khususnya jus buah dalam kemasan) secara berlebihan dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan meningkatkan resiko terkena diabetes. Jus buah dalam kemasan kaya akan kandungan gula dan kalori, namun rendah serat, sehingga dengan mengonsumsinya, kita tidak akan merasa kenyang dan justru ingin mengonsumsi makanan barkalori lainnya yang dapat memicu kenaikan berat badan. Dalam jus buah kemasan, seringkali terdapat pengawet dan bahan aditif yang dapat berdampak negatif bagi tubuh kita. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa rutin mengonsumsi jus buah kemasan dapat meningkatkan berat badan, memicu stunting pada anak-anak, menimbulkan masalah gigi berlubang, dan memperburuk tekanan darah dan kolesterol.
Saat ini, sudah ada jus buah kemasan yang dibuat tanpa adanya gula tambahan. Terdapat sebuah penelitian di Amerika Serikat yang membandingkan kandungan gula pada jus buah kemasan dengan jus buah yang diekstrak dari buah asli. Berdasarkan penelitian tersebut, ditemukan bahwa kandungan gula pada jus buah kemasan tanpa gula tambahan tidak memiliki perbedaan signifikan dibandingkan kandungan gula jus buah segar, dalam berbagai varietas buah yang diuji. Namun, jus buah segar memiliki pH yang lebih netral dibandingkan jus buah kemasan yang memiliki keasaman yang lebih tinggi. Selain itu, jus buah segar ditemukan mengandung konsentrasi zat terlarut yang lebih rendah, konsentrasi natrium yang lebih rendah, serta mengandung kadar nutrien (antara lain: kalium, fosfor, dan magnesium) yang lebih tinggi dibandingkan jus buah kemasan. Karena itu, lebih disarankan untuk mengonsumsi jus buah segar dibandingkan jus buah kemasan, agar tercapai keseimbangan nutrisi yang baik.
Oleh karena itu, mengonsumsi jus buah tentu diperbolehkan, namun jangan sampai berlebihan ya! Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan kita semua.
Sumber:
https://lifestyle.kompas.com/read/2018/01/10/054800120/minum-jus-buah-setiap-hari-belum-tentu-sehat
http://palembang.tribunnews.com/2016/03/29/waspada-jus-buah-kemasan-tinggi-kandungan-gula
https://doktersehat.com/jus-buah-kemasan-tidak-sehat/
Serpen, J.Y. (2012). Comparison of sugar content in bottled 100% fruit juice versus extracted juice of fresh fruit. Food and Nutrition Science, 3(11), 1509-1513.