Mempertahankan Nutrisi Buah dan Sayur yang Tahan Lama dengan Proses Dehidrasi
Sekarang ini sangat banyak produk makanan siap konsumsi yang beredar di masyarakat. Makanan siap konsumsi ini memiliki proses pengolahan yang berbeda-beda. Pengolahan makanan dengan menggunakan panas yang tinggi seperti menggoreng dapat menurunkan dan menghilangkan nutrisi yang terkandung dari bahan dasar produk pangan yang umumnya merupakan sayuran ataupun buah-buahan. Banyak orang mulai mengurangi konsumsi produk olahan seperti keripik kentang dan snack yang melalui proses panas yang tinggi lainnya karena khawatir akan kandungan akrilamida yang memiliki sifat karsinogenik atau dapat menyebabkan kanker.
Adakah proses pengolahan yang lebih baik dari pada penggunaan panas tinggi seperti menggoreng atau memanggang untuk menghasilkan produk pangan yang lebih sehat? Tentunya ada!
Proses dehidrasi merupakan salah satu proses pengolahan pangan yang lebih baik dibandingkan penggunaan proses panas tinggi. Proses dehidrasi menggunakan suhu yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan menggoreng ataupun memanggang. Dengan proses dehidrasi ini kita dapat membuat keripik dari sayur atau buah sendiri yang lebih sehat. Proses pengeringan atau dehidrasi ini juga dapat memperpanjang umur simpan dari produk olahan ini terutama untuk sayuran dan buat-buahan yang memiliki umur simpan yang pendek dikarenakan kadar air yang rendah sehingga sulit bagi mikroba untuk tumbuh dan berkembang.
Produk yang diolah dengan proses pengeringan memiliki manfaat untuk kesehatan yang serupa dengan bahan baku segarnya. Perbedaan yang terlihat adalah pada kandungan mineral dan vitamin pada produk yang melalui proses pengeringan sedikit lebih rendah dibandingkan dengan bahan awal segarnya. Namun, kandungan vitamin dan mineral pada prosuk yang dikeringkan ini masih lebih tinggi dibandingkan dengan produk yang melalui proses panas yang tinggi. Kandungan serat yang bermanfaat bagi tubuh pada produk yang dikeringkan sama dengan bahan baku segarnya. Proses pengeringan menggunakan suhu yang lebih rendah daripada menggoreng atau memanggang sehingga enzim yang baik bagi tubuh tidak rusak karena adanya proses menggunakan panas.
Ada beberapa cara untuk mengurangi kehilangan nutrisi pada makanan selama proses pengeringan. Pertama, penggunaan temperature pengeringan yang tepat dapat mempertahankan nutrisi pada makanan (135oF untuk buah dan sayur). Kedua, pengolahan makanan sebelum pengeringan juga dapat mengurangi kehilangan nutrisi pada makanan. Penggunaan asam sitrat atau jus lemon merupakan salah satu pengolahan yang dapat membantu mempertahankan vitamin C dan vitamin A pada makanan. Selain itu, penggunaan jus lemon atau asam sitrat juga dapat melindungi makanan dari terjadinya pencoklatan. Untuk mempertahankan karoten pada makanan dapat menggunakan proses blansir menggunakan uap ataupun air mendidih. Menjauhkan makanan dari matahari langsung yang dapat mempengaruhi nutrisi makanan juga dapat mempertahanan nutrisi makanan tersebut.
Ukuran standar untuk perbandingan nutrisi pada produk yang melalui proses dehidrasi dengan bahan baku segarnya adalah satu cup buah segar sama dengan ¼ cup buah kering. Dengan buah atau sayur kering kita dapat mengonsumsi serat lebih banyak dibandingkan dengan mengonsumsi buah atau sayur segar dengan porsi yang sama. Sehingga, konsumsi makanan yang melalui proses dehidrasi dapat membantu dalam pengurangan berat badan ataupun sembelit dengan kandungan seratnya.
(Dea Cecilia-2101649730)
Sumber:
Bibliography
Gangloff, T., Gangloff, S., & Ferguson, S. (2014). The Ultimate Dehydration Cookbook. Mechanicsburg: Stackpole Books.
Gondosari, A. H. (2010). The Secret of 5 Elements : Terapi Sehat Bahagia yang Murah dan Praktis. Jakarta: PT. Gramdia Pustaka Utama.
http://dehydratorliving.com/benefits-of-dehydrating-food/
https://dehydratorblog.com/does-dehydrating-food-remove-nutrients/