KANDUNGAN AMYGLADIN PADA BIJI APEL YANG DAPAT BERBAHAYA BAGI TUBUH?

Joshua Kevin Marcellino
2001544373

Apel merupakan buah-buahan yang dapat tumbuh dan beradaptasi dengan iklim yang ada pada Indonesia, yaitu iklim. Dalam hal ini, buah apel mempunyai banyak sekali manfaat, diantaranya adalah untuk menurunkan kolestrol dalam darah, penstabil gula darah, penurun tekanan darah, agen anti kanker, dan berfungsi untuk membantu orang yang ingin diet (Prayoga T, 2008).

Beberapa senyawa fitokimia yang ada pada buah apel dan berfungsi sebagai antioksidan adalah golongan flavonoid, tokoferol, senyawa fenolik, kumarin, turunan asam sinamat, dan asam-asam organik polifungsional. Selain itu, apel mengandung betakaroten yang berfungsi sebagai provitamin A untuk mencegah serangan radikal bebas. Dalam hal ini, kandungan antioksidan yang cukup tinggi dapat mencegah terjadinya penyakit dan disfungsi kesehatan pada tubuh apabila kita secara rutin mengomsumsi apel (Prayoga T, 2008).

Namun, disamping banyaknya kandungan-kandungan yang baik untuk tubuh, buah apel juga memiliki kandungan racun yang berada pada bijinya. Dalam hal ini, biji apel mengandung amygladin, yang dimana amygladin sendiri mengandung gula dan sianida. Dalam hal ini juga, apabila biji apel tidak sengaja tertelan dalam tubuh, sianida nantinya akan berubah menjadi asam sianida (HCN) yang tentu saja dapat berbahaya bila masuk ke dalam tubuh! (Jillian H, 2011).

Perlu kalian ketahui juga, bahwa  toksisitas akut jarang terjadi hanya dengan menelan biji apel secara tidak disengaja. keracunan ini hanya dapat terjadi apabila kalian mengomsumsi biji apel secara berlebihan. Seperti misalnya adalah memakan biji apel yang digiling dan dalam jumlah banyak (100 keatas) yang dapat berdampak fatal pada diri kita bila kita benar-benar memakan biji apel dalam jumlah tersebut. Jadi, kalian tidak perlu khawatir bila tidak sengaja memakan biji apel tersebut (Stoltenow, C & Lardy, G, 2012)

Mengomsumsi sianida dalam jumlah yang sangat besar dapat mengalami gejala seketika, seperti tekanan darah menjadi rendah, sesak nafas, kejang, dan menyebabkan kehilangan kesadaran. Sementara dalam jumlah yang sedikit dapat menyebabkan mual, sakit kepala, pusing, dan menjadi lemas (Olson, K.R., 2007).

Daftar Pustaka

Henry, J.A., Wiseman., 1997, Management of Poisoning : A handbook for health care

workers, World Health Organization, Geneva

Jillian, H., 2011, A Review of Acute Cyanide Poisoning With a Treatment Update. Critical

Care Nurse, 31(1): 72-81

Olson, K.R., 2007, Poisoning and Drug Overdose, 2nd edition, Prentice-Hall International

Inc., USA

Prayoga T., 2008. Budidaya Apel, Malang: PT. Alfina Primatama

Stoltenow, C., Lardy, G.,2012. Cyanide Poisoning. NSDU. 500:9-12