Kandungan Nutrisi pada Kecipir

Sumber : https://jogja.tribunnews.com/2018/01/15/ini-6-manfaat-kecipir-yang-mungkin-belum-anda-ketahui-sebelumnya

Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus (L) D.C) atau dibeberapa daerah dikenal sebagai kacang botol, kacang belingbing atau kacang embing ini biasa kita olah untuk lauk makan. merupakan tanaman kacang-kacangan yang dapat tumbuh di daerah tropis dan bijinya mengandung protein yang cukup tinggi. Sejauh ini biji kecipir belum banyak dimanfaatkan sebagai bahan penyusun ransum unggas.

Selain rasanya yang enak, kecipir juga memiliki segudang manfaat. Semua bagian tanaman kecipir, kecuali batang, dapat dikonsumsi yaitu daun, bunga, polong muda, biji baik biji segar maupun kering dan umbi. Tingginya kandungan protein pada semua bagian tanaman kecipir mungkin berhubungan dengan kemampuan akar tanaman ini untuk mengikat nitrogen dari udara bebas. Selain protein yang tinggi, pucuk muda (daun muda) yang dimanfaatkan sebagai sayuran daun juga mempunyai kandungan vitamin A sebesar 20.000 international units per 100 gram bagian. Biji kecipir memiliki kandungan protein murni sebesar 15,70%. Selain itu, biji kecipir mengandung sejumlah asam amino esensial yang hampir sama dengan yang terdapat pada kacang kedelai, bahkan sebagian diantaranya memiliki jumlah yang lebih besar daripada kacang kedelai.

Dengan kandungan  protein  yang  tinggi,  biji kecipir  dapat  digunakan  sebagai  makanan alternatif  bagi  perbaikan  gizi masyarakat. Multifungsi lain dari tanaman kecipir adalah sebagai tumbuhan penutup tanah dan  pupuk  hijau  karena  memiliki pertumbuhan  yang  cepat  dan  termasuk sebagai  tanaman  pengikat  nitrogen  dari udara yang baik. Dengan demikian, budidaya  kecipir  hampir  tidak  memerlukan pemupukan . Selain berfungsi sebagai penyubur  tanah,  tanaman kecipir  berpotensi  sebagai  bahan  pakan  ternak,obat, dan  pengendali  erosi  pada  lahan kering.

Daftar Pustaka

Krisnawati, A. (2016). Keragaman genetik dan potensi pengembangan kecipir (Psophocarpus tetragonolobus L.) di Indonesia. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian29(3), 113-119.

Aisjah, T. (2012). Bioproses Biji Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus (L) DC) oleh Rhizopus oligosporus terhadap Peningkatan Protein Murni dan Penurunan Asam Sianida (Bioprocess of Winged Bean Seeds (Psophocarpus tetragonolobus (L) DC) BY Rhizopus oligosporus to Improved. Jurnal Ilmu Ternak12(1).

KUSUMAWATI, Y. (2014). Pemanfaatan biji kecipir (psophocarpus tetragonolobus) sebagai pengganti kedelai dalam pembuatan kecap dengan menggunakan ekstrak nanas dan ekstrak pepaya (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).