CIPLUKAN, SI KECIL YANG ‘SAKTI’
CIPLUKAN, SI KECIL YANG ‘SAKTI’
Listiana Agnes Nehemia/200157722
Sumber: http://jabar.tribunnews.com/2018/04/13/
Ciplukan atau sering juga disebut dengan ceplukan adalah salah satu jenis buah-buahan yang sering tumbuh di alam liar. Buah ini berasal dari kawasan tropis Amerika Latin dan kini dapat tumbuh subur di daerah tropis Indonesia. Tumbuhan Ciplukan biasanya dapat tumbuh mencapai satu meter dan mempunyai usia kurang lebih satu tahun. Bunga dari tumbuhan ini berwarna kuning, buahnya berbentuk bulat dan berwarna hijau kekuningan bila masih muda tetapi akan berwarna kecokelatan jika sudah tua, memiliki rasa asam-manis, dan buah yang masih muda dilindungi dengan kerudung penutup seperti daun kering.
Buah Ciplukan memang tidak se-populer Apel, Anggur, Pisang, atau buah-buahan lain yang sering dikonsumsi oleh masyarakat namun demikian, buah kecil ini memiliki khasiat yang ‘sakti’ bagi manusia. Buah Ciplukan mengandung senyawa kimia asam sitrun dan fisalin, asam malat, alkaloid, tannin, kriptoxantin, dan vitamin C. Dalam artikel ini akan diulas mengenai beberapa manfaat dari Ciplukan bagi manusia.
Yang pertama adalah untuk mencegah diabetes, akar dari tumbuhan Ciplukan mengandung senyawa berkhasiat yang dapat menurunkan dan mengontrol kadar gula sehingga dapat membantu menurunkan risiko diabetes. Akar tumbuhan Ciplukan dapat dikonsumsi dengan cara direbus dalam air mendidih kemudian disaring, dan baik diminum sehari sekali.
Yang kedua adalah sebagai anti kanker, buah Ciplukan mengandung antioksidan tinggi yang dapat berperan penting untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menangkal radikal bebas penyebab kanker.
Yang ketiga adalah dapat menjaga kesehatan mulut, hal tersebut dikarenakan buah Ciplukan mengandung vitamin C dan beberapa senyawa baik lainnya yang dapat berperan sebagai zat anti inflamasi sehingga dapat mencegah dan mengobati radan tenggorokan, gusi berdarah, dan juga sariawan.
Yang keempat adalah sebagai pembantu untuk menyembuhkan penyakit epilepsi (ayan) karena kandungan senyawa asam yang terdapat dalam Ciplukan serta berbagai mineral yang secara efektif dapat membantu memperbaiki sel-sel saraf yang rusak sehingga dapat membantu mengobati penyakit epilepsi. Seseorang yang memililki penyakit epilepsi (ayan) disarankan untuk mengonsumsi buah Ciplukan yang sudah matang sebanyak 8-10 biji setiap hari secara rutin.
Selain keempat manfaat di atas, buah Ciplukan juga sudah banyak dimanfaatkan di negara-negara luar dalam bentuk jus dan digunakan sebagai obat penenang, pembersih darah, anti-rematik, serta meredakan sakit telinga.
Setelah mengetahui ‘kesaktian’ dari buah Ciplukan, jangan ragu-ragu lagi untuk mulai mengonsumsi nya!
Sumber:
https://hype.idntimes.com/fun-fact/rahardian-shandy/khasiat-penting-buah-ciplukan-c1c2/full
https://www.khasiatsehat.com/khasiat-dan-manfaat-buah-ciplukan/
Thomas A.N.S. 1992. Tanaman Obat Tradisional, Volume 2. Yogyakarta: Kanisius.