MIE SAGU LEBIH SEHAT DARI MIE TERIGU

Emmanuel Jason

Sumber gambar: http://pascapanen.litbang.pertanian.go.id/actual.html?type=news&id=42

Selama ini penggunaan terigu di Indonesia hamper 75% digunakan untuk membuat mie. Padahal terigu yang berasal dari gandum tidak dapat tumbuh di Indonesia. Upaya yang paling strategis adalah membuat mie dengan bahan baku local seperti ubi jalar, ubi kayu, jagung dan sagu yang dapat diproduksi di dalam negeri.

Ketersediaan pangan karbohidrat semakin hari mendapat tantangan akibat perubahan iklim, dimana tanaman semusim seperti padi, gandum dan jagung mengalamie gagal panen. Oleh sebab itu penggalian pangan penyedia karbohidrat selain dari biji-bijian seperti beras dan jagung penghasil karbohidrat seperti sagu tidak boleh diremehkan.

Mie merupakan makanan yang populer di negeri ini. Banyak orang cenderung mengkonsumsi mie instan sebagai pengganti nasi. Hasil uji organleptik mie sagu dan mie terigu dengan atribut warna, aroma dan rasa tidak berbeda nyata. Bahkan rasa mie sagu skore nilainya lebih tinggi disbanding mie terigu karena rasanya lebih kenyal. Warna mie terigu lebih tinggi meski secara keseluruhan skore nilai tidak berbeda nyata.

Selanjutnya bila ditinjau dari asal bahan baku jelas bahwa sagu berasal dari dalam negeri yang akan mendukung ketahanan pangan nasional. Sedangkan terigu berasal dari impor yang dapat menjadikan Indonesia sangat bergantung pada produk luar negeri dan terjebak dalam jebakan pangan.

Dari sisi kesehatan, mie sagu memiliki keunggulan dibanding mie terigu karena mengandung resistant starch (RS). RS adalah fraksi pati tidak tercerna yang secara fisiologis berfungsi seperti serat makanan, sehingga baik bagi kesehatan usus dan sebagai prebiotik. Kadar RS miee sagu sekitar 3-4 kali dari RS dalam miee instan dari terigu. Mengkonsumsi mie sagu juga tidak akan menimbulkan lonjakan kadar glukosa dalam darah sehingga aman bagi penderita diabetes melitus.

Masyarakat yang mengkonsumsi sagu jarang terkena penyakit diabetes. Secara empiris, penderita diabetes di Maluku relative kecil terutama di daerah penghasil sagu. Bagi mereka yang menkonsumsi sagu secara teratur, maka pencernaannya juga menjadi lebih baik kaena makanan lebih mudah dicerna oleh bakteri usus.

Oleh sebab itu mie sagu sangat bermanfaat sebagai menu makanan yang menyehatkan. Peneliti dari Unido juga menyebutkan bahwa mengkonsumsi sagu secara teratur dapat menyehatkan dan tidak menyebabkan perut buncit.

Bila hipotesa bahwa mengkonsumsi sagu dapat menyehatkan, maka anugerah besar bagi bangsa Indonesia yang Tuhan telah diberikan sagu yang melimpah, yang mengenyangkan sekaligus juga menyehatkan.

 

Sumber:

Hariyanto, Bambang.MANFAAT TANAMAN SAGU (Metroxylon sp) DALAM PENYEDIAAN PANGAN DAN DALAM PENGENDALIAN KUALITAS LINGKUNGAN. website. diakses tanggal 14 Agustus 2018.