MIE INSTANT
Jovianne
1901473722
Hello Foodies!! Siapa di antara kalian yang ga pernah makan mie instant? Pasti pernah kan. Dalam artikel kali ini, kita akan membahas tentang MIE INSTANT, terutama bahan tepung dan antioksidan yang digunakan di dalamnya, dan efeknya bagi kesehatan. Yuk disimak!!
Mie instant , merupakan salah satu makanan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat. Selain rasanya yang lezat, penyajiannya yang mudah dan cepat menjadi salah satu faktor mengapa mie instant sangat digemari dalam masyarakat. Bahan baku utama dalam mie instant adalah tepung terigu, minyak nabati, tepung tapioka, garam, penstabil, pengatur keasaman, zat besi, pewarna tartazin, dan antioksidan TBHQ. Yang akan dibahas lebih lanjut adalah tepung terigu, dan TBHQ.
Tepung terigu merupakan hal terpenting dalam mie, karena digunakan sebagai pembentuk struktur mie, sebagai sumber protein dan juga kerbohidrat. Kandungan protein yang paling berperan dalam pengolahan mie adalah gluten yang dibentuk oleh gliadin dan glutenin. Gluten sangat berperan penting agar mie yang dihasilkan menjadi elastis (Koeswara, 2009). Berdasarkan kandungan glutennya, tepung terigu dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu hard flour, medium hard flour, dan soft flour. Hard flour adalah tepung terigu yang memiliki kandungan protein yang tinggi yaitu sekitar 11-14%. Medium hard merupakan tepung terigu dengan kandungan protein 9,5%-11%. Soft flour memiliki kandungan protein sekitar 7%-8,5% (Badilangoe, 2012). Tepung terigu yang paling cocok dalam pembuatan mie adalah tepung yang memiliki kadar protein tinggi.
TBHQ atau Tersier Butil Hidrokuinon merupakan antioksidan sintetik yang berbentuk kristal putih atau coklat muda, dengan bobot molekul 166,22, memiliki titik didih 300oC, dan titik lebur 126,5-128,5oC. TBHQ tidak larut dalam air, namun larut dalam minyak, etanol, etil asetat, dan propilenglikol (Rowe, 2006). TBHQ merupakan antioksidan yang paling efektif untuk kebanyakan lemak atau minyak, terutama pada minyak nabati. TBHQ dapat tahan dalam proses penggorengan. TBHQ berfungsi untuk mencegak oksidasi lemak dan minyak, sehingga dapat memperpanjang masa simpan mie, atau digunakan sebagai pengawet pada mie. Namun harus diingat, 5 gr TBHQ dapat membahayakan tubuh manusia. Efek terlalu banyak mengonsumsi TBHQ dapat menyebabkan mual yang disertai muntah, dan sesak napas. ADI untuk TBHQ adalah 0,7 mg/kg berat badan (Smith, 1991).
Lalu apa sih efek mie instant bagi kesehatan?? Mie instant mengandung natrium dari garam NaCl yang tinggi. Natrium memiliki efek yang kurang baik bagi yang menderita maag dan hipertensi. Bagi penderita maag, apabila mengonsumsi natrium yang tinggi, maka lambung akan menjadi netral, sehingga lambung akan mensekresi asam lebih banyak dan menyebabkan naiknya asam lambung. Keadaan asam lambung yang tinggi dapat berakibat pada pengikisan dinding lambung, dan menyebabkan rasa perih. Bagi penderita hipertensi, mengonsumsi natrium yang tinggi akan meningkatkan tekanan darah (Hendry, 2007).
Jadi bagi kalian, khususnya yang menderita maag, dan hipertensi, yuk coba kurangi mengonsumsi mie instan, dan memulai pola makan sehat!! Yuk jadi konsumen yang pintar! Semoga artikel ini bisa bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan kita ya. Dan jangan lupa pantengin terus website HIMFOODTECH, karena banyak artikel-artikel lainnya yang pastinya bisa menambah pengetahuan kamu tentang pangan!
Reference:
Badilangoe, P.M. 2012. Pembuatan Mie Basah. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Hendry, Iram. 2007. Efek Mie dalam Kesehatan. Medan: USU
Koeswara, Sutrisno. 2009. Teknologi Pengolahan Mie. Semarang: Universitas Muhammadiyah Semarang
Rowe, R.C, et al. 2006. Handbook of Pharmaceutical Excipients. London: Pharmaceutical Press
Smith, J., 1991. Food Additive User’s Handbook. Blackie & Sons Ltd, New York.